Tinea manum merupakan infeksi jamur di tangan. Seseorang bisa terkena infeksi jamur di tangannya jika bersentuhan dengan penderita tinea manum. Selain itu, tinea manum juga dapat menular melalui kontak fisik dengan hewan atau tanah yang terkontaminasi jamur.
Tinea manum atau tinea manus adalah infeksi jamur di tangan yang disebabkan oleh dermatofita, yaitu sekelompok jamur yang tumbuh di permukaan kulit. Jamur ini mudah tumbuh dan berkembang biak di lingkungan yang lembab, seperti kamar mandi dan kolam renang, atau di daerah beriklim tropis.
Tinea manum terkadang bisa muncul bersamaan dengan infeksi jamur pada kuku (tinea unguium) atau bagian tubuh lain, misalnya kaki (tinea pedis).
Penularan infeksi jamur di tangan bisa terjadi akibat:
- Menyentuh atau menjabat tangan penderita tinea manum
- Menyentuh hewan atau benda lain, seperti tanah, lantai, atau dinding, yang terkontaminasi jamur
- Menggunakan peralatan seperti sarung tangan, handuk, atau lap tangan yang telah digunakan oleh penderita tinea manum
Selain itu, tinea manum juga lebih berisiko terjadi pada orang yang tangannya sering basah, misalnya karena sering mencuci atau banyak berkeringat, juga pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena diabetes atau infeksi HIV.
Beberapa Gejala Tinea Manum
Infeksi jamur pada tangan bisa dikenali dari beberapa gejala berikut ini:
- Muncul bercak berbentuk lingkaran kemerahan dan bersisik, terutama di telapak tangan dan sela-sela jari
- Kulit tangan terasa gatal dan kering
- Terjadi penebalan kulit (hiperkeratosis) pada tangan yang terinfeksi jamur
- Muncul lepuhan atau bentol berisi cairan bening pada tangan
Gejala tinea manum bisa menyerupai gejala penyakit kulit lain, seperti eksim atopik, dermatitis kontak, dan pompholyx. Oleh karena itu, jika mengalami gejala-gejala tinea manum di atas, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter kulit agar dapat dipastikan penyebabnya.
Penanganan Tinea Manum
Untuk mengobati infeksi jamur di tangan, dokter akan meresepkan obat antijamur. Obat ini tersedia dalam 2 bentuk, yaitu:
Obat antijamur oles (topikal)
Obat antijamur topikal, seperti clotrimazole, ketoconazole, dan miconazole, tersedia dalam bentuk krim atau salep. Obat kutu air di tangan ini digunakan dengan cara dioleskan pada kulit yang terinfeksi jamur, umumnya sebanyak 2 kali sehari.
Obat antijamur minum (oral)
Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur yang diminum, seperti terbinafine dan itraconazole, apabila obat antijamur oles tidak berhasil menyembuhkan tinea manum. Dokter juga biasanya meresepkan obat antijamur oral untuk mengobati tinea manum yang parah atau jika infeksi jamur juga terjadi pada kuku.
Pengobatan tinea manum biasanya membutuhkan waktu sekitar 4–6 minggu. Pengobatan juga perlu dilanjutkan hingga 1–2 minggu setelah bercak di tangan hilang dan gejala tinea manum membaik. Tujuannya adalah agar infeksi jamur bisa dibasmi hingga tuntas dan tidak kambuh kembali.
Untuk mencegah terjadinya infeksi jamur di tangan, Anda dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:
- Cuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih, kemudian keringkan.
- Hindari menyentuh tangan penderita tinea manum.
- Hindari menggaruk tangan yang gatal karena bisa menyebabkan kulit tangan terluka dan terinfeksi bakteri.
- Hindari berbagi penggunaan alat-alat pribadi dengan orang lain untuk mencegah penularan infeksi jamur.
Apabila tidak segera diobati, tinea manum bisa semakin parah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti kuku, kaki, dan wajah. Oleh karena itu, jika Anda mengalami keluhan pada kulit tangan yang mungkin disebabkan oleh infeksi jamur, sebaiknya periksakan ke dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.