Tidak semua demam pada anak perlu diberikan obat. Meski demikian, beberapa cara berikut dapat dilakukan untuk membantu menurunkan demam anak:

  • Atur suhu kamar anak agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
  • Bawa anak untuk berendam air hangat atau suam-suam kuku.
  • Berikan kompres sejuk (bukan es), seperti plester kompres demam anak pada kening, lengan, dan betis.
  • Berikan pakaian dan selimut yang tipis. Jangan memakaikan baju dan selimut tebal pada anak agar panas tubuhnya tidak terperangkap dan membuat suhu tubuhnya makin naik.
  • Jaga asupan cairan anak untuk mencegah dehidrasi. Cairan yang diberikan perlu disesuaikan dengan usia anak, bisa berupa ASI, oralit, atau air putih.
  • Jangan memaksakan anak untuk makan terlalu banyak, terutama jika ia muntah-muntah. Berikan makanan secukupnya saja.
  • Pastikan anak beristirahat yang cukup sebelum melanjutkan aktivitas. Anak baru boleh beraktivitas kembali jika demam telah reda setidaknya 24 jam.

Jika demam membuat anak lemas, tidak nyaman, atau rewel, obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen bisa diberikan untuk meredakan demam. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun. Tujuannya adalah agar dosis yang diberikan sesuai dengan usia dan berat badan anak.

Perlu diingat bahwa anak usia di bawah 2 bulan tidak boleh diberikan obat apa pun kecuali atas rekomendasi dokter. Jangan pula menggunakan aspirin untuk menurunkan demam pada anak, kecuali bila disarankan oleh dokter. Aspirin dapat memicu sindrom Reye pada anak yang demam karena infeksi virus.

Bila demam yang dialami oleh anak tergolong cukup parah, dokter akan memberikan penanganan berikut:

  • Pemberian antibiotik, untuk mengatasi deman yang disebabkan infeksi bakteri
  • Rawat inap di rumah sakit, untuk pemantauan kondisi anak yang lebih ketat
  • Cairan infus, untuk menangani dehidrasi
  • Obat antikonvulsan, jika anak kejang demam lebih dari 5 menit atau kejang demam berulang