Vaksin Moderna adalah vaksin untuk melindungi Anda dari SARS-CoV-2 atau COVID-19. Vaksin ini bisa digunakan sebagai vaksin primer (dosis 1 dan 2) dan juga sebagai vaksin booster.
Vaksin Moderna merupakan jenis vaksin mRNA (messenger RNA). Vaksin ini menggunakan komponen materi genetik virus COVID-19 sehingga tubuh dapat memproduksi protein virus. Protein ini kemudian akan memicu sistem imun untuk menghasilkan antibodi yang bisa melindungi tubuh saat terinfeksi virus Corona.
Jika menggunakan vaksin Moderna sebagai dosis vaksin primer, Anda juga harus menggunakan vaksin Moderna sebagai vaksin booster.
Perlu diketahui bahwa vaksin COVID-19 tidak dapat sepenuhnya mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Anda masih bisa terkena COVID-19 setelah menerima vaksin. Namun, risiko terjadinya gejala COVID-19 yang berat akan lebih kecil.
Merek dagang vaksin Moderna: Moderna COVID-19 Vaccine
Apa Itu Vaksin Moderna
Golongan | Obat resep |
Kategori | Vaksin COVID-19 |
Manfaat | Mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang berat |
Digunakan oleh | Dewasa |
Vaksin Moderna untuk ibu hamil dan menyusui | Vaksin Moderna dapat diberikan kepada ibu hamil dan menyusui.
Untuk ibu hamil, pemberian vaksin Moderna dapat dimulai dari usia kehamilan di atas 12 minggu (trimester kedua). |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Menerima Vaksin Moderna
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menerima vaksin Moderna, di antaranya:
- Jangan menggunakan vaksin Moderna jika Anda alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.
- Vaksin Moderna diperuntukkan bagi orang dewasa sehat yang berusia di atas 18 tahun.
- Konsultasikan dengan dokter apakah kondisi Anda aman untuk menjalani vaksinasi jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, HIV/AIDS, gangguan pernapasan, penyakit autoimun, kanker, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit pencernaan kronis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan TBC. Vaksin Moderna dapat diberikan jika sudah mengonsumsi obat antituberkulosis selama minimal 2 minggu.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan COVID-19.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas, dalam 7 hari terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani terapi untuk penyakit kelainan darah, atau transfusi darah
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah atau pernah mendapatkan transplantasi ginjal.
- Beri tahu dokter jika Anda telah menerima vaksin COVID-19 lain.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Moderna.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Moderna
Vaksin Moderna dapat diberikan kepada orang dewasa minimal usia 18 tahun yang sedang dalam kondisi sehat. Vaksin primer diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 8 minggu. Dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml (100 mcg).
Orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh mungkin akan direkomendasikan untuk mendapatkan dosis vaksin primer tambahan (bukan dosis booster) dengan jarak 4–8 minggu setelah dosis kedua.
Cara Pemberian Vaksin Moderna
Sebelum vaksinasi, Anda akan menjalani pemeriksaan tanda vital, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut nadi. Pemberian vaksin mungkin akan ditunda jika Anda sedang demam (suhu tubuh >37,5 °C), atau tekanan darah Anda di atas 140/90 mmHg.
Jika tanda vital baik, vaksin Moderna akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Vaksin diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam otot. Area kulit yang akan disuntik vaksin harus dibersihkan dengan alcohol swab sebelum dan sesudah penyuntikan.
Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang serius, penerima vaksin akan diminta untuk tetap tinggal di tempat layanan vaksinasi selama 30 menit sesudah divaksin.
KIPI adalah keluhan atau kondisi medis yang bisa terjadi setelah vaksinasi, termasuk efek samping dan reaksi alergi terhadap vaksin.
Interaksi Vaksin Moderna dengan Obat Lain
Obat imunosupresan, termasuk kortikosteroid, mungkin dapat menurunkan efektivitas vaksin. Agar aman, beri tahu dokter tentang obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda gunakan, sebelum menjalani vaksinasi.
Efek Samping dan Bahaya Vaksin Moderna
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah menerima vaksin Moderna adalah:
- Nyeri, bengkak, atau kemerahan, di area bekas suntikan
- Lelah
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau nyeri sendi
- Demam atau menggigil
- Mual atau muntah
- Pembesaran kelenjar getah bening
Efek samping di atas biasanya dapat membaik dengan istirahat atau pemberian obat, seperti paracetamol. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan tersebut tidak kunjung reda atau makin berat.
Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi yang berat, seperti sulit bernapas, bengkak di wajah, ruam yang menyebar ke seluruh tubuh, atau lemas seperti akan pingsan.
Selain itu, vaksin Moderna dapat menyebabkan miokarditis atau perikarditis pada beberapa orang. Efek samping ini lebih sering terjadi pada laki-laki usia di bawah 40 tahun. Meski jarang terjadi, segera ke dokter atau IGD jika Anda mengalami gejala nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdenyut cepat atau tidak beraturan.