Bledstop adalah obat untuk mencegah dan mengatasi perdarahan setelah persalinan, operasi caesar, atau keguguran. Selain itu, Bledstop juga dapat digunakan untuk melancarkan proses melahirkan plasenta saat persalinan.
Bledstop mengandung methylergometrine sebagai bahan aktifnya. Obat ini bekerja merangsang dan meningkatkan kontraksi otot rahim. Dengan begitu, ari-ari bisa segera keluar dan perdarahan lebih cepat berhenti. Obat ini hanya boleh digunakan atas anjuran dari dokter.
Produk Bledstop
Bledstop merupakan obat resep yang tersedia dalam dua macam sediaan, yaitu:
- Bledstop tablet, yang mengandung 0,125 mg methylergometrine tiap tabletnya
- Bledstop suntik, yang mengandung 0,2 mg methylergometrine per 1 ml
Apa Itu Bledstop
Bahan aktif | Methylergometrine |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Ergot alkaloid |
Manfaat | Mengatasi perdarahan pascapersalinan atau perdarahan setelah keguguran |
Digunakan oleh | Wanita dewasa |
Methylergometrine di dalam Bledstop untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini tidak boleh digunakan selama masa kehamilan karena dapat menyebabkan kontraksi rahim. | |
Bledstop tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui. Jangan menyusui sampai 12 jam setelah menggunakan obat ini. | |
Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan Sebelum Menggunakan Bledstop
Bledstop tidak boleh digunakan selama hamil dan sebelum bayi lahir. Hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Bledstop adalah:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Bledstop tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan obat ini atau obat ergot alkaloid lain, seperti ergonovine.
- Informasikan kepada dokter jika pada kehamilan ini maupun kehamilan sebelumnya Anda mengalami preeklamsia atau eklamsia. Beri tahu juga jika Anda sedang hamil sungsang atau hamil kembar.
- Beri tahu dokter bila pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, diabetes, penyakit liver, hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, nyeri dada (angina pektoris), atau penyakit arteri perifer, seperti sindrom Raynaud.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan Bledstop, karena kandungan obat ini bisa menyebabkan pusing.
- Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Bledstop jika direncanakan untuk menjalani operasi dengan obat bius, termasuk operasi gigi.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Bledstop.
- Segera lapor dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan
Dosis dan Aturan Pakai Bledstop
Dosis dan sediaan Bledstop yang diberikan dokter akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Berikut adalah rincian dosis Bledstop berdasarkan sediaan obat dan tujuan penggunaannya:
Bledstop Tablet
Tujuan: Mencegah perdarahan setelah melahirkan atau keguguran
- Dosis 1 tablet 3 kali sehari selama 3–4 hari.
Tujuan: Mengatasi perdarahan setelah melahirkan atau keguguran
- Dosis 1–2 tablet 3 kali sehari.
Bledstop Suntik
Bledstop sediaan suntik dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi perdarahan setelah persalinan, operasi caesar, atau keguguran. Dosis Bledstop suntik akan ditentukan oleh dokter, tergantung pada jumlah perdarahan.
Cara Menggunakan Bledstop dengan Benar
Bledstop jenis suntik diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis dalam pengawasan dokter. Bledstop suntik dapat diberikan melalui pembuluh darah (intravena/IV) atau ke dalam otot (intramuskular/IM). Dokter akan memeriksa tekanan darah pasien selama pemberian untuk mewaspadai hipertensi.
Jika Anda diresepkan Bledstop sediaan tablet, minumlah obat ini sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan pada kemasan. Jangan mengurangi atau menambah dosis yang dikonsumsi kecuali atas saran dari dokter.
Tablet Bledstop bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Telan tablet secara utuh tanpa dikunyah atau digerus terlebih dahulu.
Jika lupa mengonsumsi Bledstop, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan tablet Bledstop di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Bledstop dengan Obat Lain
Methylergometrine yang terkandung dalam Bledstop dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek yang bisa terjadi antara lain:
- Peningkatan risiko terjadinya overdosis methylergometrine jika digunakan bersama erythromycin, clarithromycin, ketoconazole, itraconazole, ritonavir, voriconazole, lopinavir, atau darunavir
- Peningkatan risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah dan sumbatan pada aliran darah jika digunakan bersama obat antihipertensi jenis penghambat beta, seperti atenolol, bisoprolol, atau propranolol
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping methylergometrine jika digunakan bersama cimetidine
- Penurunan efektivitas obat nitrogliserin dan obat antiangina lain, seperti ranolazine dan isosorbide dinitrate, jika obat tersebut digunakan bersama methylergometrine
Untuk mencegah terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Bledstop bersama obat-obat lain.
Methylergometrine yang ada di dalam Bledstop juga dapat berinteraksi dengan makanan atau minuman tertentu. Jangan mengonsumsi grapefruit, atau makanan dan minuman yang mengandung buah tersebut selama menjalani terapi dengan Bledstop. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Efek Samping dan Bahaya Bledstop
Efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan Bledstop adalah mual atau muntah, rasa tidak enak di mulut, diare, pusing, atau sakit kepala. Beri tahu dokter jika keluhan tersebut tidak membaik atau makin berat.
Segera cari pertolongan medis bila mengalami reaksi alergi setelah menggunakan Bledstop, atau muncul efek samping serius berikut ini:
- Peningkatan tekanan darah yang drastis atau disertai dengan sakit kepala berat maupun penglihatan kabur
- Aritmia, yang bisa ditandai dengan denyut jantung terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak beraturan
- Separuh badan lunglai atau mati rasa, kesulitan berbicara atau pelo
- Nyeri atau bengkak di salah satu kaki
- Kesemutan, mati rasa, atau dingin di jari tangan atau kaki
- Nyeri dada, keringat dingin, jantung berdebar
- Muncul halusinasi
- Hematuria atau kencing berdarah
- Telinga berdenging
- Sesak napas
- Pusing melayang seperti akan pingsan