Penumpukan fosfor di dalam tubuh dapat terjadi akibat beragam kondisi atau penyakit dan menimbulkan gejala. Meski mineral ini berperan penting dalam pembentukan sel dan jaringan tubuh, terlalu banyak fosfor dalam tubuh justru tidak baik bagi kesehatan.
Fosfor adalah salah satu mineral yang jumlahnya paling banyak di dalam tubuh. Fosfor memiliki berbagai peran penting, seperti membentuk serta menguatkan jaringan tulang dan gigi, memberikan energi bagi tubuh, menghasilkan protein, serta memelihara otot, saraf, jantung, dan ginjal.
Rekomendasi asupan fosfor harian berbeda-beda pada tiap orang, tergantung usianya. Jumlah asupan fosfor yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Orang dewasa, ibu hamil, dan ibu menyusui: 700 mg per hari
- Bayi: 100–275 mg per hari
- Anak usia 1–9 tahun: 500 mg per hari
- Anak dan remaja usia 10–18 tahun: 1.250 mg per hari
Meski fosfor memiliki fungsi yang cukup penting bagi tubuh, penumpukan fosfor justru bisa berdampak buruk bagi tubuh. Kondisi kelebihan fosfor dalam tubuh ini secara medis disebut hiperfosfatemia.
Penyebab Penumpukan Fosfor dalam Tubuh
Penumpukan fosfor dapat disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit tertentu, di antaranya:
1. Gagal ginjal kronis
Salah satu fungsi ginjal adalah membuang racun dan kelebihan cairan serta mineral dalam tubuh melalui urine. Ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, misalnya karena gagal ginjal kronis, mineral dan racun akan menumpuk di dalam tubuh.
Hal ini bisa menyebabkan kadar racun, elektrolit, serta mineral (termasuk fosfor) dalam darah meningkat drastis.
2. Hipoparatiroid
Hipoparatiroid adalah kondisi ketika kelenjar paratiroid dalam tubuh hanya mengeluarkan hormon paratiroid dalam jumlah sedikit. Hormon ini berfungsi untuk mengendalikan kadar fosfor dan kalsium dalam darah.
Ketika produksi hormon paratiroid tidak sesuai dengan kebutuhan, fungsi tubuh untuk mengendalikan produksi hormon akan menurun. Kondisi ini dapat memicu peningkatan kadar fosfor dan penurunan kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia).
3. Diabetes yang tidak terkontrol
Diabetes juga bisa menjadi penyebab penumpukan fosfor dalam tubuh. Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan tingginya kadar gula darah yang dapat memicu kerusakan organ tubuh, salah satunya adalah ginjal (nefropati diabetik). Penderita diabetes juga rentan mengalami komplikasi berbahaya yang disebut diabetik ketoasidosis.
Beberapa komplikasi diabetes tersebut kemudian akan menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya penumpukan fosfor dalam tubuh.
Selain beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan penumpukan fosfor dalam tubuh, di antaranya:
- Kelebihan vitamin D
- Infeksi serius di seluruh tubuh (sepsis)
- Cedera berat
- Rhabdomyolysis
Tanda-Tanda Penumpukan Fosfor dalam Tubuh
Peningkatan kadar fosfor di dalam tubuh sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas. Tanda dan gejala yang muncul justru berasal dari penyebab yang memicu terjadinya hiperfosfatemia, atau bila kelebihan fosfor sudah menimbulkan kerusakan organ tubuh.
Jika hal tersebut terjadi, penumpukan fosfor dapat menunjukkan beberapa gejala di bawah ini:
- Mual dan muntah
- Tubuh terasa lemas
- Sesak napas
- Gelisah dan susah tidur
- Nyeri tulang dan sendi
- Otot kaku
- Nafsu makan berkurang
- Kulit gatal-gatal dan kemerahan
- Kesemutan
Bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal atau diabetes dan mengalami beberapa tanda-tanda penumpukan fosfor seperti yang telah disebutkan di atas, segera pergi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan.
Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan terhadap penumpukan fosfor dengan mengobati penyakit yang menjadi pemicunya. Selain itu, dokter juga akan menyarankan pola makan atau diet tertentu untuk membatasi jumlah fosfor yang dikonsumsi.