Calcium lactate adalah mineral yang digunakan untuk mencegah atau mengatasi kekurangan kalsium dalam darah. Suplemen ini juga diberikan kepada orang yang tidak bisa mendapatkan cukup asupan kalsium dari makanan.
Calcium lactate adalah salah satu jenis suplemen kalsium, seperti kalsium karbonat atau kalsium sitrat. Mineral ini juga ditemukan dalam beberapa makanan kemasan, seperti mentega atau buah kaleng, untuk menambah kadar kalsium.
Suplemen kalsium laktat dapat diberikan guna menangani kekurangan kalsium, seperti pada osteoporosis, tulang lemah (osteomalacia), atau hipoparatiroid. Suplemen ini juga bisa diberikan sebagai nutrisi kalsium tambahan yang diperlukan oleh ibu hamil dan menyusui.
Merek dagang suplemen calcium lactate: Calkomir, Folamil, Feritrin, Kalk Nellco, Kalsium Laktat, Licokalk, Lycalvit, Trimakal.
Apa Itu Calcium Lactate
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Suplemen mineral |
Manfaat | Mencegah serta mengatasi defisiensi kalsium |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Calcium Lactate untuk ibu hamil | Suplemen kalsium dapat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang meningkat pada masa kehamilan, terutama pada ibu hamil yang cenderung tidak bisa memenuhi kebutuhan kalsiumnya dari makanan atau minuman. |
Dosis suplemen kalsium yang dikonsumsi perlu disesuaikan dengan anjuran dokter. | |
Calcium Lactate untuk ibu menyusui | Suplemen ini dapat dikonsumsi oleh ibu menyusui untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang meningkat. Dosis suplemen kasium harus sesuai aturan pakai atau anjuran dokter |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Calcium Lactate
Meski dijual bebas, suplemen calcium lactate tidak boleh digunakan sembarangan. Sebelum mengonsumsi kalsium laktat, perhatikan hal-hal berikut:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Jangan mengonsumsi calcium lactate jika Anda memiliki alergi terhadap kalsium atau salah satu bahan yang terkandung di dalam produk suplemen kalsium.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, terutama batu ginjal, sarkoidosis paru, gangguan fungsi pankreas, penyakit jantung, dan polip usus.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita peningkatan kadar kalsium di dalam darah (hiperkalsemia) atau urine (hiperkalsiuria).
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Hal ini guna memastikan dosis suplemen kalsium laktat sesuai dengan kondisi Anda.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal yang mengandung kalsium. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan calcium lactate karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi kalsium laktat.
Dosis dan Aturan Pakai Calcium Lactate
Calcium lactate perlu dikonsumsi sesuai usia, kondisi kesehatan, kadar kalsium dalam darah, serta tujuan pengobatan. Secara umum, suplemen kalsium laktat diberikan dalam dosis berikut:
Tujuan: Mengatasi kekurangan kadar kalsium dalam darah (hipokalsemia)
- Dewasa: 325–650 mg sebanyak 2–3 kali sebelum makan
- Bayi dan anak-anak: Dosis ditentukan oleh dokter berdasarkan berat badan. Dosis maksimal adalah 9 gram per hari
Tujuan: Mengatasi osteomalacia
- Dewasa: 325–650 mg sebanyak 2–3 kali sebelum makan
Tujuan: Meningkatkan kadar kalsium pada kondisi hipoparatiroid
- Dewasa: 325 mg sebanyak 2–3 kali sebelum makan
Tujuan: Meningkatkan kadar kalsium pada kondisi pseudohipoparatiroidisme
- Dewasa: 325 mg sebanyak 1 kali sebelum sarapan
Tujuan: Meningkatkan kadar kalsium pada osteoporosis
- Dewasa: 325–650 mg sebanyak 3 kali sebelum makan
Cara Mengonsumsi Calcium Lactate dengan Benar
Baca cara minum suplemen yang tertera pada kemasan produk dan ikuti saran dokter sebelum mengonsumsi calcium lactate. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa persetujuan dokter.
Berikut adalah cara menggunakan calcium lactate dengan benar:
- Konsumsilah calcium lactate bersama dengan makanan atau segera setelah makan. Telan suplemen dengan air putih.
- Jika Anda lupa mengonsumsi kalsium laktat, segera minum suplemen ini bila masih pada hari yang sama. Bila sudah beda hari, abaikan dosis yang terlewat dan lanjutkan minum suplemen ini seperti biasa. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama mengonsumsi kalsium laktat, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
- Simpan suplemen di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Calcium Lactate dengan Obat Lain
Suplemen kalsium laktat dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan bersama obat-obatan tertentu. Efek interaksi yang dapat terjadi meliputi:
- Peningkatan risiko hiperkalsemia jika digunakan bersama obat diuretik golongan thiazide
- Peningkatan risiko gangguan irama jantung jika digunakan bersama digoxin
- Penurunan efektivitas calcium lactate jika digunakan bersama obat kortikosteroid
- Penurunan penyerapan dan efektivitas antibiotik golongan tetracycline, seperti doxycycline, maupun quinolone, seperti ciprofloxacin
- Penurunan efektivitas obat-obatan untuk osteoporosis, seperti bisfosfonat, alendronate, dan zoledronic acid
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasi online dengan dokter jika Anda akan mengonsumsi suplemen kalsium laktat bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Calcium Lactate
Efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi kalsium laktat adalah rasa tidak nyaman di perut, seperti:
- Sendawa
- Sembelit
- Perut kembung
- Nyeri perut
Bila keluhan di atas tidak kunjung mereda atau malah memburuk, periksakan diri ke dokter. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius di bawah ini:
- Biduran
- Sesak napas
- Bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Mual yang parah hingga muntah-muntah
- Tanda kelebihan kalsium, antara lain linglung, mudah lelah, hilang nafsu makan, merasa haus terus-menerus, buang air kecil lebih sering, dan berat badan menurun