Pemeriksaan rutin memang tidak benar-benar dapat mencegah kanker payudara. Meski begitu, pemeriksaan rutin bisa mendeteksi kanker payudara yang berukuran kecil, atau kelainan pada jaringan payudara yang mengarah ke kanker sejak dini. 

Jika terdeteksi sejak dini, kanker payudara bisa ditangani sebelum gejalanya makin parah. Dengan begitu, tingkat kesembuhannya pun makin tinggi. 

Pemeriksaan rutin yang bisa dilakukan antara lain:

Pemeriksaan payudara secara mandiri

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) bisa dilakukan sebagai deteksi dini adanya kelainan pada payudara sebelum memeriksakan diri ke dokter. SADARI juga bisa dimulai sejak masa remaja. 

Pemeriksaan SADARI sebaiknya dilakukan setiap bulan, setelah hari menstruasi selesai.

Pemeriksaan payudara oleh dokter

Pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) akan dilakukan oleh dokter. Diskusikan dengan dokter kapan waktu yang tepat untuk memulai SADANIS dan pilihan metode pemeriksaannya. Pemeriksaan oleh dokter umumnya meliputi MRI, mammografi, USG payudara, atau pengambilan sampel jaringan.

Wanita usia 40–49 tahun juga disarankan untuk menjalani mammografi 1 kali setiap tahun. Sementara itu, wanita usia 50–74 tahun dianjurkan untuk mammografi 1–2 kali setiap tahun. Meski begitu, dokter bisa saja menyarankan jadwal yang berbeda, tergantung pada ada atau tidaknya faktor risiko.