Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk menangani depresi. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan senyawa kimia alami di dalam otak yang disebut neurotransmiter. Cara kerja ini bisa membantu memperbaiki dan menyeimbangkan suasana hati dan emosi penderita depresi.
Selain untuk menangani depresi, antidepresan juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan mental lain, seperti gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan stress pascatrauma (PTSD), gangguan kecemasan umum, fobia, binge eating disorder, dan bulimia. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Di samping untuk mengatasi gangguan mental, beberapa jenis antidepresan juga memiliki manfaat lain, misalnya untuk mengatasi masalah kulit, meredakan nyeri, dan mengatasi ejakulasi dini.
Perlu dipahami, antidepresan tidak dapat menyembuhkan depresi. Obat ini hanya membantu mengendalikan atau meredakan gejala depresi, atau menurunkan tingkat keparahannya. Penderita yang satu mungkin memiliki kecocokan yang berbeda dengan penderita yang lain terkait jenis antidepresan untuk mengatasi kondisinya.
Peringatan Sebelum Menggunakan Antidepresan
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan antidepresan, antara lain:
- Jangan menggunakan obat-obatan antidepresan jika Anda alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita gangguan hati, hipertensi, glaukoma, pembesaran prostat jinak, penyakit tiroid, gangguan perdarahan, porfiria, diabetes, penyakit jantung, gangguan ginjal, atau epilepsi.
- Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan antidepresan pada anak-anak usia di bawah 18 tahun.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan antidepresan.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang memiliki kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan, setelah menggunakan antidepresan. Beberapa jenis antidepresan tertentu dapat menyebabkan kantuk pada sebagian orang.
- Jangan menghentikan pengobatan secara mendadak tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena dapat menyebabkan perburukan gejala yang tadinya sudah membaik, atau menimbulkan gejala putus obat, seperti pusing, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, mual, atau rasa seperti tersengat listrik.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk produk herbal atau suplemen, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, mungkin hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah menggunakan obat antidepresan.
Efek Samping dan Bahaya Antidepresan
Antidepresan dapat menyebabkan efek samping yang berbeda-beda, tergantung pada karakteristik masing-masing obat dan kondisi pasien. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan antidepresan:
- Sakit kepala
- Mual
- Pusing
- Berat badan bertambah
- Mulut kering
- Hilangnya hasrat seksual
- Sulit tidur atau insomnia
- Sembelit
- Diare
- Lelah
- Tremor
Beberapa obat antidepresan tertentu juga dapat menyebabkan meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Meski jarang terjadi, obat ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang lebih serius dan fatal, yaitu:
- Sindrom serotonin, yang ditandai dengan berkeringat, diare, kejang, detak jantung tidak teratur, dan pingsan
- Hiponatremia, yang ditandai dengan sakit kepala, nyeri otot, hilang nafsu makan, lemah dan lesu, disorientasi, psikosis, kejang, bahkan koma
- Sindrom neuroleptik malignan, yang ditandai dengan demam tinggi (>390C), keringat atau liur berlebih, sesak napas, kaku otot, denyut jantung tidak beraturan
Jenis, Merek Dagang, dan Dosis Obat Antidepresan
Obat antidepresan hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis obat antidepresan:
1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
SSRIs bekerja dengan cara menekan penyerapan kembali serotonin di dalam otak sehingga kadar serotonin meningkat. Antidepresan jenis ini umumnya menjadi pilihan utama untuk mengobati depresi, karena risiko efek samping yang rendah.
Contoh obat golongan SSRI adalah:
Fluoxetine
Bentuk obat: Kapsul
Merek dagang: Andep, Antiprestin, Deprezac, Elizac, Foransi, Fluoxetine HCL, Kalxetin, Nopres, Noxetine, Prozac, Prestin, Zac
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat fluoxetine.
Sertraline
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Deptral, Fridep 50, Fatral, Iglodep, Nudep 50, Serlof, Sertraline Hydrochloride, Sertraline HCL, Sernade, Zoloft
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat sertraline.
Fluvoxamine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Luvox
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat fluvoxamine.
Escitalopram
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Cipralex, Depram, Elxion, Escitalopram oxalate
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat escitalopram.
Dapoxetine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Priligy
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat dapoxetine.
2. Antidepresan trisiklik (TCAs)
TCAs bekerja dengan cara memengaruhi kadar neurotransmiter serotonin dan sedikit norepinephrine. Dengan begitu, suasana hati bisa terkendali dan gejala depresi dapat mereda. Contoh obat golongan TCAs adalah:
Amitriptyline
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Amitriptyline, Amitriptyline HCl, Amitriptyline Hydrochloride
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat amitriptyline.
Clomipramine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat clomipramine.
Doxepine
Bentuk obat: Tablet, kapsul, krim
Merek dagang: Sagalon (Krim)
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat doxepine.
Maprotiline
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Maprotiline HCl, Tilsan 25, Sandepril
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat maprotiline.
Imipramine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat imipramine.
3. Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)
Antidepresan jenis ini bekerja dengan cara menghambat serotonin dan norepinephrine agar tidak diserap kembali oleh sel saraf sehingga kadarnya tetap tinggi. Contoh obat golongan SNRI adalah:
Venlafaxine
Bentuk obat: Kapsul
Merek dagang: Efexor XR
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat venlafaxine.
Duloxetine
Bentuk obat: Kapsul
Merek dagang: Cymbalta, Duloxta 60
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat duloxetine.
4. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)
Monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) bekerja dengan cara menghambat kinerja senyawa noradrenalin dan serotonin untuk mencegah timbulnya gejala depresi. Contoh obat golongan MAOIs adalah:
Selegiline
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat selegiline.
Phenelzine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat phenelzine.
Isocarboxazid
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat isocarboxazid.
Tranylcypromine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat tranylcypromine.
5. Antidepresan atipikal
Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi beberapa jenis neurotransmiter secara sekaligus sehingga bisa memperbaiki suasana hati dan meredakan depresi. Contoh obat golongan antidepresan atipikal adalah:
Bupropion
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: -
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat bupropion.
Esketamine
Bentuk obat: semprot hidung
Merek dagang: Spravato
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat esketamine.
Mirtazapine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Mirtazapine Hemihydrate, Mirzap
Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai obat ini, silakan kunjungi laman obat mirtazapine.
Vortioxetine
Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Brintellix
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat vortioxetine.