Bakteri penyebab diare biasanya mengontaminasi makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Selain itu, menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi juga bisa menjadi sumber penularan diare.
Diare merupakan gangguan pencernaan yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB). Selain peningkatan frekuensi, perubahan konsistensi feses yang lebih encer dari biasanya juga menjadi tanda diare.
Munculnya diare sering dikaitkan dengan infeksi di saluran cerna (gastrointestinal), seperti disentri, yang disebabkan oleh berbagai macam organisme, termasuk bakteri.
Diare biasanya terjadi ketika penderita mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri penyebab diare.
Mengenal Empat Jenis Bakteri Penyebab Diare
Dari berbagai jenis bakteri penyebab diare, berikut adalah 4 bakteri yang paling sering menyebabkan seseorang mengalami diare:
1. Escherichia coli (E. coli)
E. coli adalah salah satu jenis bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan hewan. Kebanyakan jenis bakteri E. coli tidak berbahaya, bahkan bakteri ini turut berperan dalam menjaga saluran pencernaan Anda tetap sehat.
Meski begitu, ada beberapa jenis bakteri E. coli yang dapat menyebabkan diare. Jenis bakteri ini sering ditemukan di sayuran atau buah yang tidak dicuci bersih, daging mentah, dan susu segar.
Untuk mencegah infeksi dari bakteri penyebab diare ini, Anda dianjurkan untuk mencuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum mengonsumsinya, memasak daging hingga benar-benar matang, dan menghindari konsumsi susu segar yang belum dipasteurisasi.
2. Salmonella enterica
Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri ini akan menyebabkan gastroenteritis, dengan diare sebagai salah satu gejala khasnya. Bakteri Salmonella enterica banyak ditemukan di telur setengah matang, daging mentah, dan buah atau sayur yang tidak dicuci bersih.
Agar terhindar dari infeksi bakteri penyebab diare yang satu ini, Anda sebaiknya mencuci bersih semua bahan makanan yang dimakan mentah dan selalu memasak makanan sampai benar-benar matang, terutama untuk daging dan telur.
3. Campylobcter
Jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan diare adalah Campylobacter. Namun, subspecies yang paling sering menginfeksi manusia adalah bakteri Campylobacter jejuni.
Infeksi bakteri Campylobacter memang terbilang ringan, tetapi dapat berakibat fatal pada seseorang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Bakteri penyebab diare ini banyak ditemukan pada daging mentah, produk olahan susu yang tidak dipasterurisasi, dan air yang terkontaminasi.
Untuk mencegah infeksi bakteri Campylobacter, Anda dianjurkan untuk memasak daging hingga benar-benar matang, selalu mencuci tangan setelah memegang hewan ternak atau hewan peliharaan, serta menghindari konsumsi susu dan produk olahannya yang tidak dipasteurisasi.
4. Shigella
Shigella merupakan bakteri lain yang dapat menyebabkan diare. Bakteri ini hidup di air dan makanan yang kotor. Infeksi bakteri ini akan lebih mudah terjadi pada lingkungan dengan sanitasi yang buruk dan gaya hidup yang kurang bersih.
Untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri penyebab diare yang satu ini, Anda disarankan menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan yang benardan tidak memasak ketika sedang terkena diare. Selain itu, Anda juga sebaiknya tidak menelan air ketika sedang berenang.
Pada dasarnya, mencegah penyebaran bakteri penyebab diare dapat dimulai dengan mengolah bahan makanan dengan benar dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, menjaga kebersihan diri sendiri juga penting dilakukan untuk meminimalkan penyebaran bakteri penyebab diare ke orang lain.
Untuk membunuh bakteri penyebab diare, biasanya diperlukan pengobatan dengan antibiotik sesuai resep dokter. Jadi, jika Anda atau anggota keluarga Anda terkena diare, periksakanlah ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.