Obat kuat dikenal karena kemampuannya untuk membuat performa di ranjang jadi lebih panas. Namun, di balik itu efek samping obat kuat juga cukup banyak, lho. Yuk cari tahu infonya lebih lanjut di artikel ini.
Obat kuat digunakan untuk mengatasi kondisi lemah syahwat. Obat ini mampu membuat mempertahankan ereksi, sehingga tidak mudah ejakulasi. Ejakulasi dini sering kali membuat pria jadi kurang percaya diri dan akhirnya menurunkan keintiman dengan pasangan.
Namun, tetap ada efek samping yang bisa timbul dari mengonsumsi obat kuat, khususnya bila penggunaannya tidak mengikuti petunjuk dari dokter. Efek samping obat kuat yang timbul bisa bermacam-macam, seperti efek samping yang ringan, sedang, hingga berat.
Ini Efek Samping Obat Kuat yang Bisa Muncul
Ada beragam obat kuat oral yang tersedia di pasaran, mulai dari sildenafil, vardenafil, avanafil, atau vardenafil. Obat-obat ini termasuk ke dalam obat penghambat fosfodiesterasi (PDE5) yang bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis.
Peningkatan aliran darah ke penis akan membuat ereksi lebih tahan lama. Dengan begitu, performa saat berhubungan seksual akan terasa lebih memuaskan. Perlu diketahui, obat ini hanya bisa bekerja jika ada rangsangan seksual, ya. Jadi, jika tidak ada rangsangan obat ini tidak akan membuat seseorang jadi ereksi.
Jika digunakan sesuai aturan pakai, obat kuat jarang menimbulkan efek samping yang berat dan berbahaya. Selain itu, efek samping obat kuat juga bisa berbeda-beda, tergantung jenis obatnya.
Namun, secara umum, berikut adalah efek samping obat kuat yang bisa terjadi:
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat atau meler
- Nyeri otot atau nyeri punggung
- Flushing (rasa panas di wajah, dada, dan leher)
- Pandangan kabur
- Mual atau sakit perut
Selain efek samping di atas, obat kuat juga bisa menimbulkan beberapa efek samping yang jarang terjadi tapi membahayakan kesehatan, antara lain:
Priapismus
Obat kuat memang dirancang untuk memperpanjang durasi ereksi. Namun, jika setelah mengonsumsi obat kuat ereksi justru terjadi berkepanjangan atau lebih dari 4 jam tanpa adanya rangsangan seksual, ini termasuk kondisi gawat darurat yang harus segera di periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Kondisi yang dikenal dengan istilah priapismus ini justru bisa menyebabkan disfungsi ereksi yang lama-kelamaan akan menyebabkan rusak bahkan hancurnya jaringan penis jika tidak ditangani.
Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah efek samping yang bisa terjadi jika obat kuat digunakan bersama obat penurun tekanan darah golongan nitrat atau jika memang memiliki riwayat tekanan darah rendah.
Oleh karena itu, jika kamu sedang menjalani pengobatan untuk hipertensi, pernah atau sedang menderita hipotensi, diskusikan dengan dokter tentang pemilihan obat yang tepat untuk mengatasi lemah sahwat.
Hipotensi yang terjadi saat seseorang mengonsumsi nitrat dan obat kuat bersamaan bisa berbahaya karena tekanan darah yang turun dengan cepat dan tiba-tiba bisa menyebabkan pingsan, syok, hingga stroke.
Retinitas pigmentosa
Efek samping obat kuat tahan lama juga bisa menimbulkan retinitis pigmentosa, yaitu penyakit yang menyerang retina. Bila terkena gangguan ini, penglihatanmu perlahan-lahan akan berkurang dan menghilang. Soalnya, kandungan pada obat kuat bisa menghambat PDE6 atau enzim yang berperan penting untuk penglihatan.
Non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION)
Pria yang mengonsumsi obat kuat dengan beberapa kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, serta penyakit jantung atau riwayat serangan jantung, bisa mengalami non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy (NAION). Kondisi ini menyebabkan penglihatan menghilang secara tiba-tiba karena aliran darah di saraf optik mengalami penyumbatan.
Melihat ada efek samping obat kuat yang bisa dialami, ada baiknya kamu tidak terburu-buru dalam memutuskan untuk menggunakan obat ini, ya. Selain itu, meskipun jarang terjadi, penggunaan obat kuat, termasuk obat kuat alami, juga bisa menyebabkan munculnya reaksi alergi yang bisa ditandai dengan bengkak di kelopak mata, gatal-gatal, dan sulit bernapas.
Selain itu, perlu dicatat bahwa obat kuat belum tentu cocok digunakan oleh semua orang, terutama pada orang dengan kondisi medis tertentu, misalnya penyakit jantung.
Bila kamu mengalami gangguan pada performa seksual, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan solusi yang tepat. Tidak perlu malu untuk memberitahukan keluhan yang kamu rasakan, karena semua rahasiamu akan terjaga dengan aman.