Tak hanya orang dewasa, penyakit ginjal juga dapat dialami anak-anak. Penyakit ginjal pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor genetik hingga efek samping obat-obatan tertentu. Gejala yang muncul pun terkadang sulit terdeteksi sehingga orang tua harus selalu waspada.
Ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di sisi kanan dan kiri bawah tulang rusuk bagian belakang. Organ ini memiliki fungsi yang begitu penting bagi tubuh, mulai dari menyaring darah, merangsang pembentukan sel darah merah, hingga mengendalikan tekanan darah. Ketika ginjal mengalami gangguan atau penurunan fungsi, kondisi ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti hipertensi dan gagal ginjal. Penyakit ginjal ini dapat dialami siapa saja, termasuk anak-anak.
Penyakit ginjal pada anak bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kelainan bawaan, infeksi, efek samping obatan-obatan, hingga keracunan zat tertentu.
Jenis Penyakit Ginjal pada Anak dan Penyebabnya
Berdasarkan kondisinya, penyakit ginjal pada anak terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Penyakit ginjal akut
Penyakit ginjal dapat dikatakan akut bila kerusakan atau penurunan fungsi ginjal terjadi secara mendadak dan tidak lebih dari 3 bulan. Penyakit ginjal akut pada anak yang segera diobati umumnya bisa disembuhkan.
Namun, jika penanganannya terlambat atau berlangsung hingga lebih dari 3 bulan, ginjal anak bisa rusak lebih parah dan menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan seorang anak mengalami penyakit ginjal akut:
- Kondisi yang membuat aliran darah ke ginjal berkurang atau berhenti secara tiba-tiba, misalnya kehilangan banyak darah akibat cedera karena kecelakaan, perdarahan saat operasi, luka bakar parah, dan dehidrasi berat
- Sepsis, yaitu komplikasi dari infeksi berat yang tidak atau telat diobati, misalnya dampak dari infeksi saluran kemih atau ginjal
- Paparan bahan kimia beracun, seperti merkuri, arsenik, dan timbal
- Efek samping obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan yang harus dikonsumsi dalam jangka panjang atau dengan dosis tinggi
- Kondisi yang menghambat pasokan oksigen dan darah ke ginjal, misalnya henti jantung dan hipoksia
- Peradangan pada ginjal, misalnya pada sindrom nefrotik dan glomerulonefritis
Penyakit ginjal kronis
Penyakit ginjal pada anak dikatakan kronis apabila penyakit ini berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Kerusakan pada penyakit ginjal kronis bisa terjadi terjadi secara perlahan atau diawali dari penyakit ginjal akut. Kebanyakan kasus penyakit ginjal kronis menyebabkan kerusakan ginjal yang permanen.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mengalami penyakit ginjal kronis, di antaranya:
- Kelainan genetik, seperti sistinosis dan sindrom Alport. Sistinosis adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan kerusakan sel ginjal, sedangkan sindrom Alport adalah kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pembentukan organ ginjal, telinga, dan mata
- Cacat lahir, misalnya anak terlahir dengan satu ginjal saja atau terlahir dengan ukuran, bentuk, dan letak ginjal yang abnormal
- Penyumbatan di saluran kemih yang bersifat kronis, misalnya akibat infeksi saluran kemih yang terjadi berulang kali atau adanya batu di saluran kemih
- Penyakit ginjal polikistik
- Penyakit kronis, seperti diabetes, lupus, dan tekanan darah tinggi yang tidak diobati
- Riwayat penyakit ginjal akut, misalnya sindrom nefrotik dan sindrom nefritis yang tidak membaik atau terlambat ditangani
- Terlahir dengan berat lahir rendah atau prematur
Untuk mendiagnosis penyakit ginjal pada anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, tes radiologi, hingga biopsi ginjal.
Gejala Penyakit Ginjal pada Anak
Pada tahap awal, penyakit ginjal pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala. Gejala baru mulai muncul ketika fungsi ginjal sudah mulai menurun atau rusak. Ketika ginjalnya sudah mengalami gangguan, anak dapat menunjukkan beberapa gejala, seperti:
- Bengkak di bagian wajah, tangan, dan kaki
- Tidak nafsu makan
- Sering muntah
- Kelelahan dan tampak pucat
- Tampak kesakitan atau rewel setiap buang air kecil
- Demam
- Frekuensi buang air kecil menjadi lebih jarang
- Pipis berdarah
- Sering mengalami sakit kepala
- Sesak napas
- Tumbuh kembang anak terhambat
Penanganan dan Pencegahan Penyakit Ginjal pada Anak
Penanganan terhadap penyakit ginjal pada anak tergantung penyebab yang mendasarinya. Apabila kondisi tersebut disebabkan oleh tekanan darah tinggi, dokter akan memberikan pengobatan untuk menurunkan tekanan darah.
Jika disebabkan oleh infeksi, misalnya infeksi bakteri, dokter akan mengatasi infeksi yang menyebabkan penyakit ginjal dengan antibotik. Untuk kondisi yang disebabkan cacat lahir, dokter akan melakukan tindakan medis sesuai dengan kondisi ginjal tersebut.
Penanganan yang dilakukan sejak dini dapat mencegah terjadinya kerusakan ginjal permanen pada anak yang bisa mengakibatkan gagal ginjal. Jika anak sudah mengalami gagal ginjal, dokter akan memberikan penanganan yang meliputi:
- Obat-obatan dan asupan nutrisi melalui makanan, khusus untuk penyakit ginjal
- Cuci darah
- Transfusi darah, jika gagal ginjal sudah menyebabkan anemia
- Transplantasi ginjal
Pilihan metode penanganan terhadap anak yang mengalami penyakit ginjal akan disesuaikan dengan penyebab dan seberapa parah kondisinya.
Dengan mengetahui penyebab dan gejala penyakit ginjal pada anak, diharapkan Anda bisa selalu waspada dan segera membawa Si Kecil ke dokter bila ia mengalami gejala di atas. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan sedini mungkin guna mencegah komplikasi yang dapat terjadi.