Menjalani hidup dengan HIV/AIDS bukanlah hal yang mudah. Orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) rentan terkena penyakit infeksi, stres, dan berbagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu kualitas hidup. Meski demikian, ada beberapa cara bagi bagi para ODHA untuk bisa menjalani hidup yang sehat.
HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. Jika dibiarkan tanpa penanganan, infeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS yang berbahaya. Meski belum bisa disembuhkan, beberapa langkah sederhana bisa dilakukan para ODHA guna memperpanjang harapan hidup sekaligus meningkatkan kualitas hidupnya.
Berbagai Tips untuk Menjalani Hidup dengan HIV/AIDS
Pola hidup sehat merupakan hal yang harus selalu diutamakan, tak pandang sudah seberapa parah HIV/AIDS yang diderita. Oleh karena itu, beberapa tips menjalani hidup dengan HIV/AIDS berikut sangat disarankan untuk dijalani dengan baik:
1. Minum obat antiretroviral (ART) secara rutin
Pengobatan HIV/AIDS sejauh ini memang belum bisa menyembuhkan dan mematikan virus HIV secara total. Namun, pengobatan penting dilakukan untuk menekan jumlah virus dan mencegah virus HIV semakin melemahkan sistem kekebalan tubuh penderita. Obat yang digunakan untuk mengobati HIV/AIDS disebut obat antiretroviral.
Obat tersebut membantu sistem kekebalan tubuh dalam mencegah dan melawan infeksi, serta menurunkan risiko penyebaran virus HIV ke orang lain.
Itulah sebabnya, penderita HIV/AIDS perlu mengonsumsi obat ART secara rutin sesuai dosis dan petunjuk yang telah disarankan dokter.
2. Menjaga berat badan ideal
Tips menjalani hidup dengan HIV/AIDS berikutnya adalah menjaga berat badan ideal. Hal ini karena badan yang terlalu gemuk atau terlalu kurus dapat memperburuk kondisi penyakit dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan lain, mulai dari osteoporosis, penyakit ginjal, stroke, hingga penyakit jantung.
Untuk mengetahui berat badan ideal, ODHA perlu menghitung indeks massa tubuh (IMT). Jika IMT menunjukkan berat badan ODHA berlebihan atau justru kurang, dokter biasanya akan membantu untuk menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mencapai berat badan ideal.
3. Mengonsumsi makanan tinggi nutrisi
Konsumsi makanan kaya nutrisi, seperti buah, sayur, biji-bijian, telur, dan susu, memiliki beragam manfaat, antara lain memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh memperoleh nutrisi dan energi, serta menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Selain mengonsumsi makanan tinggi nutrisi, orang yang hidup dengan HIV/AIDS juga harus mencukupi asupan cairan dengan mengonsumsi 8 gelas air putih per hari, serta membatasi asupan gula, garam, dan makanan berlemak.
Tidak hanya itu, pastikan makanan sudah dibersihkan dan dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi. Karena sistem kekebalan tubuhnya yang lebih lemah, penderita HIV/AIDS rentan mengalami infeksi jika mengonsumsi makanan yang tidak bersih, dimasak setengah matang, atau mentah.
4. Berolahraga secara rutin
Olahraga dapat meningkatkan kekuatan, ketahanan, dan kebugaran tubuh, sekaligus membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dalam melawan infeksi. Berjalan, bersepeda, atau jogging selama 20–30 menit minimal 3 kali dalam seminggu bisa menjadi pilihan olahraga yang baik bagi penderita HIV/AIDS.
Meski demikian, ODHA sebaiknya tetap melakukan konsultasi ke dokter untuk menentukan jenis olahraga yang aman dilakukan. Dokter akan menentukan jenis dan durasi olahraga sesuai kondisi kesehatan penderita.
5. Menghindari rokok dan minuman beralkohol
Menghindari dua kebiasaan buruk ini juga penting dalam menjalani hidup dengan HIV/AIDS. Penderita HIV/AIDS yang memiliki kebiasaan merokok berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Begitu pula jika ODHA mengonsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh semakin lemah dan merusak organ hati.
6. Melengkapi imunisasi
Mengingat bahwa virus HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderitanya rentan terkena penyakit infeksi, maka imunisasi merupakan salah satu langkah penting yang perlu dijalani oleh orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Imunisasi memang tidak bisa menghilangkan virus HIV atau mengobati penyakit infeksi. Akan tetapi, imunisasi dapat mencegah infeksi virus dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit serius pada ODHA, seperti meningitis, pneumonia, dan hepatitis B.
Walau demikian, pemberian imunisasi pada ODHA ada syaratnya. Beberapa jenis imunisasi tidak boleh diberikan jika kondisi kekebalan tubuh ODHA sedang lemah. Untuk menentukan apakah kondisi tubuhnya cocok untuk diberikan imunisasi, orang yang hidup dengan HIV/AIDS perlu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
7. Mengurangi stres
Selain rentan sakit, penderita HIV/AIDS pun tak jarang mengalami tekanan batin atau stres yang berat. Bahkan, tak sedikit ODHA yang hidup dengan gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas. Oleh karena itu, penting bagi ODHA untuk memiliki teman, kerabat, atau komunitas yang dapat memberi dukungan emosional.
Selain itu, penderita HIV/AIDS juga perlu mengurangi stres dan tidur yang cukup, guna mencegah semakin lemahnya sistem kekebalan tubuh. Apabila diperlukan, ODHA bisa selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani sesi konseling (VCT).
Apakah Penderita HIV/AIDS Boleh Berhubungan Seks?
HIV/AIDS tidak menjadi halangan bagi penderita untuk memiliki kehidupan seksual yang normal. Hanya saja, ODHA memang harus lebih berhati-hati saat berhubungan intim untuk mencegah risiko penularan virus HIV ke pasangannya.
Sebelum berhubungan intim, ODHA sebaiknya jujur dan terbuka terhadap pasangan mengenai statusnya sebagai ODHA.
Perlu diketahui bahwa virus HIV tidak menular melalui ciuman, jabat tangan, atau pelukan, kecuali jika ada sariawan atau luka di mulut, di tangan, atau luka di kulit.
Jika sedang memiliki luka atau sariawan di mulut, penderita HIV/AIDS sebaiknya tidak berciuman dulu untuk sementara waktu hingga luka sembuh total. Jika tidak, virus HIV dikhawatirkan dapat menyebar melalui sariawan atau luka tersebut.
Saat berhubungan seks, baik seks penetratif (sanggama), seks anal, atau seks oral, ODHA dapat mencegah penyebaran virus dengan mengenakan kondom.
Namun, jika hubungan seks dilakukan untuk mendapatkan momongan, ODHA dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Tanpa penanganan dan pengawasan yang ketat oleh dokter, virus HIV sangat berisiko ditularkan ke janin.
Untuk memastikan kondisi kesehatan tetap terjaga, ODHA juga perlu kontrol rutin ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengetahui apakah langkah penanganan yang dilakukan sudah efektif dan mendeteksi jika ada gangguan kesehatan lain, sehingga dapat segera diobati.