Operasi katarak diperlukan jika kekeruhan lensa akibat katarak sudah menimbulkan gangguan penglihatan yang signifikan dan memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Ada beberapa hal yang penting untuk diketahui sebelum menjalani operasi katarak, termasuk jenis dan prosesnya.
Operasi katarak bertujuan untuk mengganti lensa mata yang keruh dengan lensa mata buatan. Tindakan ini dilakukan untuk mengatasi kekeruhan pada lensa mata yang mengganggu penglihatan.
Katarak bisa berkembang ketika jaringan penyusun lensa berubah karena penuaan atau cedera mata. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak, seperti penyakit diabetes, paparan sinar matahari yang terlalu lama, keturunan, pernah menjalani operasi mata, kebiasaan merokok, atau penggunaan obat kortikosteroid.
Meski kebanyakan terjadi pada orang lanjut usia, katarak juga bisa terjadi pada anak-anak atau bayi yang baru lahir. Kondisi ini disebut juga katarak kongenital dan umumnya disebabkan oleh infeksi di dalam rahim atau kelainan genetik.
Prosedur Operasi Katarak dan Beberapa Tekniknya
Katarak ringan umumnya tidak memerlukan penanganan medis. Namun, bila lensa mulai terlihat sangat keruh hingga menyebabkan penglihatan kabur dan tidak dapat diatasi dengan penggunaan kacamata, diperlukan operasi untuk mengatasinya.
Sebelum memutuskan jenis dan teknik operasi katarak, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan. Dokter akan menanyakan tentang riwayat penyakit penyerta, seperti riwayat diabetes dan hipertensi. Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik mata dan pemeriksaan penunjang untuk menilai kelainan lensa mata.
Anda juga dianjurkan untuk menggunakan obat tetes mata sesuai resep dokter selama 1–2 hari sebelum operasi. Anda pun tidak boleh menggunakan obat-obatan lain serta tidak boleh makan dan minum selama 12 jam sebelum menjalani operasi.
Ada beberapa teknik operasi katarak yang dapat dilakukan, di antaranya:
1. Fakoemulsifikasi
Fakoemulsifikasi adalah cara yang paling umum dilakukan. Operasi katarak ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di dekat kornea. Selanjutnya, sebuah alat kecil dimasukkan dan lensa yang keruh dihancurkan dengan menggunakan getaran ultrasonik. Lensa yang hancur akan disedot keluar dengan alat yang sama.
Setelah itu, lensa buatan dimasukkan ke dalam kapsul lensa yang sebelumnya ditempati oleh lensa yang keruh. Lensa buatan ini penting untuk meningkatkan fokus penglihatan mata.
2. Operasi katarak dengan sayatan minimal
Teknik operasi katarak ini hampir sama dengan teknik fakoemulsifikasi. Hanya saja, sayatan yang dibuat berukuran kecil, yaitu kurang dari 1,8 milimeter.
3. Operasi katarak ekstrakapsuler
Prosedur operasi katarak ekstrakapsuler biasanya direkomendasikan untuk kondisi katarak yang telah menutupi sebagian besar lensa mata dan tidak bisa diatasi dengan fakoemulsifikasi.
Teknik ini dilakukan dengan membuat sayatan yang lebar pada mata agar dapat mengambil lensa yang keruh secara utuh. Lalu, lensa buatan ditempatkan di dalam kapsul lensa, sama seperti teknik fakoemulsifikasi. Bedanya, operasi katarak ekstrakapsuler membutuhkan jahitan yang cukup banyak untuk menutupi luka.
4. Operasi katarak intrakapsuler
Metode operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat lensa beserta kapsul lensa yang mengelilinginya. Teknik operasi katarak intrakapsuler mengharuskan lensa buatan atau intraokular ditempatkan di lokasi yang berbeda, yaitu di depan iris. Jadi, operasi ini membutuhkan sayatan yang lebih besar dari ekstrakapsuler.
Ada beberapa jenis lensa intraokular, yaitu:
- Lensa torik, untuk memperbaiki rabun jauh maupun astigmatisme atau silinder
- Lensa monofokal, untuk kondisi mata rabun jauh
- Lensa multifokal, agar mata dapat fokus pada berbagai jarak, mulai dari jarak dekat, menengah, dan jauh
Risiko terjadinya komplikasi dari operasi katarak tergolong sangat rendah dan dapat diatasi dengan obat-obatan atau operasi lanjutan. Komplikasi biasanya terjadi jika Anda menderita penyakit mata atau memiliki kondisi medis tertentu.
Hal yang Perlu Dilakukan setelah Operasi Katarak
Beberapa jam setelah operasi, Anda biasanya sudah diperbolehkan pulang. Hal ini karena operasi katarak umumnya menggunakan bius lokal dan berlangsung dalam waktu relatif singkat, yaitu sekitar 30–45 menit.
Namun, Anda disarankan untuk didampingi oleh keluarga atau kerabat dekat untuk mengantar Anda pulang. Hal ini karena kemampuan mata untuk melihat belum sempurna dan mata akan sensitif terhadap cahaya, buram, serta gatal setelah operasi katarak.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan mata setelah operasi katarak meliputi:
- Hindari menyentuh mata.
- Gunakan tetes mata sesuai anjuran dokter untuk meringankan rasa tidak nyaman setelah operasi katarak.
- Pastikan tidak ada benda apa pun yang masuk ke dalam mata, seperti sabun atau air.
- Jangan mengenakan make-up pada area mata setidaknya 4 minggu setelah operasi.
- Hindari olahraga berenang selama 4–6 minggu.
- Jangan naik pesawat tanpa persetujuan dokter.
- Jangan mengendarai kendaraan sampai diizinkan oleh dokter.
Setelah operasi katarak, Anda biasanya perlu memakai kacamata rabun dekat atau rabun jauh, atau kombinasi keduanya. Hal ini karena lensa mata buatan tidak dapat fokus pada jarak tertentu.
Mata dapat benar-benar pulih dalam waktu sekitar 2 bulan setelah operasi. Sebagian besar orang akan mengalami perbaikan daya penglihatan setelah operasi. Anda akan dapat melihat cahaya tanpa kesilauan, mampu membedakan warna karena terlihat lebih terang, dan bisa melihat benda dengan lebih fokus.
Bila setelah menjalani operasi katarak Anda mengalami mata merah, kelopak mata bengkak, rasa nyeri yang tak kunjung hilang meski telah menggunakan obat pereda nyeri, mual dan muntah, atau bahkan kehilangan penglihatan, segera periksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai.