Stroke tidak hanya terjadi pada otak, namun juga bisa terjadi pada mata. Secara medis, stroke mata dikenal dengan istilah okulasi arteri retina. Kondisi ini terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah di retina dan bisa dipicu oleh beragam hal.
Sama dengan stroke, stroke mata terjadi ketika pembuluh darah di retina mengalami penyumbatan. Kondisi ini membuat pasokan darah dari jantung ke mata maupun sebaliknya menjadi berkurang sehingga memicu terjadinya gangguan penglihatan.
Penyebab Stroke Mata
Stroke mata dapat diakibatkan oleh adanya penggumpalan darah yang terbentuk di retina, atau organ tubuh lain yang dialirkan ke retina. Selain itu, sumbatan ini juga bisa terjadi ketika adanya plak yang menyumbat pembuluh darah retina.
Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, glaukoma, penyakit kardiovaskular dan kelainan darah, bisa memicu stroke mata.
Tidak hanya itu, terdapat faktor-faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami stroke mata, di antaranya:
- Usia di atas 40 tahun
- Merokok
- Penggunaan alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB
- Riwayat cedera mata
- Kehamilan
- Penyakit ginjal
- Gangguan pembekuan darah, seperti anemia sel sabit
- Penyempitan pembuluh darah leher (karotis)
- Gangguan irama jantung
- Vaskulitis, yaitu peradangan pada dinding dinding pembuluh darah
Gejala Stroke Mata
Umumnya stroke mata hanya terjadi di salah satu mata saja. Gejala penyakit ini bisa muncul secara perlahan dalam waktu beberapa jam, beberapa hari, atau bisa juga secara tiba-tiba.
Gejala yang dapat timbul saat seseorang terkena stroke mata meliputi:
- Gangguan penglihatan yang biasanya tidak disertai dengan nyeri pada mata
- Floaters, yaitu pandangan seperti berkunang-kunang atau munculnya bintik-bintik putih pada penglihatan
- Penglihatan kabur yang terus memburuk di sebagian atau kedua mata
- Kehilangan penglihatan seluruhnya yang bisa terjadi sementara atau permanen
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter spesialis mata. Tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, stroke mata dapat menyebabkan beragam komplikasi pada mata, seperti:
- Pembengkakan makula, yaitu peradangan pada makula atau bagian tengah retina
- Neovaskularisasi, yaitu munculnya pembuluh darah abnormal pada retina
- Glaukoma neovaskular, yaitu tekanan yang terasa sakit akibat terbentuknya pembuluh darah baru
- Kebutaan
Diagnosis Stroke Mata
Jika Anda berisiko tinggi untuk terkena stroke mata atau mengalami gejala dari stroke mata, segera konsultasikan dengan dokter mata.
Dokter mata akan melakukan pemeriksaan secara mendetail, seperti menanyakan riwayat kesehatan, melakukan pemeriksaan fisik pada mata menggunakan oftalmoskopi, serta melakukan pemeriksaan tekanan di dalam bola mata.
Selain itu, pemeriksaan lain yang juga dilakukan guna mendiagnosis stroke mata adalah:
- Tes lapang pandang, yaitu pemeriksaan yang digunakan untuk menguji penglihatan tepi atau lapang pandang mata
- Angiografi mata, yaitu prosedur medis menggunakan zat kontras yang disuntikkan ke dalam aliran darah. Angiografi mata dilakukan untuk mengetahui pembuluh darah yang mengalami penyumbatan
- Optical coherence tomography (OCT), yaitu tes pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi kelainan yang terjadi di dalam retina
- Slit-lamp, yaitu pemeriksaan retina menggunakan mikroskop khusus untuk mencari tahu berbagai keluhan atau kelainan di retina
Umumnya stroke mata disebabkan oleh penyakit lain, sehingga dokter pun akan menyarankan Anda menjalani beberapa pemeriksaan tambahan, seperti pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol, serta pemeriksaan jantung.
Pengobatan Stroke Mata
Pengobatan stroke mata disesuaikan dengan penyakit yang mendasarinya. Beberapa pengobatan yang umumnya diberikan dokter mata pada beberapa jam pertama saat gejala stroke mata mulai timbul adalah:
- Memijat daerah sekitar mata untuk memperlebar pembuluh darah di retina.
- Memberikan obat-obatan, seperti penghancur gumpalan darah, kortikosteroid tetes mata, dan obat untuk menurunkan tekanan di dalam bola mata.
- Memberikan campuran karbon dioksida dan oksigen untuk dihirup agar pembuluh darah retina melebar.
- Membuang sebagian carian dari mata agar aliran darah ke retina kembali normal.
- Melakukan terapi laser.
- Memberikan terapi oksigen bertekanan tinggi atau hiperbarik.
Di samping itu, kondisi lain yang menyebabkan timbulnya pembekuan darah juga harus diobati. Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar pula peluang untuk menyelamatkan penglihatan Anda.
Pencegahan Stroke Mata
Meskipun stroke mata tidak dapat sepenuhnya dicegah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya. Langkah pencegahan tersebut antara lain:
- Berhenti merokok.
- Mengontrol kadar gula darah jika Anda berisiko terkena atau sedang menderita diabetes.
- Mengontrol tekanan darah agar selalu dalam batas normal.
- Memeriksakan kadar kolesterol Anda secara rutin. Apabila terlalu tinggi, lakukanlah diet, olahraga teratur, atau minum obat penurun kolesterol.
- Menjaga berat badan ideal.
Selain itu, melakukan medical check up dan pemeriksaan mata secara rutin ke dokter mata juga menjadi langkah awal yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena stroke mata. Medical check up perlu dilakukan untuk mendeteksi secara dini adanya risiko penyakit penyebab stroke mata sehingga dapat segera diatasi sebelum stroke mata terjadi.