Dahak adalah lendir yang biasanya muncul saat kamu sedang batuk. Jika diperhatikan, warna dahak ini tidak selalu sama. Perbedaan warna dahak tersebut memiliki alasannya sendiri, bahkan warna dahak bisa menandakan kondisi penyakit tertentu, lho.
Selain bening, warna dahak bisa berubah menjadi putih, hijau, kuning, merah, merah muda, bahkan hitam. Warna dahak bisa menjadi tanda untuk memperkirakan penyebab yang mendasari munculnya suatu keluhan. Selain itu, perubahan warna dahak juga dapat menjadi salah satu indikator tingkat keparahan suatu penyakit.
Beragam Arti Warna Dahak
Berikut ini adalah beragam warna dahak dan arti di baliknya:
1. Dahak bening
Dahak bening adalah warna normal lendir yang diproduksi oleh tubuh. Dahak ini mengandung protein, air, antibodi, dan garam, yang berfungsi untuk melembapkan sistem pernapasan di dalam tubuh.
Meski demikian, jika jumlah dahak bening berlebihan, hal ini bisa menandakan adanya gangguan pada saluran pernapasan, seperti infeksi virus atau reaksi alergi pada sistem pernapasan.
2. Dahak putih
Dahak yang berwarna putih juga merupakan warna dahak yang normal, tetapi jika jumlahnya berlebihan, dahak putih biasanya mengindikasikan beberapa penyakit seperti:
Penyakit asam lambung
Penyakit asam lambung (GERD) menyebabkan asam lambung naik ke tenggorokan. Hal ini menyebabkan dinding tenggorokan teriritasi. Sebagai respons alami, dinding tenggorokan yang teriritasi tersebut akan memproduksi lendir yang biasanya berwarna keputihan.
Gagal jantung
Selain GERD, penyakit gagal jantung juga menyebabkan dahak berwarna putih. Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif. Kondisi ini dapat disertai dengan penumpukan cairan tubuh, termasuk pada paru-paru, sehingga meningkatkan produksi dahak berwarna putih.
Selain kedua penyakit itu, penyakit seperti bronkitis yang disebabkan virus dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) juga bisa menyebabkan dahak jadi berwarna putih.
3. Dahak hijau atau kuning
Warna dahak hijau atau kuning berasal dari sel darah putih yang sedang berjuang melawan penyebab infeksi. Pada awal kemunculannya, dahak umumnya berwarna kuning, kemudian bisa berubah menjadi hijau seiring waktu. Ada beberapa alasan medis yang bisa menyebabkan dahak berwarna hijau, antara lain:
Pneumonia
Mulanya, penyakit pneumonia ditandai dengan batuk berdahak warna hijau atau kuning. Selanjutnya, penderitanya juga bisa merasakan gejala lain, seperti demam, napas pendek, atau sesak napas. Pada kondisi tertentu, dahak bahkan dapat bercampur darah.
Bronkitis
Bronkitis umumnya diawali dengan batuk kering yang kemudian menjadi batuk berdahak, lalu seiring waktu menimbulkan dahak berwarna hijau atau kuning. Bronkitis yang berdahak hijau biasanya diawali oleh infeksi virus yang kemudian diikuti oleh infeksi bakteri.
Sinusitis
Dahak hijau atau kuning juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan peradangan pada sinus atau sinusitis. Selain keluarnya dahak ini, penderita juga mungkin akan merasakan sejumlah gejala lain, misalnya rasa tekanan pada wajah dan hidung tersumbat.
4. Dahak merah atau merah muda
Warna merah biasanya berasal dari darah yang terdapat dalam dahak. Darah ini bisa disebabkan oleh luka atau peradangan pada saluran pernapasan, misalnya penyakit-penyakit seperti:
Tuberkulosis
Tuberkulosis merupakan infeksi bakteri yang dapat menular. Kondisi ini ditandai dengan batuk lama (lebih dari 2 minggu) dan sering kali batuk darah. Gejala lainnya adalah demam dan keringat di malam hari, serta penurunan berat badan.
Kanker paru
Dahak berwarna merah merupakan salah satu gejala kanker paru-paru. Penyakit ini juga menimbulkan berbagai macam gangguan pernapasan, seperti nyeri dada dan sesak napas, serta penurunan berat badan yang drastis.
Emboli paru
Emboli paru disebabkan oleh penyumbatan darah pada arteri paru (arteri pulmonalis). Penyumbatan darah ini umumnya disebabkan oleh gumpalan darah yang mengalir dari bagian tubuh lain. Pada emboli paru dapat terjadi keluhan batuk berdahak merah atau merah muda, nyeri dada, dan sesak napas.
5. Dahak cokelat
Warna cokelat yang muncul pada dahak bisa menandakan perdarahan yang sudah lama. Jadi, kondisi ini bisa diawali dengan batuk yang berdahak warna merah atau merah muda dan selanjutnya berubah menjadi warna cokelat. Beberapa kondisi medis yang menyebabkan dahak cokelat adalah:
Cystic fibrosis
Cystic fibrosis adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan dahak menjadi sangat kental dan lengket, sehingga mudah menjebak bakteri atau jamur dan akhirnya berwarna cokelat. Cystic fibrosis merupakan penyakit paru kronis yang bersifat genetik dan dapat sangat mengganggu kerja paru untuk bernapas.
Abses paru
Abses paru terjadi ketika terdapat infeksi yang menyebabkan jaringan paru-paru meradang dan dipenuhi nanah. Selain menimbulkan batuk dengan dahak yang kecokelatan atau mengandung darah, kondisi ini dapat juga disertai dengan bau napas yang tidak sedap.
6. Dahak hitam
Keluarnya dahak hitam atau disebut juga melanoptysis, bisa dipengaruhi oleh polusi berat, misalnya akibat menghirup asap kebakaran besar atau gunung meletus. Selain itu, ada juga beberapa penyakit yang bisa menyebabkan dahak hitam, seperti:
Pneumokoniosis
Penyakit ini merupakan gangguan paru-paru yang sulit disembuhkan. Kondisi ini bisa terjadi jika Anda menghirup banyak debu industri, seperti debu asbes yang menyebabkan asbestosis atau debu silika yang menyebabkan silicosis.
Infeksi jamur
Infeksi jamur hitam Exophiala dermatitidis juga dapat menyebabkan dahak berwarna hitam. Infeksi jamur termasuk kondisi yang jarang terjadi, dan biasanya lebih sering dialami oleh penderita cystic fibrosis.
Itulah arti warna dahak dan penjelasan di baliknya. Jika dahakmu berwarna bening, kuning, atau hijau tanpa disertai gejala lain yang membahayakan, kamu tidak perlu khawatir secara berlebihan. Kamu bisa mengatasinya dengan cara sederhana, seperti berkumur dengan air garam atau mengonsumsi obat batuk ekspektoran.
Namun, jika dahakmu berwarna merah, cokelat, atau hitam, jangan anggap sepele, ya. Segeralah memeriksakan diri ke dokter guna mendapat pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan kondisimu, karena bisa saja kamu mengalami penyakit yang cukup membahayakan diri jika tidak ditangani dengan tepat.