Vaksin Sinopharm adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Vaksin ini bisa digunakan sebagai vaksin primer (dosis 1 dan 2) dan juga sebagai vaksin booster.
Vaksin Sinopharm berisi virus Corona yang dimatikan (inactivated virus). Vaksin Sinopharm bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus Corona.
Orang yang mendapatkan vaksin Sinopharm sebagai dosis vaksin primer umumnya juga akan diberikan vaksin ini sebagai vaksin booster.
Perlu diketahui bahwa vaksin COVID-19 tidak dapat sepenuhnya mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Anda masih bisa terkena COVID-19 setelah menerima vaksin. Namun, risiko terjadinya gejala COVID-19 yang berat akan lebih kecil.
Merek dagang vaksin Sinopharm: -
Apa Itu Vaksin Sinopharm
Golongan | Obat resep |
Kategori | Vaksin COVID-19 |
Manfaat | Mencegah COVID-19 |
Digunakan oleh | Dewasa usia 18–59 tahun |
Vaksin Sinopharm untuk ibu hamil dan menyusui | Vaksin Sinopharm dapat diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. |
Untuk ibu hamil, pemberian vaksin Sinopharm dapat dimulai dari usia kehamilan di atas 12 minggu (trimester kedua). | |
Bentuk obat | Suntik |
Peringatan Sebelum Menerima Vaksin Sinopharm
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sinopharm, yaitu:
- Vaksin Sinopharm tidak boleh diberikan kepada orang yang memiliki alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.
- Vaksin Sinopharm diperuntukkan bagi orang dewasa sehat yang berusia di atas 18 tahun.
- Konsultasikan dengan dokter apakah kondisi Anda aman untuk menerima vaksin Sinopham jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, HIV/AIDS, gangguan pernapasan, penyakit autoimun, kanker, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit pencernaan kronis.
- Beri tahu dokter jika sedang menjalani pengobatan TBC. Vaksin Sinopharm dapat diberikan jika Anda sudah mengonsumsi obat antituberkulosis selama minimal 2 minggu.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan karena COVID-19.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas, dalam 7 hari terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani terapi untuk penyakit kelainan darah atau transfusi darah rutin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani cuci darah atau pernah mendapatkan transplantasi ginjal.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Sinopharm.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sinopharm
Vaksin Sinopharm disuntikkan sebanyak 2 kali dengan jeda 21–28 hari per dosisnya. Dosis vaksin Sinopharm yang diberikan dalam sekali suntik adalah 0,5 ml.
Di Indonesia, diberlakukan pemberian vaksin booster dosis 1 dan 2 yang dilakukan secara terjadwal untuk seluruh masyarakat. Vaksin Sinopham booster 1 diberikan dalam dosis 0,5 ml, begitu pun dengan dosis vaksin booster 2. Pemberian vaksin booster bisa diberikan 6 bulan sejak vaksin booster 1.
Cara Pemberian Vaksin Sinopharm
Sebelum vaksinasi, Anda akan menjalani pemeriksaan tanda vital, seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut nadi. Pemberian vaksin mungkin ditunda jika Anda sedang demam (suhu tubuh >37,5 °C), atau tekanan darah Anda di atas 140/90 mmHg.
Jika tanda vital baik, vaksin Sinopharm akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam otot. Area kulit yang akan disuntik vaksin harus dibersihkan dengan alcohol swab sebelum dan sesudah penyuntikan.
Untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang serius, penerima vaksin akan diminta untuk tetap tinggal di tempat layanan vaksinasi hingga 30 menit sesudah divaksin.
KIPI adalah keluhan atau kondisi medis yang bisa terjadi setelah vaksinasi, termasuk efek samping dan reaksi alergi terhadap vaksin.
Interaksi Vaksin Sinopharm dengan Obat Lain
Obat imunosupresan, termasuk kortikosteroid, dapat menurunkan efektivitas vaksin. Agar aman, beri tahu dokter terkait obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda gunakan, sebelum menjalani vaksinasi.
Efek Samping dan Bahaya Vaksin Sinopharm
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mendapatkan vaksin Sinopharm adalah:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di area bekas suntikan
- Demam
- Badan terasa lelah dan mengantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Nyeri otot atau nyeri sendi
- Hidung meler
- Mual
- Diare
- Sembelit
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak juga reda atau malah makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Sinopharm.