Vagina gatal adalah gejala yang dapat muncul akibat infeksi atau peradangan pada alat kelamin wanita. Gatal pada vagina umumnya tidak berbahaya. Namun, gatal yang berlangsung lama dan disertai keluhan lain sampai mengganggu aktivitas sehari-hari perlu diperiksakan.

Vagina gatal terkadang terjadi karena memakai celana terlalu ketat atau banyak berkeringat setelah berolahraga. Pada situasi seperti ini, gatal pada vagina umumnya akan membaik dengan menjaga area kelamin bersih dan kering, serta mengenakan celana dalam berbahan lembut, seperti katun.

Vagina Gatal

Namun, vagina gatal bisa terjadi terus-menerus atau makin parah hingga mengganggu aktivitas, bahkan membuat tidur tidak nyenyak. Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda bahwa vagina gatal disebabkan oleh infeksi atau peradangan sehingga memerlukan pemeriksaan dan pengobatan dari dokter. 

Penyebab Vagina Gatal

Penyebab vagina gatal umumnya adalah infeksi. Namun, selain itu, ada juga kondisi lain yang dapat memicu gatal pada vagina, seperti:

Infeksi

Infeksi bakteri, jamur, virus, maupun parasit dapat menyebabkan vagina gatal. Infeksi ini bisa terjadi pada vagina maupun kulit di sekitar vagina.

Berikut adalah jenis-jenis infeksi penyebab vagina gatal:

Infeksi bisa terjadi akibat beberapa kondisi berikut:

  • Kebersihan area kelamin tidak terjaga dengan baik
  • Hubungan seksual dengan penderita infeksi menular seksual
  • Konsumsi obat yang melemahkan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) misalnya obat untuk penyakit autoimun 
  • Penggunaan antibiotik atau pil KB dalam jangka panjang
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Perubahan hormon saat hamil, menyusui, atau menopause
  • Stres berat

Iritasi

Iritasi terhadap bahan kimia yang digunakan ke area kelamin dapat menyebabkan vagina dan kulit di sekitar vagina gatal. Beberapa produk yang bisa mengiritasi dan menyebabkan vagina gatal meliputi:

  • Sabun mandi dan bubble bath
  • Spray vagina
  • Sabun kewanitaan yang mengandung alkohol atau pewangi
  • Losion atau krim
  • Detergen dan pelembut pakaian yang digunakan untuk mencuci pakaian dalam
  • Tisu toilet dengan bahan pewangi
  • Pembalut dan pantyliner yang mengandung pewangi
  • Kondom berbahan lateks 

Penggunaan pisau cukur yang langsung kontak dengan kulit dan ratus juga dapat menyebabkan iritasi. Selain itu, memasukkan sabun mandi, sabun kewanitaan, atau cairan pembersih vagina sampai ke bagian dalam vagina (gurah vagina) juga dapat menyebabkan iritasi dan menimbulkan gatal pada vagina.

Kondisi kulit

Vagina gatal juga dapat muncul saat terjadi peradangan pada dinding vagina atau kulit di sekitar vagina (vulva). Kondisi kulit yang bisa menyebabkan vagina gatal antara lain:

  • Vagina kering akibat perubahan hormon saat menjelang dan selama menopause
  • Lichen sclerosus, yaitu peradangan kulit di area vagina dan vulva yang ditandai dengan bercak putih yang gatal
  • Eksim (dermatitis atopik) pada vulva
  • Psoriasis pada kulit vulva

Pada beberapa kasus, gatal pada vagina bisa menjadi salah satu tanda kanker vulva. Namun, kondisi ini cukup jarang terjadi. 

Gejala Vagina Gatal 

Gejala vagina gatal dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Meski begitu, vagina gatal bisa disertai dengan keluhan berikut:

  • Gatal pada kulit vagina atau area kelamin
  • Keluar cairan vagina atau keputihan, bisa disertai bau tidak sedap
  • Kulit area kelamin kemerahan 
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Sensasi terbakar pada area kelamin

Kapan harus ke dokter 

Vagina gatal umumnya akan reda setelah pemicu gatal atau infeksi dihindari. Bila ragu akan pemicu keluhan, Anda bisa konsultasi dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter untuk mendapatkan jawaban dengan cepat dan tepat, beserta saran perawatan yang bisa dilakukan.

