Penyebab aritmia pada dasarnya adalah gangguan arus listrik pada jantung. Selain faktor internal, faktor eksternal, seperti obat-obatan dan gaya hidup yang tidak sehat, juga bisa menyebabkan masalah pada detak jantung Anda. Simak artikel berikut untuk mengetahui penyebab aritmia secara menyeluruh.
Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung. Biasanya, penderita aritmia merasakan irama jantungnya terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur.
Penyebab aritmia bisa bermacam-macam. Memahami penyebab aritmia dapat membantu Anda menghindarinya sebelum penyakit ini terjadi.
Berbagai Penyebab Aritmia
Berikut ini adalah beberapa penyebab aritmia yang perlu Anda waspadai:
Masalah arus listrik pada jantung
Masalah arus listrik pada jantung adalah penyebab aritmia yang paling umum. Kondisi ini bisa terjadi ketika jalannya arus listrik yang mengontrol detak jantung mengalami hambatan.
Hambatan ini bisa terjadi karena sel-sel saraf yang menghasilkan arus listrik tidak berfungsi dengan optimal atau arus listrik yang dihasilkan tidak menjalar dengan normal di jantung. Akibatnya, detak jantung menjadi tidak teratur.
Kelainan otot jantung
Meskipun jarang terjadi, kelainan pada otot jantung, baik itu karena kardiomiopati ataupun infark miokard, bisa memengaruhi jalannya arus listrik pada otot jantung sehingga menyebabkan masalah pada detak jantung atau aritmia.
Kedua kondisi tersebut bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, atau penyakit metabolik, seperti diabetes dan obesitas.
Miokarditis
Miokarditis terjadi ketika otot jantung mengalami peradangan akibat infeksi ataupun reaksi imun. Kondisi ini bisa mengakibatkan arus listrik di jantung menjadi tidak stabil, sehingga detak jantung juga jadi tidak teratur. Pada anak-anak, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan arus jantung listrik berhenti tiba-tiba atau henti jantung mendadak.
Ketidakseimbangan hormon tiroid
Kelebihan ataupun kekurangan hormon tiroid dapat memengaruhi detak jantung. Hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Sebaliknya, hipotiroidisme bisa memperlambat detak jantung.
Namun, hipertiroidisme memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan aritmia yang berbahaya, misalnya fibrilasi atrium.
Gangguan elektrolit
Beragam elektrolit dalam darah, seperti kalium, natrium, magnesium, dan kalsium, berperan penting dalam penghantaran arus listrik di otot jantung. Apabila terjadi gangguan kadar elektrolit, misalnya karena hilangnya cairan tubuh atau penyakit tertentu, aliran arus listrik di otot jantung juga bisa terganggu dan terjadilah aritmia.
Obat-obatan atau suplemen tertentu
Obat-obatan tertentu, seperti klorokuin, antidepresan, atau obat untuk tekanan darah tinggi maupun pil biru, juga bisa menyebabkan aritmia. Bahkan beberapa obat yang dijual bebas, seperti obat alergi dan flu, juga bisa menyebabkan aritmia. Oleh karena itu, patuhi anjuran dokter atau aturan pakai yang tertera di kemasan sewaktu mengonsumsi obat apa pun.
Selain beberapa penyebab aritmia di atas, aritmia juga bisa terjadi karena dehidrasi, stres emosional yang parah, gangguan kecemasan, konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan, penyalahgunaan narkoba, serta kelainan genetik.
Jika Anda memiliki kondisi penyebab aritmia di atas, atau mungkin sudah sesekali merasakan gejala aritmia, segera periksakan diri ke dokter agar aritmia bisa dikendalikan dan komplikasinya dapat dicegah.