Dua gejala awal dehidrasi adalah rasa haus dan urine yang berwarna kuning gelap. Gejala ini merupakan bentuk upaya tubuh untuk meningkatkan asupan cairan, serta untuk mengurangi pembuangan cairan dari dalam tubuh.
Tergantung pada seberapa banyak tubuh kehilangan cairan, dehidrasi terbagi dalam dua tingkat, yaitu ringan-sedang, dan berat.
Dehidrasi Ringan–Sedang
Pada tahap dehidrasi ringan-sedang, gejala yang timbul dapat berupa:
- Haus
- Urine berwarna lebih pekat atau gelap
- Jumlah dan frekuensi buang air kecil menurun
- Mulut kering dan lengket
- Lidah putih
- Mudah lelah
- Pusing
- Mudah mengantuk
- Sulit konsentrasi
- Sakit kepala
- Sembelit
- Kram otot
- Demam
Dehidrasi Berat
Dehidrasi berat dianggap sebagai kondisi medis darurat dan perlu segera ditangani. Gejala yang dapat muncul akibat dehidrasi berat antara lain:
- Sangat haus
- Jantung berdebar
- Tekanan darah rendah
- Napas cepat atau dalam
- Mata tampak cekung
- Kulit kering dan menjadi tidak elastis
- Urine berwarna kuning gelap atau tidak berkemih sama sekali
- Sakit kepala hebat
- Sering mengantuk
- Mudah marah dan tampak linglung
- Kejang
- Pingsan atau penurunan kesadaran
Kapan Harus ke Dokter
Dehidrasi memang bisa ditangani secara mandiri dan biasanya tidak memerlukan tindakan medis. Namun, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami dehidrasi yang disertai gejala berikut:
- Muntah
- Diare selama lebih dari 24 jam terus menerus
- Tinja berdarah atau berwarna hitam pekat
- Mudah tersinggung
- Mengalami disorientasi atau kantuk berat yang tidak biasa
Dehidrasi yang terjadi pada bayi dan anak-anak adalah kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani. Oleh sebab itu, waspadai tanda-tanda dehidrasi pada bayi atau anak-anak, seperti:
- Tampak mengantuk
- Napas cepat
- Air mata tidak keluar saat menangis
- Mata terlihat cekung ke dalam
- Ubun-ubun tampak cekung
- Mulut kering dan lengket
- Urine berwarna gelap atau popok tetap kering selama 6 jam
- Kaki dan tangan teraba dingin