Saat terkena flu, mengonsumsi obat flu dan batuk dapat meredakan gejala batuk pilek karena flu dan membuat Anda bisa beristirahat lebih nyenyak, sehingga proses penyembuhan pun lebih cepat. Tapi, memilih obat flu dan batuk tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Flu adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Saat flu, tubuh akan secara alami melawan virus penyebab flu dengan cara memproduksi lendir dan menimbulkan peradangan. Produksi lendir yang berlebihan dan peradangan inilah yang akhirnya membuat Anda batuk dan pilek, serta merasa tidak enak badan saat sedang flu.
Gejala Flu dan Batuk yang Umum Terjadi
Gejala flu dan batuk biasanya muncul 2-3 hari setelah virus influenza masuk ke dalam tubuh. Selain batuk dan pilek, beberapa gejala yang juga bisa muncul saat flu adalah:
- Demam
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Tubuh terasa lemas
- Nyeri otot
- Tidak nafsu makan
- Mual dan muntah
- Menggigil atau meriang
Meski demikian, tidak semua orang yang sakit flu akan menunjukkan semua gejala di atas. Gejala flu dan batuk juga bisa saja berbeda pada setiap orang. Gejala yang muncul bisa ringan, bisa juga cukup berat sampai membatasi aktivitas sehari-hari.
Obat Flu dan Batuk yang Bisa Menjadi Pilihan
Batuk dan pilek karena flu sebenarnya dapat reda dan sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari, selama daya tahan tubuh Anda baik. Oleh karena itu, Anda perlu beristirahat yang cukup dan banyak minum air putih.
Jika gejala batuk pilek karena flu dirasakan cukup berat sampai mengganggu aktivitas dan istirahat, Anda bisa mengonsumsi obat flu dan batuk untuk meredakannya. Obat batuk pilek ini biasanya dapat dibeli bebas tanpa resep dokter.
Berikut adalah beberapa kandungan obat flu dan batuk yang direkomendasikan:
- Succus liquiritiae extract atau ekstrak akar manis, untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
- Paracetamol, untuk meredakan demam dan sakit kepala atau nyeri pada tubuh akibat flu.
- Amonium klorida, untuk mengencerkan dahak dan lendir, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
- Ephedrine HCI dan chlorphenamine maleate, untuk meredakan pilek dan hidung tersumbat akibat flu. Kedua obat ini juga dapat mengobati pilek karena alergi atau iritasi pada saluran pernapasan, misalnya karena paparan debu, atau asap rokok.
Sewaktu mengonsumsi obat flu dan batuk, pastikan Anda telah membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasannya. Minumlah obat sesuai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan.
Obat antibiotik tidak selalu dibutuhkan untuk mengobati batuk dan pilek, karena sering kali batuk dan pilek disebabkan oleh infeksi virus. Obat antibiotik hanya diberikan jika batuk pilek disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya jika batuk pilek disertai dahak kental berwarna kuning kehijauan, atau jika batuk pilek tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari.
Menghindari Flu Penyebab Batuk dan Pilek
Agar tidak mudah terserang virus penyebab flu dan batuk, Anda bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini:
- Mencuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
- Menjauhkan diri dari orang yang sedang flu dan batuk.
- Menjaga kebersihan dan kualitas udara di dalam rumah, misalnya dengan tidak merokok dan rajin membersihkan rumah. Bila perlu, Anda juga bisa menggunakan penyaring udara atau pelembap udara (humidifier) di dalam ruangan.
- Menerapkan pola hidup sehat.
- Mendapatkan vaksinasi influenza.
Perlu Anda ingat, penggunaan obat flu dan batuk harus sesuai dengan dosis dan aturan penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Selain itu, ibu hamil dan ibu menyusui juga disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat flu dan batuk yang dijual bebas.
Jika flu dan batuk yang Anda alami tidak kunjung membaik dengan perawatan dan pengobatan secara mandiri di rumah, periksakanlah diri ke dokter agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut.