Cinolon adalah obat oles berbentuk krim untuk mengatasi ruam, gatal-gatal, kemerahan, dan bengkak pada kulit akibat peradangan. Cinolon mengandung kortikosteroid berupa fluocinolone acetonide. Bahan aktif obat ini bersifat antiinflamasi (pereda radang) sekaligus antipruritus atau penghilang gatal.

Fluocinolone pada Cinolon krim bekerja dengan cara menekan produksi zat kimia alami di dalam tubuh yang memicu peradangan dan gatal-gatal pada kulit, termasuk prostaglandin dan histamin. Selain itu, fluocinolone mampu mengempiskan pembuluh darah yang melebar sehingga bengkak di kulit berkurang.

Cinolon

Krim Cinolon tersedia dalam kemasan tube. Cinolon Krim 10 gr hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Apa Itu Cinolon

Bahan aktif Fluocinolone 0,25 mg dalam tiap 1 gram
Golongan Obat resep
Kategori  Kortikosteroid topikal
Manfaat Meredakan gatal-gatal dan gejala peradangan pada kulit
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia 1 tahun
Cinolon untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat oles berbahan fluocinolone terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat oles ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Cinolon untuk ibu menyusui Produk fluocinolone, seperti Cinolon, umumnya aman untuk ibu menyusui selama digunakan dalam jangka pendek dan sesuai arahan dokter.
Pastikan bayi tidak bersentuhan langsung dengan area kulit Anda yang sedang diobati dengan Cinolon.
Cinolon termasuk obat kortikosteroid topikal yang kuat sehingga tidak untuk dipakai pada area payudara. Tanyakan kepada dokter perihal obat oles lain yang aman untuk digunakan pada area payudara selama masa menyusui.
Bentuk obat Krim

Peringatan sebelum Menggunakan Cinolon

Cinolon krim tidak boleh digunakan untuk mengobati kondisi berikut:

Agar penggunaan Cinolon tepat guna, berkonsultasilah ke dokter jika Anda memiliki keluhan tertentu pada kulit. Untuk mendapat respons yang cepat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Cinolon adalah:

  • Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami iritasi atau alergi terhadap obat oles. Bila memungkinkan, beri tahu juga jenis obatnya. Cinolon tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap fluocinolone.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah mengalami iritasi kulit setelah menggunakan obat lain yang tergolong kortikosteroid topikal, seperti hydrocortisone topikal atau mometasone.
  • Jangan menggunakan Cinolon untuk mengatasi infeksi kulit, seperti impetigo, herpes, atau kandidiasis kulit.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan Cinolon jika Anda memiliki penyakit liver, diabetes, atau gangguan kelenjar adrenal, seperti sindrom Cushing.
  • Beri tahu dokter jika terdapat kondisi yang menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, misalnya tumor otak, cedera kepala, aneurisma otak, stroke, meningitis, atau ensefalitis.
  • Mintalah saran dokter mengenai penggunaan Cinolon jika terdapat luka bakar atau luka yang besar di area kulit yang akan diobati.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat yang sedang digunakan, termasuk obat oles lain. Hindari pemakaian obat lain pada kulit yang sedang diobati dengan Cinolon kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Hindari penggunaan Cinolon pada anak, kecuali atas instruksi dokter. Hal ini karena anak-anak rentan mengalami efek samping dari fluocinolone.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai Cinolon.

Dosis dan Aturan Pakai Cinolon

Kondisi radang kulit yang bisa diobati dengan Cinolon krim antara lain:

Untuk meredakan keluhan dari kondisi tersebut, oleskan krim Cinolon secara merata pada area kulit yang perlu diobati, 3–4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Menggunakan Cinolon dengan Benar

Gunakanlah Cinolon sesuai anjuran dokter dan petunjuk yang tertera pada kemasan. Jangan menggunakan krim ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai. Penggunaan krim berbahan fluocinolone secara berlebihan dan dalam waktu yang lama bisa menimbulkan sindrom Cushing.

Berikut adalah panduan penggunaan Cinolon yang benar:

  • Pastikan untuk mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menggunakan Cinolon. Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan diobati.
  • Oleskan krim Cinolon tipis-tipis di area kulit yang perlu diobati hingga merata.
  • Jangan menutup atau membalut area yang diolesi krim Cinolon dengan perban kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah menggunakan Cinolon, kecuali jika yang diobati area tangan.
  • Cinolon hanya boleh digunakan di kulit. Bila obat tidak sengaja mengenai mata, atau bagian dalam hidung, mulut, vagina, maupun anus, segera bilas area tersebut dengan air bersih.
  • Jika lupa menggunakan Cinolon, segera pakai obat ini begitu teringat. Namun, bila sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, tidak perlu mengoleskan obat ini lebih banyak pada pemakaian selanjutnya.
  • Hubungi dokter jika gejala radang kulit belum mereda meski sudah 2 minggu memakai Cinolon. Guna memastikan kondisi kulit dan mendapat penanganan yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi online dengan dokter.
  • Segera ke dokter jika gejala radang di kulit makin parah meski belum 2 minggu.
  • Simpan Cinolon di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari panas serta lembap. Jauhkan obat mata ini dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan gunakan Cinolon yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat oles ini sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 bulan setelah kemasan dibuka.

Interaksi Cinolon dengan Obat Lain

Obat yang dioleskan pada kulit, seperti Cinolon, jarang menimbulkan efek interaksi dengan obat lain. Namun, tidak tertutup kemungkinan fluocinolone dalam krim ini bisa berinteraksi dengan obat atau bahan aktif tertentu.

Agar aman, jangan mengoleskan krim Cinolon bersama produk perawatan kulit atau obat oles lain pada area kulit yang sama, kecuali jika diperbolehkan dokter.

Efek Samping dan Bahaya Cinolon

Efek samping yang muncul akibat pemakaian krim Cinolon adalah iritasi, yang gejalanya berupa gatal, kering, dan rasa panas pada kulit yang diolesi obat. Biasanya iritasi tersebut timbul pada awal pemakaian saja dan bisa hilang dalam beberapa hari.

Konsultasikan dengan dokter lewat chat jika efek samping yang muncul tidak membaik atau malah tambah parah. Hentikan penggunaan Cinolon krim dan segera hubungi dokter jika muncul keluhan yang mengganggu, termasuk:

  • Jerawat yang banyak
  • Folikulitis
  • Tumbuh bulu badan yang banyak atau hypertrichosis
  • Stretch mark
  • Perubahan warna pada area kulit yang diobati
  • Gejala infeksi kulit, seperti kemerahan, bengkak, dan benjolan berisi nanah
  • Penumpukan lemak, terutama di bahu (buffalo hump) dan wajah (moon face)
  • Ruam kulit yang parah, mengi, bengkak di wajah atau kelopak mata, sesak napas, pusing berat seperti akan pingsan

Untuk mendapatkan respons yang cepat, Anda bisa melakukan konsultasi melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Namun, jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, segeralah periksakan diri secara langsung ke dokter.