Bayi rentan terserang meningitis karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah. Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, penyakit ini berisiko tinggi menyebabkan kecacatan, gangguan tumbuh kembang, bahkan kematian. Atas dasar inilah Bunda perlu mewaspadai tanda meningitis pada bayi.
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung (meningen) otak dan saraf tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Meningitis virus merupakan jenis yang paling sering terjadi, tetapi meningitis yang paling berbahaya umumnya adalah meningitis bakteri.
Bayi dan Anak yang Berisiko Tinggi Terserang Meningitis
Meningitis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih rentan dialami oleh seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sementara itu, meningitis pada bayi dan anak lebih berisiko terjadi pada beberapa kondisi berikut:
- Bayi, terutama yang berusia di bawah 2 bulan karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang dengan sempurna
- Anak-anak yang menderita infeksi telinga dan sinusitis berulang
- Anak-anak yang mengalami cedera kepala berat dan patah tulang tengkorak
- Anak-anak yang baru saja menjalani operasi otak
- Bayi dan anak-anak yang terlahir dengan HIV, riwayat infeksi dalam kandungan, dan cacat bawaan lahir
Tanda-Tanda Meningitis pada Bayi
Gejala meningitis pada setiap bayi bisa berbeda-beda. Meski begitu, tetap ada tanda-tanda meningitis pada bayi yang umum terjadi menurut usianya, yaitu:
Bayi kurang dari 2 bulan
Pada usia ini, tanda meningitis pada bayi bisa sulit dideteksi. Oleh sebab itu, segera bawa ke dokter anak atau rumah sakit terdekat jika bayi mengalami demam, kurang mau atau tidak mau menyusu, sesak napas, lesu, dan rewel.
Bayi usia 2 bulan hingga 2 tahun
Meningitis paling sering menyerang anak-anak di usia ini. Gejala-gejala yang bisa timbul antara lain:
- Demam
- Kejang
- Muntah
- Nafsu makan berkurang
- Rewel
- Tampak sangat mengantuk sampai sulit dibangunkan
- Muncul ruam di kulit
Anak di atas 2 tahun
Selain berbagai gejala di atas, meningitis pada anak berusia lebih dari 2 tahun juga akan disertai dengan gejala berikut ini:
- Sakit kepala
- Sakit punggung
- Leher nyeri dan kaku
- Mata sensitif terhadap cahaya terang
- Kebingungan
- Tingkat kesadaran menurun atau koma
- Mual dan muntah
- Muncul ruam atau bercak berwarna ungu kemerahan
Pada bayi atau anak yang mengalami meningitis, mungkin akan muncul juga tanda dan gejala berupa sakit kuning, suhu tubuh rendah (hipotermia), menangis dengan sangat kencang, serta menonjolnya bagian lunak di kepala (fontanel).
Untuk mencegah Si Kecil terkena meningitis, Bunda perlu melengkapi imunisasinya sesuai jadwal, termasuk imunisasi untuk campak, polio, gondok, cacar air, dan influenza.
Meski tidak bisa melindungi Si Kecil sepenuhnya dari meningitis, kelima vaksin ini bisa membantu menjaga tubuhnya dari serangan virus penyakit ini. Pastikan juga Si Kecil mendapat vaksin HiB di usia 2, 3, dan 4 bulan; serta vaksin PCV, pada usia 2, 4, dan 6 bulan.
Meningitis yang tidak segera diobati bisa berisiko menyebabkan komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, segera bawa Si Kecil ke dokter jika ia mengalami gejala-gejala di atas agar mendapatkan penanganan yang tepat.