Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium atau indung telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Bila sedang merencanakan kehamilan atau justru ingin mencegahnya, Anda perlu mengetahui kapan masa ovulasi ini terjadi.

Masa ovulasi merupakan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual agar bisa segera hamil. Sebaliknya, ovulasi juga bisa dimanfaatkan sebagai KB alami untuk mencegah kehamilan. Dengan mengetahui kapan masa subur atau periode ovulasi terjadi, Anda juga bisa menghindari hubungan seksual agar tidak hamil.

Ovulasi, Kenali Proses dan Tandanya - Alodokter

Proses Terjadinya Ovulasi

Selama siklus menstruasi, ovarium akan mempersiapkan sekitar 15–20 sel telur matang setiap bulannya. Telur yang paling matang akan dikeluarkan dan masuk ke dalam tuba falopi untuk dibawa menuju rahim. Agar terjadi kehamilan, sel telur ini harus dibuahi oleh sperma.

Sel telur dapat bertahan setidaknya selama 24 jam setelah dikeluarkan, sedangkan sperma dapat bertahan di dalam vagina hingga 7 hari.

Untuk memperbesar peluang terjadinya kehamilan, Anda bisa melakukan hubungan seks dalam waktu sekitar 2 hari sebelum ovulasi hingga kurang lebih 5 hari setelah ovulasi.

Waktu Berlangsungnya Ovulasi

Siklus menstruasi secara normal berkisar antara 25–30 hari dengan rata-rata siklus 28 hari. Periode masa subur atau ovulasi ini biasanya dimulai di sekitar hari ke-14 dalam siklus menstruasi.

Jika siklus menstruasi Anda adalah 28 hari dan teratur setiap bulannya, hari ke-14 biasanya bisa dijadikan patokan masa ovulasi. Ovulasi yang datang teratur merupakan salah satu ciri-ciri wanita subur. Pada masa ini, Anda bisa berhubungan intim tanpa kondom guna menciptakan kehamilan.

Meski demikian, siklus menstruasi pada setiap wanita bisa berbeda-beda, ada yang teratur dan ada yang tidak. Perubahan siklus menstruasi ini bisa terjadi karena berbagai hal, misalnya kenaikan atau penurunan berat badan, stres berat, kurang tidur, terlalu sering berolahraga, atau penyakit tertentu, misalnya PCOS.

Jika Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur, Anda bisa melakukan perhitungan kalender haid untuk mengetahui kapan ovulasi terjadi. Caranya adalah dengan menentukan waktu menstruasi Anda selanjutnya, lalu hitung mundur selama 14 hari sebelum tanggal menstruasi tersebut.

Sayangnya, metode ini akan sulit dilakukan jika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur dan sering berubah.

Berbagai Tanda Terjadinya Ovulasi

Meski tanda ovulasi pada tiap wanita bisa berbeda-beda, Anda dapat memperkirakan kapan Anda mengalami ovulasi dengan mengenali beberapa tanda terjadinya ovulasi berikut ini:

1. Suhu basal tubuh

Ovulasi dapat meningkatkan suhu basal tubuh Anda. Suhu basal tubuh ini sendiri adalah suhu tubuh saat beristirahat. Anda bisa mengukur suhu basal tubuh dengan termometer khusus.

Dengan mengetahui perubahan pada suhu basal, Anda dapat memprediksi kapan mengalami ovulasi dan mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan hubungan seks dengan pasangan.

2. Keputihan

Keputihan ini bersifat normal dan berasal dari lendir leher rahim yang bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang dalam masa subur. Setelah menstruasi Anda selesai, lendir pada leher rahim atau lendir serviks Anda akan secara perlahan meningkat dan teksturnya akan berubah.

Menjelang dan saat ovulasi, lendir menjadi lebih cair sehingga mempermudah masuknya sperma ke dalam tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur. Saat yang paling subur adalah ketika lendir tersebut mulai terlihat agak jernih seperti bagian putih pada telur mentah.

3. Peningkatan gairah seksual

Pada saat ovulasi, wanita lebih bergairah untuk melakukan hubungan seks. Bahkan, sebuah studi mengungkapkan bahwa sebagian wanita merasa dirinya lebih menarik  pada masa ovulasi daripada hari-hari biasanya.

4. Sakit di bagian perut

Rasa sakit atau kram di bagian perut disebut juga dengan mittelschmerz. Sebagian wanita mengaku bahwa mereka merasakan sakit di bagian ovarium, yaitu perut bagian bawah pada masa ovulasi. Rasa sakit ini juga bisa muncul di salah satu punggung pada saat ovulasi.

Jika Anda ingin menentukan masa ovulasi dengan cara yang lebih praktis, Anda bisa menggunakan alat tes masa subur yang bisa ditemukan di apotek. Alat ini akan menunjukkan tingkat hormon LH melalui urine Anda. Hormon LH yang meningkat menunjukkan salah satu ovarium Anda akan segera mengeluarkan sel telur.

Dengan mengetahui masa ovulasi, Anda dapat dengan mudah merencanakan kehamilan. Namun, bagi Anda yang kesulitan mengetahui masa ovulasi karena menstruasi tidak teratur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapat tips dan cara merencanakan kehamilan yang sesuai dengan kondisi Anda. Konsultasi bisa Anda lakukan dengan cepat dan praktis melalui Chat Bersama Dokter.