Tunanetra adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mengalami gangguan penglihatan total atau signifikan sehingga mempengaruhi kemampuan melihatnya. Meski kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup, tetapi penyandang tunanetra tetap bisa beradaptasi dan hidup mandiri.
Tunanetra atau kebutaan bisa disebabkan oleh kecelakaan, cedera pada mata, terlahir dengan kondisi buta, atau menderita diabetes, glaukoma, atau degenerasi makula. Meski merupakan kelompok minoritas, tetapi penduduk Indonesia yang menyandang tunanetra juga tidak sedikit.
Jenis-Jenis Tunanetra
Buta bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu:
- Buta sebagian, berarti masih memiliki penglihatan walaupun terbatas
- Buta sepenuhnya, berarti berada dalam kegelapan total atau tidak dapat melihat sama sekali
Berbeda dengan gangguan penglihatan lain, kebutaan tidak dapat diperbaiki dengan pemakaian alat bantu, seperti kacamata, lensa kontak, atau dengan obat-obatan.
Dengan belajar beradaptasi, penyesuaian, dan keterampilan khusus, penyandang tunanetra tetap bisa hidup mandiri dan melakukan berbagai aktivitas dengan aman dan nyaman.
Hidup dengan Kondisi Tunanetra
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan agar hidup sebagai penyandang tunanetra menjadi lebih mudah walaupun dengan keterbatasan penglihatan:
1. Mencari informasi seputar kondisi kebutaan
Cari tahu dari berbagai sumber mengenai kondisi kebutaan yang dialami dan hal-hal apa saja yang dapat membantu penyandang tunanetra menjalani kehidupannya. Informasi bisa didapat dari sesama penyandang tunanetra atau dokter mata.
2. Mendapatkan bantuan konseling
Kehilangan penglihatan dapat terjadi pada usia berapa pun. Jika kebutaan dialami ketika sudah dewasa dan disebabkan oleh kecelakaan atau peristiwa lainnya, penyandang tunanetra bisa merasa depresi dan tidak berdaya.
Jangan ragu untuk mendapatkan layanan konseling dari dokter, psikolog, atau psikiater.
3. Mempelajari huruf Braille
Meski tidak dapat melihat, penyandang tunanetra tetap dapat membaca buku, majalah, atau koran, baik secara konvensional atau daring (online) menggunakan huruf Braille. Huruf Braille adalah sistem penulisan yang menggunakan titik-titik timbul sebagai pengganti angka dan huruf alfabet biasa.
Penyandang tunanetra juga dapat menggunakan komputer dengan perangkat lunak (software) khusus yang dapat membacakan dokumen dan teks (audiobook) yang ditampilkan di layar komputer. Selain itu, juga ada keyboard komputer edisi Braille untuk menulis.
4. Memudahkan pekerjaan rumah tangga
Huruf Braille juga dapat membantu penyandang tunanetra dalam mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari secara mandiri. Misalnya, menempelkan label pada mesin cuci menggunakan huruf Braille.
5. Membantu mobilitas dalam kegiatan sehari-hari
Agar aman dan nyaman ketika berkegiatan, penyandang tunanetra dapat mempelajari teknik khusus untuk memudahkan diri berjalan atau beraktivitas, termasuk teknik penggunaan tongkat khusus tunanetra untuk mendeteksi benda-benda dan lingkungan sekitar ketika berjalan.
Penyandang tunanetra juga bisa menggunakan bantuan anjing pemandu untuk memudahkan berjalan dengan aman, sekaligus sebagai teman.
6. Menjalani gaya hidup sehat
Penyandang tunanetra dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan berolahraga dan melakukan kegiatan sesuai hobi. Konsultasikan pada dokter, konselor, atau pelatih rehabilitasi tentang olahraga apa yang sesuai dan aman untuk dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Penyandang tunanetra juga bisa bergabung dengan komunitas-komunitas tunanetra dan menghadiri acara-acaranya untuk mendapatkan berbagai informasi, sekaligus sebagai sarana untuk bersosialisasi.
7. Mendapatkan dukungan keluarga dan lingkungan
Terlepas seorang tunanetra dapat hidup mandiri, mereka tetap butuh dukungan keluarga dan orang-orang di sekitarnya untuk mendorong kepercayaan dirinya dalam menjalani hidup tanpa penglihatan.
Selain dukungan emosional, keluarga dapat membantu penyandang tunanetra dengan menata rumah dan mengatur tata letak perabotan untuk memudahkannya beraktivitas di dalam rumah, menyingkirkan benda-benda yang bisa membuatnya tersandung, serta membantunya membedakan nilai nominal uang.
8. Manfaatkan aplikasi dan teknologi
Hidup dengan keterbatasan penglihatan tentu tidaklah mudah. Namun, saat ini sudah ada banyak inovasi teknologi canggih yang siap membantu mempermudah para penyandang tunanetra melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dan mengakses informasi.
Misalnya, aplikasi pengenalan gambar yang ada di smartphone yang dapat membantu penyandang tunanetra mengidentifikasi dan membacakan nominal uang yang sedang dipegang.
Jadi, meski memiliki keterbatasan, penyandang tunanetra tetap bisa melakukan berbagai aktivitas dengan dibantu oleh berbagai macam fitur yang ada di dalam smartphone miliknya.
Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran terkait penanganan dan terapi yang perlu dilakukan. Bila perlu, dokter dapat merekomendasikan terapi okupasi untuk membantu penyandang tunanetra untuk menjalani aktivitas sehari-hari.