Dalam beberapa adegan film mungkin kamu pernah melihat ketika seseorang dipatuk ular, bekas gigitannya langsung diisap atau diikat dengan kain. Sebenarnya, apakah cara ini merupakan langkah penanganan yang tepat saat dipatuk ular? Supaya tidak bingung lagi, simak penjelasannya di artikel ini.
Saat seseorang digigit ular, ia akan merasakan sakit dan bengkak pada area yang tergigit. Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, gigitan ular berbisa dapat membahayakan kesehatan bahkan mengancam nyawa.
Pertolongan Pertama Saat Dipatuk Ular
Ketika dipatuk ular, kamu harus segera mendapatkan pertolongan medis karena sebagian bisa ular mengandung racun neurotoksin, hemotoksin, sitotoksin, dan kardiotoksin yang dapat membahayakan nyawamu.
Kamu juga harus ditangani jika area yang dipatuk sudah mengalami perubahan warna, membengkak, atau terasa sangat sakit.
Namun, selagi menunggu bantuan dari petugas medis, beberapa hal ini bisa kamu lakukan sebagai pertolongan pertama guna memperlambat penyebaran bisa atau racun ular dalam tubuh:
- Usahakan untuk tetap tenang dan ingat baik-baik bentuk ular yang mematukmu. Jika memungkinkan, fotolah ular tersebut.
- Sebisa mungkin jangan banyak bergerak, terutama pada bagian tubuh yang dipatuk ular. Ini berguna untuk mencegah racun menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Lepas segera aksesoris atau pakaian ketat yang berada di area gigitan, untuk menghindari terjadinya pembengkakan.
- Bersihkan luka bekas gigitan ular, tetapi jangan siram luka dengan air. Setelah dibersihkan, tutup area tersebut dengan perban atau kain kering dan bersih.
- Bila memungkinkan, lakukan tindakan pembidaian layaknya pada pertolongan pertama patah tulang, pada area tubuh yang dipatuk ular. Caranya, rekatkan area yang dipatuk ular dengan tongkat atau kayu yang kokoh, lalu ikat kuat agar bagian tubuh tersebut tidak bergerak (imobilisasi).
- Berbaringlah dan jangan banyak bergerak sampai bantuan medis tiba.
Sementara itu, hindarilah melakukan hal-hal di bawah ini jika kamu dipatuk ular:
- Mengisap racun bisa ular
- Memotong atau menyayat area gigitan
- Menempelkan es, sesuatu yang hangat, minyak gosok, atau bahan kimia ke area bekas gigitan ular
- Mengurut atau memijat area yang dipatuk ular
- Minum kafein atau minuman beralkohol karena kedua minuman ini bisa mempercepat penyerapan racun ular oleh tubuh
- Menggerak-gerakkan anggota tubuh yang dipatuk ular
- Mengikat erat area patokan ular
Penanganan Medis yang Perlu Dilakukan Setelah Dipatuk Ular
Setelah kamu tiba di rumah sakit, tim medis akan segera melakukan evaluasi pada luka gigitan ular dan kondisi kesehatanmu secara umum, lalu memberikan penanganan yang sesuai.
Bahaya atau tidaknya gigitan ular tergantung dari usia, jenis ular, lokasi gigitan, dan kondisi kesehatanmu secara menyeluruh. Jika gigitan ular yang kamu alami tidak berbahaya, dokter akan membersihkan luka bekas gigitan dan memberikanmu vaksin tetanus.
Namun, jika berbahaya, dokter akan memberikan serum anti-bisa ular, yaitu zat yang dapat menangkal bisa ular secara spesifik. Inilah mengapa, kamu perlu mengingat ciri-ciri ular yang menggigitmu.
Proses pemulihan setelah dipatuk ular tergantung dari jenis ular yang menggigit. Pada orang dewasa, biasanya pemulihan memakan waktu lebih dari 3 minggu. Sementara pada anak-anak sekitar 1−2 minggu.
Selama masa pemulihan, area bekas gigitan ular mungkin masih bengkak dan terasa nyeri. Namun, hal ini bisa diredakan dengan mengonsumsi obat antiradang dan pereda nyeri yang diberikan oleh dokter.
Jika luka bekas gigitan ular tidak terasa membaik setelah beberapa minggu perawatan, sebaiknya konsultasikan kembali hal tersebut dengan dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.