Vaksin MR atau Measles and Rubella vaccine adalah vaksin untuk mencegah measles (campak) dan rubella (campak Jerman). Campak dan rubella disebabkan infeksi virus yang berbeda, tetapi bisa menular melalui cara yang sama.
Vaksin MR merupakan salah satu jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada anak mulai dari usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Vaksin ini juga disarankan untuk perempuan usia produktif yang berencana untuk hamil. Namun, vaksin tidak boleh diberikan saat sudah hamil.
Vaksin MR mengandung virus yang telah dilemahkan. Penyuntikan vaksin MR akan memicu tubuh untuk membentuk kekebalan (antibodi) terhadap virus penyebab measles dan rubella. Dengan begitu, tubuh dapat melawan virus dengan baik jika suatu saat terpapar infeksi ini.
Merek dagang vaksin MR: Measles and Rubella Vaccine
Apa Itu Vaksin MR
Golongan | Obat resep |
Kategori | Vaksin |
Manfaat | Mencegah rubella dan campak |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak |
Vaksin MR untuk ibu hamil | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. |
Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil atau wanita yang mungkin sedang hamil. | |
Vaksin MR untuk ibu menyusui | Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi dengan vaksin MR. |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan sebelum Menerima Vaksin MR
Vaksin MR akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di fasilitas kesehatan. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menerima vaksin MR:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin MR tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap vaksin ini atau kandungan yang ada di dalam produk vaksin.
- Sakit ringan bukan alasan untuk menunda vaksin MR. Anak maupun orang dewasa yang mengalami demam ringan atau batuk pilek masih bisa mendapatkan vaksin MR.
- Infomasikan kepada dokter jika Anda menderita kondisi yang menyebabkan daya tahan tubuh lemah, gagal jantung, gagal ginjal, atau kelainan darah, termasuk leukemia maupun anemia berat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani radioterapi atau pengobatan dengan obat imunosupresan, termasuk kortikosteroid.
- Diskusikan dengan dokter terkait penggunaan vaksin MR jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Vaksin MR bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat bawaan lahir pada bayi apabila diberikan kepada ibu yang sedang hamil pada trimester pertama.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda akan menjalani tes Mantoux dalam kurun waktu 4–6 minggu sesudah divaksinasi dengan vaksin MR.
- Informasikan kepada dokter jika Anda mendapatkan transfusi darah atau terapi dengan imunoglobulin dalam kurun waktu 3–11 bulan ke belakang.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan vaksin MR.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin MR
Vaksin MR diberikan sebanyak 0,5 ml melalui suntikan ke kulit (subkutan) atau suntikan ke otot (intramuskular). Berikut adalah dosis dan jadwal pemberian vaksin MR:
Anak-anak
- Dosis pertama: usia 9 bulan
- Dosis kedua (booster): usia 15–18 bulan
- Dosis ketiga (booster): 5–7 tahun
Dewasa
Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin atau lupa status vaksinasinya disarankan untuk mendapatkan 2 dosis vaksin MR, dengan jarak 4 minggu antar dosis. Bagi perempuan usia produktif, tunda merencanakan kehamilan hingga setidaknya 1 bulan setelah dosis terakhir vaksin MR.
Cara Pemberian Vaksin MR
Vaksin MR akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Perhatikan hal-hal berikut ini terkait pemberian vaksin MR:
- Penyuntikan vaksin MR akan dilakukan pada lengan atas.
- Sesudah menerima vaksin MR, anak atau orang yang divaksinasi harus menunggu selama 30 menit di tempat layanan vaksinasi. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
- KIPI adalah semua keluhan atau kondisi medis yang mungkin berkaitan dengan vaksinasi, termasuk reaksi alergi terhadap kandungan vaksin dan efek samping vaksin.
- Penyimpanan vaksin MR dilakukan oleh petugas vaksin sesuai standar prosedur operasional. Vaksin dan pelarut vaksin perlu disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 2–8° C dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.
Interaksi Vaksin MR dengan Obat Lain
Vaksin MR dapat menimbulkan interaksi obat berupa peningkatan risiko timbulnya infeksi atau penurunan efektivitas vaksin MR jika pemberiannya dilakukan bersama obat yang memiliki efek imunosupresif (imunosupresan), seperti methylprednisolone, infliximab, atau tocilizumab.
Untuk mencegah efek interaksi obat yang tidak diinginkan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda atau anak Anda menerima vaksin MR, terutama jika sedang menjalani terapi atau mengonsumsi obat maupun suplemen apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Vaksin MR
Vaksin MR aman dan jarang menimbulkan efek samping yang berbahaya. Meski pada beberapa orang bisa muncul demam, ruam, bengkak ringan, atau nyeri di area bekas suntikan, keluhan tersebut umumnya akan mereda dengan sendirinya.
Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika keluhan di atas tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera cari pertolongan medis jika muncul reaksi alergi obat atau muncul kejadian pasca imunisasi yang serius, seperti demam tinggi, kejang, atau pembengkakan parah di area bekas suntikan vaksin.