Berhubungan seksual sebenarnya boleh dilakukan kapan saja, selama kamu dan pasangan merasa nyaman. Meski begitu, pada wanita, ada beberapa kondisi saat hubungan seksual sebaiknya dihindari terlebih dahulu. Nah, untuk tahu apa saja kondisinya, cari tahu jawabannya di artikel ini, ya.
Melakukan hubungan seksual secara teratur bersama pasangan bisa membawa beragam manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan keintiman dengan pasangan, menjaga suasana hati tetap baik, dan diyakini bisa membantu menjaga berat badan tetap ideal.
Kondisi yang Membuat Wanita Perlu Menunda Hubungan Intim
Secara medis, berikut ini adalah beberapa kondisi pada wanita yang membuat hubungan seksual sebaiknya dihindari:
1. Setelah melahirkan
Memang tidak ada jarak waktu pasti kapan berhubungan seksual boleh dilakukan setelah melahirkan. Namun, beberapa pakar mengatakan hubungan intim baru boleh dilakukan 6 minggu setelah melahirkan.
Pada masa ini, diharapkan masa nifas sudah selesai dan jika ada luka akibat proses persalinan, misalnya luka jahit akibat robeknya jalan lahir atau luka bedah pascaoperasi caesar, sudah membaik.
2. Saat mengalami infeksi vagina dan organ reproduksi
Saat mengalami infeksi pada vagina dan organ reproduksi, kamu mungkin merasa tidak nyaman jika harus melakukan hubungan seksual. Apalagi jika infeksi yang terjadi menyebabkan rasa nyeri, bengkak, keputihan yang abnormal, atau gatal, di area kewanitaanmu.
Selain itu, jika kamu mengalami gejala infeksi, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya. Jika disebabkan oleh infeksi menular seksual, hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan dulu sampai kamu benar-benar sembuh.
3. Saat mengalami komplikasi kehamilan
Melakukan hubungan seksual saat hamil sebenarnya tidak dilarang, asalkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat, ya.
Sebaliknya, jika saat hamil kamu mengalami perdarahan dari vagina berulang atau sering mengalami kontraksi sebelum usia kehamilan cukup bulan, yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, jangan berhubungan seksual dulu, ya. Berhubungan intim pada kondisi ini bisa membahayakan janin dan ibu
4. Sebelum melakukan Pap smear
Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dengan tujuan mendeteksi kanker leher rahim (kanker serviks) sejak dini. Nah, jika kamu akan menjalani Pap smear, jangan berhubungan seksual di malam sebelum jadwal, ya.
Hal ini karena hubungan seksual berpotensi menyebabkan iritasi pada lapisan leher rahim, peradangan pada jaringan vagina, dan keluarnya cairan vagina, yang semuanya dapat membuat hasil tes Pap smear menjadi tidak akurat.
5. Setelah menjalani operasi
Kemajuan teknologi dalam dunia medis, termasuk saat pembedahan, memungkinkan pasien yang menjalani operasi untuk pulih dan merasa sehat lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini tak jarang membuat pasien ingin kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih cepat pula, tak terkecuali berhubungan seksual.
Meski tubuh mungkin sudah terasa baik-baik saja, tapi luka setelah operasi sebenarnya bisa saja belum pulih sepenuhnya. Oleh sebab itu, jika kamu baru saja menjalani operasi, apalagi yang dilakukan di area perut dan panggul, hindari dulu berhubungan seksual hingga dokter mengizinkan hal tersebut.
Nah, itulah beberapa kondisi pada wanita saat hubungan seksual sebaiknya dihindari untuk sementara waktu. Namun, jika kamu dan pasangan sudah terlanjur melakukan hubungan seksual saat sedang mengalami kondisi-kondisi di atas, sebaiknya segera konsultasikan hal tersebut ke dokter, ya.