Ureter adalah salah satu organ di dalam sistem urinaria yang berfungsi membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Organ yang berbentuk seperti saluran pipa ini bisa mengalami berbagai gangguan yang menyebabkan urine tidak dapat dialirkan dengan lancar, seperti penyempitan ureter dan infeksi saluran kemih.

Manusia memiliki sepasang ureter yang berbentuk seperti saluran pipa. Saluran ini menghubungkan masing-masing ginjal ke kandung kemih dan berperan penting dalam produksi limbah tubuh berupa urine. Normalnya, ureter memiliki ukuran sekitar 30 cm dengan diameter maksimal sekitar 1,7 cm. 

Ureter, Kenali Fungsi dan Gangguan yang Bisa Terjadi - Alodokter

Ureter terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Ketiga lapisan tersebut memiliki peran masing-masing dalam menjalankan fungsi ureter.

Ureter dan Fungsinya

Ureter memiliki fungsi dalam sistem urinaria, yaitu mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih untuk disimpan sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, ureter pun berperan dalam membantu ginjal untuk menyeimbangkan cairan di dalam tubuh. 

Saat proses mengalirkan urine berlangsung, otot-otot pada dinding ureter akan berkontraksi untuk mendorong urine menjauh dari ginjal dan mengalir menuju kandung kemih. Proses tersebut dilakukan secara terus-menerus, yakni sekitar tiap 10–15 detik.

Saat kandung kemih dipenuhi oleh urine, bagian atas dan bawah ureter normalnya akan tertutup. Dengan begitu, urine yang berada di kandung kemih tidak akan kembali ke ureter. 

Ureter dan Gangguan yang Bisa Terjadi

Terdapat sejumlah gangguan yang mungkin terjadi pada ureter. Gangguan ini umumnya menyebabkan aliran urine dari ginjal ke kandung kemih terganggu dan berisiko menimbulkan infeksi.

Berikut ini adalah gangguan yang bisa terjadi pada ureter:

1. Obstruksi ureter

Obstruksi ureter merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada ureter. Kondisi ini terjadi ketika saluran ureter tersumbat karena beberapa kemungkinan, seperti batu ginjal, pembekuan darah, pembesaran kelenjar getah bening, dan kelainan bawaan. 

Obstruksi ureter umumnya ditandai dengan beberapa gejala, seperti nyeri di area perut, punggung bawah, kesulitan buang air kecil, demam, dan urine berdarah atau keruh. 

2. Batu ureter

Gangguan ureter lainnya yang bisa terjadi adalah batu ureter. Kondisi ini biasanya dipicu oleh batu ginjal yang terjebak di dalam salah satu saluran ureter. Batu ginjal sendiri disebabkan oleh limbah di dalam tubuh yang tidak dapat diproses dengan baik karena kekurangan cairan sehingga membentuk kristal atau batu. 

Batu ureter ditandai dengan beberapa gejala yang mengganggu, seperti nyeri di area perut bagian bawah dan nyeri saat buang air kecil.

3. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) dapat terjadi pada bagian saluran kemih mana pun, termasuk ureter. Kondisi ini bisa terjadi ketika bakteri masuk ke uretra sebelum akhirnya memasuki saluran kemih dan menimbulkan infeksi.

Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, tetapi ISK lebih sering terjadi pada wanita mengingat saluran uretra pada wanita lebih pendek daripada pria. Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

4. Refluks vesicoureteral

Refluks vesicoureteral adalah kondisi yang terjadi ketika urine bergerak mundur dari kandung kemih ke ureter. Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan kandung kemih dalam mengosongkan urine dengan sempurna. Meskipun begitu, refluks vesicoureteral umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Cara Menjaga Fungsi Ureter

Agar terhindar dari berbagai gangguan yang bisa terjadi pada ureter, Anda bisa melakukan berbagai upaya untuk menjaga fungsi ureter, seperti:

  • Memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas setiap hari
  • Menjaga berat badan ideal
  • Membatasi asupan garam (natrium)
  • Mengonsumsi makanan bergizi

Anda perlu mewaspadai tanda gangguan pada ureter. Secara umum, ureter yang mengalami gangguan dapat menimbulkan nyeri atau sulit buang air kecil, tidak bisa buang air kecil sama sekali, urine tampak keruh, urine berbau tak sedap, atau bahkan urine berdarah.

Jika Anda mengalami gejala yang menjadi tanda gangguan ureter di atas, segera periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.