Ada berbagai penyebab telinga keluar cairan, mulai dari infeksi hingga cedera. Untuk mengatasinya, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan di rumah. Namun, Anda tetap perlu waspada, sebab keluarnya cairan dari telinga juga bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada telinga.
Normalnya, telinga akan memproduksi kotoran atau serumen. Kotoran telinga ini mengandung minyak yang berfungsi untuk menangkap debu, bakteri, atau benda-benda asing lain agar tidak masuk lebih jauh ke dalam telinga.
Pada kebanyakan kasus, kotoran telinga dapat bercampur air saat mandi atau berenang sehingga akan keluar dari telinga dalam bentuk cairan. Jenis kotoran ini umumnya hanya berjumlah sedikit dan tidak menimbulkan nyeri pada telinga.
Namun, untuk beberapa kondisi tertentu, seperti gendang telinga pecah, telinga akan mengeluarkan cairan yang berisi darah atau nanah. Cairan ini bisa menjadi tanda bahwa telinga mengalami luka atau terinfeksi.
Penyebab Telinga Keluar Cairan
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan telinga keluar cairan, yaitu:
1. Infeksi telinga tengah
Penyebab umum keluarnya cairan dari dalam telinga adalah otitis media, yaitu kondisi ketika telinga bagian tengah terinfeksi bakteri atau virus. Infeksi inilah yang memicu penumpukan cairan di telinga tengah, tepatnya di belakang gendang telinga.
Jika terlalu banyak, kumpulan cairan tersebut dapat mendorong dan merobek gendang telinga, sehingga cairan akan mengalir keluar dari telinga.
2. Cedera gendang telinga
Kondisi ini dapat terjadi ketika Anda membersihkan telinga menggunakan kapas atau cotton bud dan mendorongnya terlalu dalam sehingga merobek gendang telinga.
Selain itu, perubahan tekanan udara mendadak, seperti saat bepergian dengan pesawat, mendaki gunung, atau menyelam, juga dapat menyebabkan cedera telinga yang ditandai dengan nyeri mendadak pada telinga dan keluar cairan dari telinga.
3. Sindrom telinga perenang
Sindrom telinga perenang atau otitis eksterna terjadi akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi tersebut terjadi di saluran telinga bagian luar, yaitu antara lubang telinga dan gendang telinga.
Saat terlalu lama di dalam air, bagian dalam telinga akan menjadi sangat lembap sehingga kulit pada dinding saluran telinga akan mengelupas dan rusak. Di sinilah beragam jenis kuman bisa masuk dan menyebabkan infeksi.
Meski disebut sindrom telinga perenang, kondisi ini tidak hanya terjadi ketika seseorang berada di dalam air. Kulit saluran telinga juga dapat mengalami iritasi karena benda asing yang masuk ke dalam telinga atau akibat eksim.
Cara Mengatasi Telinga Keluar Cairan
Saat mengalami kondisi telinga keluar cairan, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya di rumah, yaitu:
- Hindari membersihkan telinga dengan kapas atau benda apa pun.
- Bersihkan telinga hanya di bagian luar dan gunakan benda berbahan lembut, seperti handuk.
- Hindari memasukkan kain kasa atau apa pun ke telinga untuk menghentikan keluarnya cairan.
- Hindari meniup hidung terlalu kuat untuk menjaga tekanan dalam telinga.
- Hindari membersihkan telinga dengan menahan napas, menutup hidung, dan meniupnya, karena bisa meningkatkan tekanan dalam telinga dan memperlambat proses penyembuhan.
- Hindari menggunakan obat tetes telinga apa pun selain yang diresepkan dokter.
Untuk mencegah terjadinya telinga keluar cairan, cobalah untuk selalu menjaga kebersihan telinga, menjaga tekanan dalam telinga saat mendaki atau menyelam, serta segera mengeringkan telinga setelah mandi dan berenang.
Jika kondisi keluar cairan dari telinga diserta rasa sakit, Anda dianjurkan untuk segera ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Selain nyeri, ada beragam gejala lain yang kerap muncul saat mengalami telinga keluar cairan dan harus diperiksakan ke dokter, yaitu:
- Cairan yang keluar berwarna putih, kuning, hijau, atau berupa darah
- Telinga keluar cairan sudah terjadi lebih dari 5 hari
- Sakit kepala atau demam tinggi
- Gangguan pendengaran
Tak hanya gejala di atas, apabila kondisi telinga keluar cairan terjadi setelah kecelakaan atau cedera serta terjadi pembengkakan atau kemerahan pada telinga dan area di sekitar telinga, kondisi ini harus segera ditangani oleh dokter agar tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.