Vaksin MR dan vaksin MMR merupakan bagian dari program imunisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Namun, apakah perbedaan dari kedua vaksin tersebut? Yuk, ketahui jawabannya dalam artikel berikut ini.
Vaksin MR diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus campak (measles) dan rubella (campak jerman). Sementara vaksin MMR juga digunakan untuk mencegah kedua penyakit tersebut, hanya saja dilengkapi dengan vaksin penyakit gondongan (mumps).
Seperti diketahui, campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Penularan kedua penyakit ini dapat terjadi melalui percikan air liur atau lendir saat penderita yang terinfeksi batuk atau bersin. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung dengan benda yang telah terkontaminasi virus.
Perbedaan Vaksin MR dan MMR
Campak dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan demam, ruam, batuk, pilek, serta mata merah dan berair. Campak juga kerap menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Sementara itu, rubella atau campak Jerman merupakan infeksi virus yang menyebabkan penderitanya mengalami demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, mata merah, dan mata gatal. Rubella kerap terjadi pada anak-anak dan remaja.
Walau umumnya bersifat ringan, virus ini bisa berdampak buruk pada ibu hamil yang tertular, karena dapat menyebabkan keguguran atau bahkan cacat lahir serius pada bayi, misalnya kebutaan dan tuli. Nah, program pemberian imunisasi vaksin MR ini bertujuan untuk mencegah infeksi rubella saat kehamilan yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan penyakit kelainan bawaan.
Vaksin MR merupakan pengganti vaksin MMR yang kini sudah tidak tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Vaksin MMR merupakan vaksin untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan. Perbedaan antara vaksin MR dan MMR adalah kandungan mumps untuk melawan penyakit gondongan yang tidak lagi dimasukkan ke dalam vaksin MR.
Gondongan atau parotitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat mengakibatkan terjadinya demam, nyeri sendi, sakit kepala, pembengkakan kelenjar di bagian bawah telinga, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.
Gondongan juga dapat menyebabkan komplikasi yang mencakup pembengkakan testis atau ovarium, sehingga mengakibatkan kemandulan, tuli, meningitis, dan dalam kasus yang jarang terjadi bisa berakhir pada kematian. Namun, kasus penyakit gondongan sudah jarang dijumpai di Indonesia.
Program Vaksinasi Pemerintah Indonesia
Program vaksin MR menjadi prioritas Pemerintah Indonesia sebagai wujud upaya pengendalian campak dan rubella, lantaran bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan. Oleh sebab itu, anak yang telah mendapat imunisasi vaksin MMR masih perlu mendapat vaksin MR untuk memberikan kekebalan penuh.
Imunisasi vaksin MR diberikan kepada semua anak yang berusia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Vaksin MR efektif dan aman diberikan kepada anak sekalipun pada anak yang sudah mendapat vaksin MMR. Vaksin yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Vaksin ini juga telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia. Kementerian Kesehatan RI juga menegaskan bahwa vaksin MR tidak menyebabkan autisme atau kelumpuhan seperti isu yang pernah beredar di masyarakat.
Sama halnya dengan vaksin suntik lainnya, demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, dan nyeri di lokasi suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2–3 hari. Kondisi serius pascaimunisasi sangat jarang terjadi.
Hal yang perlu Anda pahami bahwa campak merupakan penyakit yang dapat membahayakan nyawa anak, sedangkan rubella dapat menyebabkan cacat lahir seumur hidup. Tidak ada pengobatan khusus untuk campak dan rubella, namun keduanya dapat dicegah dengan vaksin MR.
Oleh karena itu, penting bagi anak Anda untuk mendapatkan vaksin MR dalam program kampanye pemerintah dan imunisasi rutin untuk meningkatkan kekebalan tubuh Si Kecil dari penyakit ini.
Tak hanya anak-anak dan remaja, orang dewasa juga dapat diberikan vaksin ini, terutama sebelum hamil. Untuk info lebih lanjut seputar vaksin MR, konsultasikan ke dokter di rumah sakit, puskesmas, atau pusat kesehatan terdekat.