Usus sapi merupakan salah satu jeroan yang banyak digemari oleh pecinta kuliner. Teksturnya yang kenyal dengan cita rasa yang khas membuat jeroan yang satu ini sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Meski begitu, konsumsi usus sapi perlu dibatasi agar kesehatan Anda tetap terjaga dengan baik.
Tidak hanya terasa nikmat, usus sapi juga mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Hidangan usus sapi yang begitu menggugah selera pun banyak digemari oleh sebagian orang.
Meski begitu, usus sapi perlu dikonsumsi dengan bijak, terutama oleh penderita kondisi kesehatan tertentu, seperti asam urat, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung. Cara mengolah dan mengonsumsinya juga perlu diperhatikan agar usus sapi tetap memberikan manfaat tanpa meningkatkan risiko kesehatan.
Usus Sapi dan Nutrisinya
Di dalam 100 gram usus sapi mentah terdapat sekitar 126 kalori dan beragam nutrisi berikut ini:
- 14 gram protein
- 7,2 gram lemak
- 4 miligram zat besi
- 14 miligram kalsium
- 115 miligram fosfor
- 61 mikrogram vitamin A (retinol)
- 0,33 mg vitamin B2 (riboflavin)
Berkat kandungan nutrisi di atas, usus sapi dapat memberikan beberapa manfaat untuk kesehatan, terutama jika dikonsumsi dengan tepat.
Usus Sapi dan Manfaat Mengonsumsinya
Mulai dari meningkatkan energi hingga menyehatkan mata dan kulit, berikut manfaat usus sapi yang baik untuk tubuh:
1. Meningkatkan energi
Usus sapi dapat meningkatkan energi berkat kandungan protein, vitamin B2 (riboflavin), dan lemak. Protein dan vitamin B2 dapat membantu memaksimalkan metabolisme tubuh, sehingga tubuh menghasilkan energi yang maksimal. Sementara itu, lemak berperan sebagai cadangan energi, sehingga tubuh tetap berenergi saat menjalani aktivitas yang padat.
2. Menambah massa otot
Selain meningkatkan energi, usus sapi juga dapat membesarkan otot. Lagi-lagi berkat kandungan proteinnya yang berperan penting untuk mendukung pertumbuhan dan pembentukan massa otot. Selain itu, protein juga dapat membantu memperbaiki dan membangun jaringan otot yang rusak.
3. Mencegah anemia
Manfaat usus sapi yang berikutnya adalah membantu mencegah anemia. Hal ini berkat kandungan zat besinya yang berperan dalam produksi hemoglobin. Saat sel darah merah memiliki cukup hemoglobin, penyaluran oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh akan berjalan optimal, sehingga tubuh dapat terhindar dari anemia.
Meski begitu, jangan hanya mengandalkan usus sapi untuk mencegah anemia. Anda juga perlu mengonsumsi menu makanan lain yang mengandung lebih banyak zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, maupun tahu dan tempe.
Selain itu, cukupi juga asupan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi di dalam tubuh.
4. Menguatkan gigi dan tulang
Kandungan fosfor pada usus sapi juga dapat membantu menguatkan gigi dan tulang. Fosfor merupakan salah satu mineral esensial yang berperan penting untuk menjaga kepadatan dan kekuatan tulang dan gigi.
Manfaat ini akan lebih maksimal jika Anda juga mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kalsium, seperti sarden, salmon, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, susu, keju, dan yoghurt. Kombinasi fosfor dan kalsium dapat mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan sel tulang, serta mencegah tulang keropos.
5. Menjaga kesehatan mata dan kulit
Manfaat usus sapi yang terakhir adalah menjaga kesehatan mata dan kulit. Kandungan vitamin A (retinol) berperan dalam menjaga retina dan menajamkan fungsi penglihatan. Selain itu, kombinasi vitamin A dan vitamin B2 (riboflavin) juga membantu menjaga kelembapan kulit, serta melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Meski begitu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat usus sapi yang satu ini.
Usus Sapi dan Risiko Mengonsumsinya
Sama seperti bagian jeroan lainnya, usus sapi mengandung kolesterol dan lemak jenuh dalam jumlah tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Selain itu, usus sapi juga mengandung purin, yaitu senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Kadar asam urat yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian, sehingga menimbulkan peradangan yang dikenal sebagai gout atau penyakit asam urat.
Nah, untuk menghindari berbagai risiko di atas, Anda wajib membatasi konsumsi usus sapi dan bagian jeroan lainnya menjadi 1–2 kali seminggu. Selain itu, olahlah usus sapi dengan cara yang lebih sehat, seperti direbus atau dipanggang tanpa tambahan lemak, minyak, dan santan. Saat mengonsumsi usus sapi, kombinasikan juga dengan sayuran untuk menyeimbangkan nutrisinya dan mengurangi lemak berlebih.
Meski begitu, anjuran ini bisa berbeda bagi Anda yang sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu. Agar dapat mengonsumsi usus sapi tanpa khawatir dengan risiko penyakit yang mengintai, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dengan demikian, dokter dapat memberikan anjuran yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.