Waxing wajah menjadi salah satu pilihan yang bisa dilakukan untuk memperindah penampilan dengan menghilangkan rambut halus di wajah. Namun, sebelum itu, ada beberapa hal nih yang perlu kamu perhatikan supaya prosedur perawatan kulit ini tidak menimbulkan efek samping.
Waxing bisa dilakukan pada area tubuh manapun, termasuk wajah. Motode ini banyak dipilih dibandingkan dengan teknik menghilangkan bulu lainnya, seperti mencabut mencukur atau threading.
Hal itu karena proses waxing terbilang mudah sekaligus bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati dan membuat bulu tumbuh lebih lama, yaitu sekitar 3–6 minggu, setelah prosedur dilakukan.
Efek Samping Waxing Wajah
Umumnya, waxing wajah aman dilakukan kok, tetapi bukan berarti tanpa risiko sama sekali, ya. Pada beberapa kasus, waxing wajah dapat menimbulkan beberapa efek samping berikut:
1. Sakit dan berdarah
Rasa sakit adalah salah satu efek samping yang tidak bisa dihindarkan. Hal ini karena pada saat proses waxing, rambut akan dicabut dari folikel rambut. Namun, rasa sakit yang dirasakan setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung sensitivitas kulit, jumlah rambut, dan area wajah yang di-wax.
Selain itu, waxing kadang kala membuat kulit sedikit berdarah. Pada beberapa orang bahkan bisa muncul memar setelah prosedur.
Biasanya, risiko perdarahan dan memar tersebut lebih tinggi pada seseorang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikoagulan, atau sedang mengalami phlebitis, yaitu kondisi ketika pembuluh darah mengalami peradangan.
Kendati demikian, umumnya kondisi ini akan mereda dengan sendirinya. Tetapi, jika rasa sakit, perdarahan, atau memar setelah waxing tidak kunjung mereda, jangan ragu untuk segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
2. Iritasi
Waxing wajah bisa menimbulkan iritasi. Gejalanya bisa berupa ruam kemerahan dan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau sinar matahari. Efek samping ini juga umumnya bersifat sementara saja.
3. Dermatitis kontak alergi
Pada prosedur waxing, akan dilakukan pengolesan cairan wax di area kulit tempat tumbuhnya rambut. Nah, cairan dan bahan yang terkandung dalam wax ini bisa saja menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.
Umumnya, reaksi alergi bisa ditandai dengan munculnya ruam kemerahan, gatal, dan bengkak pada area yang dioleskan cairan wax.
4. Ingrown hair
Jika setelah beberapa hari atau minggu waxing muncul benjolan kecil padat menyerupai jerawat, gatal, dan nyeri, bisa jadi itu rambut tumbuh ke dalam (ingrown hair). Kondisi ini merupakan salah satu efek samping dari prosedur waxing yang risikonya dapat meningkat jika rambut tidak sepenuhnya tercabut sampai akar.
5. Infeksi
Meski jarang terjadi, waxing wajah berisiko menimbulkan infeksi pada folikel rambut. Dalam medis, kondisi ini disebut folikulitis.
Infeksi bisa terjadi ketika peralatan yang digunakan untuk waxing tidak dijaga kebersihannya dengan baik. Gejala yang dapat muncul dari kondisi ini adalah kulit memerah, bengkak, gatal, dan nyeri, bahkan bisa disertai demam.
Tips Aman Waxing Wajah
Rasa sakit, perdarahan, dan iritasi ringan akibat waxing terkadang memang tidak bisa dihindari. Namun, efek samping lain, seperti ingrown hair, memar, dan infeksi, masih bisa dicegah, kok.
Untuk menurunkan risiko efek samping yang telah disebutkan di atas, pilihlah salon khusus waxing yang terpercaya dan menjaga kebersihan peralatan wax dengan baik. Tetapi, jika kamu ingin waxing sendiri di rumah, pakailah wax yang diformulasikan khusus untuk wajah.
Sebelum mengoleskan ke area wajah, kamu sebaiknya mengoleskan cairan wax ke lengan atau belakang leher terlebih dahulu, kemudian tunggu beberapa saat dan perhatikan apakah muncul reaksi alergi.
Jika muncul, jangan lanjutkan proses waxing. Namun, jika tidak, kamu boleh lanjutkan proses waxing-nya dengan tahapan sebagai berikut:
- Cuci wajahmu terlebih dahulu, lalu keringkan. Oleskan wax searah dengan pertumbuhan rambut, tempelkan strip kain atau kertas di atasnya, dan diamkan selama beberapa detik.
- Hindari mengoleskan wax di atas permukaan kulit yang ada kutil atau tahi lalat.
- Setelah itu, tarik dengan cepat ke arah berlawanan dengan arah pertumbuhan rambut.
- Kompres dingin area wajah yang di-wax untuk menenangkan kulit dan hindari mencuci muka dengan air panas.
- Oleskan pelembap yang bebas minyak dan berbasis air (non-comedogenic).
- Gunakan sunscreen dan topi saat di luar ruangan untuk mencegah paparan sinar matahari langsung.
Meski waxing umumnya aman, tapi ada beberapa kondisi yang membuatmu tidak bisa menjalani prosedur perawatan kulit ini, yaitu:
- Sedang menjalani pengobatan dengan retinoid
- Sedang ada jerawat, luka, terlalu kering, teriritasi, atau sunburn pada kulit wajah
- Menderita penyakit kulit kronis, masalah pada peredaran darah, atau diabetes
Waxing wajah memang bisa membuat kulit wajah menjadi lebih halus dan bebas bulu. Namun, pastikan kamu melakukannya dengan cara yang baik dan benar supaya terhindar dari efek samping yang berbahaya.
Jika setelah waxing wajah muncul iritasi yang tak kunjung sembuh atau kamu mengalami gejala infeksi, segeralah periksakan diri ke dokter agar dapat diberikan penanganan.