Danazol adalah obat untuk mengatasi nyeri panggul atau gangguan kesuburan akibat endometriosis. Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan gejala pada benjolan payudara fibrokistik.
Danazol merupakan obat hormonal. Obat ini akan menghasilkan efek yang mirip dengan hormon androgen alami di tubuh. Untuk mengatasi nyeri panggul dan gangguan kesuburan akibat endometriosis, obat ini akan menghambat pembentukan dan pengeluaran hormon dari kelenjar adrenal dan indung telur (ovarium).
Selain itu, obat ini juga bisa meningkatkan produksi C1 esterase inhibitor, yaitu protein khusus yang jumlahnya rendah pada penderita angioedema herediter. Cara kerja ini akan menurunkan risiko kambuhnya keluhan, seperti bengkak pada perut, lengan, tungkai, dan saluran pernapasan, akibat kondisi ini.
Merek dagang danazol: Azol 200
Apa Itu Danazol
Golongan | Obat resep |
Kategori | Hormon androgenik |
Manfaat | Menangani endometriosis, meredakan keluhan pada penyakit payudara fibrokistik, serta mencegah kambuhnya gejala angioedema |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Danazol untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori X: Studi pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin.Obat dalam kategori ini tidak boleh diberikan kepada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.
Belum diketahui apakah danazol dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Danazol
Obat ini harus digunakan sesuai resep dan anjuran dokter. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
- Jangan mengonsumsi danazol jika Anda alergi dengan obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita porfiria, perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya, gagal jantung, gagal hati, atau gagal ginjal. Danazol tidak boleh digunakan oleh pasien ini.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita epilepsi, migrain, diabetes, hipoparatiroid, kanker payudara, kanker rahim, penyakit jantung, hipertensi, atau pernah mengalami stroke atau gangguan pembekuan darah.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. Danazol tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil.
- Segera beri tahu dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi danazol.
Dosis dan Aturan Pakai Danazol
Dosis danazol akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi yang ingin ditangani. Secara umum, berikut adalah dosis danazol:
-
Kondisi: Endometriosis
Untuk endometriosis ringan, dosisnya 200–400 mg per hari, yang dibagi dalam 2 dosis terbagi. Untuk endometriosis sedang hingga berat, dosisnya adalah 800 mg per hari, yang dibagi dalam 2 dosis.
-
Kondisi: Benjolan payudara fibrokistik
Dosisnya 100–400 mg per hari, yang dibagi dalam 2 dosis.
-
Kondisi: Angioedema herediter
Dosis awal 200 mg, 2–3 kali sehari. Selanjutnya dokter dapat menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan dan kondisi pasien.
Cara Mengonsumsi Danazol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada pada kemasan obat sebelum mengonsumsi danazol. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Danazol dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsi danazol pada jam yang sama setiap harinya agar pengobatan maksimal. Tetap minum obat ini meski Anda telah merasa sehat. Jangan berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Jika danazol digunakan untuk mengobati endometriosis, maka pengobatan dimulai selama masa menstruasi. Umumnya, pengobatan endometriosis membutuhkan waktu 3–9 bulan. Sedangkan untuk mencegah angioedema mungkin obat ini perlu dikonsumsi dalam jangka panjang
Jika lupa mengonsumsi danazol, disarankan untuk segera meminumnya bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Selama menjalani pengobatan dengan danazol, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk tes fungsi hati dan ginjal, tekanan darah, kadar kolesterol, serta gula darah. Ikuti jadwal pemeriksaan yang diberikan oleh dokter.
Simpan danazol di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Danazol dengan Obat Lain
Berikut ini adalah beberapa efek interaksi antarobat yang dapat terjadi apabila danazol digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan kadar carbamazepine, ciclosporin, atau tacrolimus dalam darah
- Peningkatan risiko terjadinya miopati dan rhabdomyolisis jika digunakan dengan simvastatin, atorvastatin, atau lovastatin
- Peningkatan risiko terjadinya resistensi insulin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan warfarin
Efek Samping dan Bahaya Danazol
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi danazol adalah:
- Muncul jerawat
- Peningkatan berat badan
- Tumbuhnya rambut di wajah, leher, dada, atau perut (hirsutism)
- Rasa hangat dan panas di wajah, leher, atau dada (flushing)
- Ukuran payudara mengecil
- Vagina kering atau iritasi
- Gelisah atau gugup
- Gangguan menstruasi, termasuk tidak menstruasi, flek, atau perubahan siklus menstruasi
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera mereda atau justru makin berat. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Bengkak pada lengan atau kaki yang disertai kemerahan atau rasa hangat
- Mati rasa atau lemah pada satu sisi tubuh
- Penyakit kuning, urine gelap, sakit perut sebelah kanan atas, atau tidak nafsu makan
- Peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) yang bisa ditandai dengan sakit kepala berat, muntah yang menyembur, atau pandangan kabur