Efek ekstasi bagi kesehatan sangatlah merugikan. Jenis narkoba yang satu ini dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental penggunanya, terlebih jika digunakan dalam dosis yang tinggi. Simak berbagai efek ekstasi yang membahayakan tubuh dalam penjelasan berikut.
Methylenedioxymethamphetamin (MDMA) atau yang lebih dikenal dengan sebutan ekstasi merupakan salah satu jenis narkoba yang penggunaannya dilarang secara hukum. Biasanya, ekstasi berbentuk tablet berwarna dengan gambar kartun, logo, atau karakter unik.
Efek ekstasi yang bisa langsung dirasakan adalah perubahan suasana hati menjadi sangat bahagia dan berenergi. Itulah sebabnya ekstasi mudah sekali membuat ketagihan. Akan tetapi, efek tersebut hanya bersifat semu. Ketika euforia berakhir, ekstasi bisa menyebabkan berbagai efek samping yang berbahaya.
Berbagai Efek Ekstasi bagi Kesehatan
Dari awal pemakaian hingga seseorang mengalami ketergantungan ekstasi, obat terlarang ini dapat memberikan efek samping bagi kesehatan fisik dan mental, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut adalah efek ekstasi bagi kesehatan:
1. Efek ekstasi jangka pendek
Efek ekstasi biasanya bisa dirasakan 20 menit setelah obat ini diminum. Efek ekstasi tersebut dapat berupa:
- Halusinasi
- Kebingungan
- Kecemasan
- Penglihatan kabur
- Mual
- Menggigil
- Pusing
- Peningkatan detak jantung
- Sendi dan otot kaku
Dalam beberapa jam setelah mengonsumsi ekstasi, pengguna akan lebih sulit berkonsentrasi dan sulit mengontrol pergerakan tubuh maupun menafsirkan gerakan. Oleh karena itu, orang yang sedang berada di bawah pengaruh obat terlarang ini berpotensi lebih besar mengalami kecelakaan saat berkendara.
Jika dosis yang digunakan tinggi (overdosis), ekstasi dapat menyebabkan:
- Peningkatan tekanan darah
- Kehilangan kesadaran
- Serangan panik
- Kejang
- Hipertermia
Efek-efek yang disebabkan oleh overdosis ekstasi bisa sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabkan gagal ginjal akut hingga kematian.
2. Efek ekstasi subakut
Penggunaan ekstasi biasanya memiliki pola yang khas, yaitu periode terus-menerus menggunakan ekstasi, diikuti dengan periode tanpa penggunaan ekstasi sama sekali, kemudian diulang. Penggunaan ekstasi lama-kelamaan dapat menimbulkan kerusakan pada jantung dan aritmia.
Selain itu, pada periode tidak mengonsumsi ekstasi sama sekali, pengguna ekstasi bisa mengalami:
- Depresi
- Gangguan ingatan dan konsentrasi
- Kecemasan
- Agresif
- Mudah marah
3. Efek ekstasi jangka panjang
Dalam penggunaan jangka panjang, efek ekstasi terhadap kesehatan yang timbul adalah:
- Gangguan tidur
- Depresi
- Sulit mengontrol emosi
- Gangguan ingatan dan konsentrasi
- Perubahan kepribadian
Beberapa efek samping ini mungkin tidak hanya disebabkan oleh ekstasi, melainkan juga akibat dari penggabungan ekstasi dengan beberapa zat lain, seperti kokain, alkohol, atau ganja.
4. Efek putus obat
Ketika seseorang sudah menggunakan ekstasi dalam jangka lama, ia akan membutuhkan dosis yang semakin tinggi untuk mencapai rasa bahagia yang diinginkan. Apabila dosis itu tidak bisa tercapai, misalnya jika ia berhenti memakai ekstasi, ia akan mengalami efek putus obat atau sakau.
Gejala putus obat yang bisa dirasakan antara lain gelisah, bingung, lelah, sulit konsentrasi, hingga depresi berat. Rasa tidak nyaman inilah yang bisa membuat orang ingin terus menggunakan ekstasi hingga akhirnya mengalami overdosis.
Bila pengguna ekstasi tidak sadar bahwa dirinya sedang hamil dan masih terus mengonsumsi ekstasi, hal ini bisa sangat berbahaya bagi janinnya. Efek ekstasi pada kehamilan dan janin antara lain keguguran, kelahiran prematur, atau cacat lahir .
Mengingat begitu banyak efek ekstasi bagi kesehatan, sebaiknya jangan sekali-sekali Anda mencoba ekstasi maupun narkoba jenis lain. Jika Anda sudah terlanjur menggunakan ekstasi, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani rehabilitasi narkoba.