Gejala endokarditis dapat berbeda pada setiap penderitanya. Kondisi ini tidak boleh diabaikan, karena jika tidak segera ditangani, dapat terjadi kerusakan jantung yang parah. Jadi, untuk mencegah komplikasi yang serius, kenali apa saja gejala endokarditis.
Endokarditis adalah peradangan pada lapisan bagian dalam jantung yang disebut endokardium. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi bakteri, namun infeksi virus dan jamur terkadang juga bisa menimbulkan endokarditis.
Endokarditis lebih berisiko terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit atau kondisi tertentu, misalnya:
- Gangguan jantung, seperti penyakit jantung, penyakit jantung bawaan, serta kerusakan katup jantung
- Infeksi HIV
- Sepsis
- Penyakit autoimun, seperti demam reumatik
- Riwayat operasi katup jantung atau pemasangan alat pacu jantung (pacemaker)
- Penggunaan narkoba dalam bentuk suntik
Meski demikian, endokarditis juga tetap bisa dialami oleh orang yang sehat dan tidak memiliki riwayat jantung.
Gejala endokarditis penting untuk dikenali agar kondisi ini bisa segera diperiksakan ke dokter dan diobati. Jika terlambat ditangani, endokarditis bisa menimbulkan beragam komplikasi serius, mulai dari stroke, henti jantung mendadak, penyumbatan pembuluh darah atau emboli, hingga kematian.
Beragam Gejala Endokarditis yang Penting Diketahui
Gejala endokarditis bisa muncul secara mendadak dalam beberapa hari (endokarditis akut), namun bisa juga berkembang secara perlahan selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Endokarditis yang berkembang secara perlahan ini disebut endokarditis subakut.
Secara umum, berikut ini adalah beberapa gejala endokarditis yang perlu diwaspadai:
- Demam
- Nyeri dada
- Sesak napas, terutama saat beraktivitas
- Detak jantung lebih cepat atau dada berdebar
- Mual atau nafsu makan kurang
- Tubuh lemas
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Kulit tampak pucat
- Bengkak pada kaki atau perut
- Berkeringat di malam hari
- Benjolan yang terasa sakit di tangan atau kaki
Selain gejala-gejala di atas, endokarditis juga dapat dikenali dengan munculnya bintik-bintik merah atau keunguan di kulit, garis-garis kemerahan atau kehitaman pada kuku, serta bising jantung (murmur).
Apabila Anda mengalami beberapa gejala endokarditis di atas, segera periksakan diri ke dokter. Untuk mendiagnosis endokarditis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa tes darah, tes urine, ekokardiografi, elektrokardiografi atau EKG, serta foto Rontgen atau CT scan jantung.
Langkah-Langkah Penanganan Endokarditis
Setelah dokter memastikan bahwa Anda menderita endokarditis dan mengetahui penyebabnya, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani rawat inap di rumah sakit.
Di rumah sakit, Anda akan mendapatkan terapi cairan melalui infus dan pemantauan dari dokter dan perawat. Selain itu, dokter dapat memberikan beberapa langkah penanganan berikut ini untuk mengobati endokarditis:
Pemberian obat-obatan
Jenis obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati endokarditis adalah antibiotik. Umumnya, dokter akan memberikan antibiotik melalui suntikan pada infus untuk mengatasi infeksi bakteri yang menjadi penyebab endokarditis.
Jenis antibiotik yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis kuman yang menjadi penyebab endokarditis. Ketika kondisi Anda sudah membaik, dokter mungkin akan mengganti obat antibiotik suntikan dengan antibiotik minum yang bisa dikonsumsi di rumah.
Operasi
Operasi atau pembedahan biasanya dibutuhkan jika obat-obatan tidak mampu mengatasi infeksi penyebab endokarditis atau jika endokarditis disebabkan oleh kerusakan pada katup jantung. Operasi bertujuan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung, tergantung keparahan kondisi penderita.
Gejala endokarditis pada tiap orang dapat berbeda. Jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung dan merasakan salah satu atau beberapa gejala endokarditis, terutama jika Anda memiliki faktor risiko untuk terkena endokarditis, janganlah menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Setelah memastikan bahwa keluhan yang Anda alami memang merupakan gejala endokarditis, dokter dapat memberikan perawatan dan pengobatan untuk menangani kondisi tersebut. Semakin cepat penanganan diberikan, semakin rendah risiko Anda untuk mengalami komplikasi yang berbahaya.