Segera periksakan diri ke dokter jika vagina gatal tidak membaik atau malah memburuk setelah lebih dari 1 minggu, atau bila disertai kondisi di bawah ini:

  • Keluar cairan vagina yang tidak normal, misalnya keputihan berbusa atau cairan berbau amis
  • Lecet atau luka lepuh pada kulit kemaluan
  • Sulit buang air kecil
  • Vagina kemerahan dan bengkak
  • Nyeri perut
  • Demam
  • Tidak bisa menahan buang air kecil
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Kehamilan
  • Aktivitas seksual yang berisiko, contohnya memiliki pasangan seksual lebih dari satu, atau berhubungan intim tanpa kondom  

Diagnosis Vagina Gatal

Untuk mendiagnosis vagina gatal, dokter akan terlebih dahulu menanyakan keparahan dan durasi dari vagina gatal maupun gejala penyertanya, kebiasaan membersihkan vagina, serta riwayat aktivitas seksual bila ada. 

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada area vagina untuk melihat perubahan warna atau luka yang tidak normal di vulva maupun dinding vagina. Bila diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, antara lain: 

  • Pemeriksaan sampel apusan (swab) cairan vagina 
  • Tes urine
  • Tes darah
  • Pemeriksaan infeksi menular seksual
  • Pap smear
  • Biopsi

Pengobatan Vagina Gatal 

Pengobatan vagina gatal dilakukan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Gatal pada vagina bisa ditangani dengan perawatan vagina yang tepat serta pemberian obat-obatan. Berikut ini adalah penjelasannya:

Perawatan mandiri

Vagina gatal yang disebabkan oleh iritasi ringan atau vagina kering bisa ditangani dengan upaya mandiri, seperti:

  • Menghentikan pemakaian produk yang memicu vagina gatal, seperti sabun, detergen, maupun cairan pembersih vagina.
  • Memberikan kompres dingin pada vagina guna meredakan gatal, kemudian keringkan kembali.
  • Melakukan sitz bath, untuk meredakan gatal dan sensasi terbakar pada vagina.
  • Tidak menggaruk vagina karena dapat membuat kulit menebal dan makin gatal.
  • Memotong kuku sampai pendek, bahkan gunakan sarung tangan katun saat tidur bila perlu, untuk mencegah luka vagina akibat digaruk secara tidak sadar.
  • Menggunakan pelembap khusus vagina untuk mengatasi gatal akibat vagina kering 

Pemberian obat-obatan

Kondisi vagina gatal akibat reaksi alergi maupun infeksi bakteri, jamur, atau virus dapat ditangani dengan pemberian obat resep di bawah ini:

  • Antibiotik, misalnya clindamycin, untuk mengatasi vagina gatal akibat infeksi bakteri atau penyakit menular seksual
  • Antijamur topikal, misalnya miconazole pada Daktarin atau ketoconazole pada Formyco, untuk vagina gatal akibat infeksi jamur pada kulit di sekitar vagina
  • Antijamur vaginal, misalnya nystatin ovula atau clotrimazole vaginal, untuk mengatasi infeksi jamur di dalam vagina
  • Krim kortikosteroid, untuk keluhan vagina gatal karena iritasi atau peradangan kulit yang berat
  • Krim hormon atau terapi penggantian hormon, untuk mengatasi vagina gatal yang terjadi akibat menopause

Komplikasi Vagina Gatal

Vagina gatal jarang menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Namun jika terjadi terus-menerus, vagina gatal bisa mengganggu kenyamanan dan konsentrasi untuk beraktivitas.

Selain itu, jika vagina gatal tidak diatasi dan sering digaruk, kulit di sekitar vagina dapat terluka dan berdarah. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi tambahan di kulit. 

Pada beberapa kasus, vagina gatal akibat lichen sclerosus juga berisiko berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.

Pencegahan Vagina Gatal

Keluhan vagina gatal bisa dicegah dengan beberapa cara, yaitu:

  • Jangan membersihkan bagian dalam vagina dengan sabun atau cairan pembersih vagina. 
  • Setiap kali selesai buang air, keringkan area kemaluan dengan mendahulukan area vulva, setelah itu baru area anus. Pastikan area kemaluan kering secara menyeluruh sebelum memakai celana dalam.
  • Jangan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat. Pilih celana dalam yang bahannya menyerap keringat sehingga area kemaluan tidak mudah lembap dan panas.
  • Ganti celana dalam setidaknya satu kali sehari, atau lebih jika kondisinya lembap atau basah akibat banyak berkeringat.
  • Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi ketika sudah terasa penuh atau lembap, maksimal 4 jam sekali.
  • Hindari penggunaan produk pembersih vagina, losion, atau pembalut yang mengandung pewangi.
  • Jangan mencukur rambut kemaluan dengan pisau cukur. Gunakan gunting atau alat cukur yang pisaunya tidak langsung mengenai kulit.