Vaksin Sputnik adalah vaksin untuk mencegah infeksi COVID-19. Vaksin Sputnik didesain agar tubuh dapat membentuk antibodi untuk melawan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Vaksin Sputnik memiliki nama lain Gam-COVID-Vac. Vaksin ini dibuat dengan memodifikasi protein pada dua jenis adenovirus, yaitu adenovirus 26 (Ad26) dan adenovirus 5 (Ad5) sehingga menyerupai protein dari virus SARS-CoV-2. Virus dalam vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit.

Vaksin Sputnik - Alodokter

Apabila di kemudian hari, orang yang telah divaksin terinfeksi virus penyebab COVID-19, sistem imun sudah mengenali protein virus dari vaksin. Dengan begitu, sistem imun akan membunuh virus serta mencegah penyebaran virus penyebab COVID-19 ke dalam sel-sel tubuh. 

Menurut hasil uji klinis fase 3 yang dilakukan di Rusia, vaksin Sputnik memiliki efek perlindungan terhadap COVID-19 sebesar 91,6%. 

Merek dagang vaksin Sputnik: Sputnik V (Gam-COVID-Vac)

Apa Itu Vaksin Sputnik

Golongan Obat resep
Kategori Vaksin COVID-19
Manfaat Mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19
Diberikan kepada Dewasa
Vaksin Sputnik untuk ibu hamil dan menyusui Vaksin Sputnik dapat diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan manfaat yang diperoleh dari vaksin lebih besar dari risikonya.
Bentuk obat Suntik

Peringatan sebelum Menerima Vaksin Sputnik

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menjalani vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Sputnik, yaitu:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin Sputnik tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan yang ada di dalam vaksin ini.
  • Jangan memberikan vaksin ini pada orang usia di bawah 18 tahun.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas, dalam 7 hari terakhir.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang mengalami demam.
  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda pernah atau sedang menderita HIV/AIDS, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit paru, kelainan darah, atau penyakit autoimun, seperti lupus
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan TBC. Vaksin Sputnik dapat diberikan jika sudah mengonsumsi obat tuberkulosis selama minimal 2 minggu.
  • Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. 
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani terapi dengan obat imunosupresan atau kortikosteroid.
  • Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Sputnik. 

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sputnik

Berikut adalah dosis umum pemberian vaksin Sputnik untuk mencegah COVID-19:

  • Dewasa: Dosis yang diberikan adalah 0,5 ml. Vaksinasi akan dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak pemberian antardosis selama 21 hari.

Cara Pemberian Vaksin Sputnik 

Penyuntikan vaksin Sputnik dilakukan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter di fasilitas layanan vaksinasi. Vaksin ini akan disuntikkan ke otot (intramuskular/IM).

Berikut adalah hal-hal yang perlu diketahui terkait pemberian vaksin Sputnik:

  • Dokter atau petugas medis akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan sebelum penyuntikan vaksin untuk memastikan Anda dalam kondisi sehat. Jika Anda demam saat pemeriksaan, vaksinasi akan ditunda.
  • Area kulit yang akan disuntikkan vaksin harus dibersihkan dengan alcohol swab sebelum dan sesudah penyuntikan. Setelah vaksin disuntikkan, alat suntik sekali pakai yang sudah digunakan akan dibuang ke dalam safety box.
  • Sesudah disuntik, penerima vaksin harus menunggu selama 30 menit di tempat layanan vaksinasi untuk mengantisipasi jika ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). KIPI adalah keluhan medis terkait dengan vaksinasi, termasuk efek samping atau reaksi alergi terhadap kandungan vaksin.
  • Vaksin Sputnik harus disuntikkan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan agar vaksin dapat bekerja lebih efektif.

Interaksi Vaksin Sputnik dengan Obat Lain

Vaksin Sputnik dapat menimbulkan interaksi berupa penurunan efektivitas vaksin jika digunakan dengan obat yang efeknya menurunkan daya tahan tubuh (imunosupresif), seperti obat kortikosteroid.

Untuk mencegah efek interaksi obat yang tidak diinginkan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda menerima vaksin Sputnik, terutama jika sedang menjalani terapi atau mengonsumsi obat maupun suplemen apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Vaksin Sputnik

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menerima vaksin Sputnik adalah:

Efek samping tersebut biasanya akan mereda, bahkan tanpa minum obat. Namun, jika efek samping terasa mengganggu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter lewat chat. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk menangani efek samping tersebut.

Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi setelah penyuntikan vaksin Sputnik.