Dexteem Plus bermanfaat untuk meredakan gejala alergi dan peradangan, seperti biduran, mata gatal dan berair, tenggorokan gatal, batuk, pilek, dan bersin-bersin. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan hanya boleh digunakan dengan resep dokter.
Dexteem Plus mengandung 2 mg dexchlorpheniramine maleate dan 0,5 mg dexamethasone. Kombinasi antihistamin dan kortikosteroid di dalam produk ini dapat meredakan gejala alergi dan peradangan saat seseorang terpapar zat alergen.
Apa Itu Dexteem Plus
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antihistamin dan kortikosteroid |
Manfaat | Mengatasi alergi dan peradangan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun |
Dexteem Plus untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Dexteem Plus untuk ibu menyusui | Dexteem Plus dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Dexteem Plus
Kandungan dexamethasone di dalam Dexteem Plus tidak boleh digunakan untuk mengatasi gejala peradangan yang disebabkan oleh infeksi, contohnya flu atau batuk pilek. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait gejala yang dialami, guna memastikan apakah obat ini aman untuk Anda konsumsi.
Berikut ini adalah hal lain yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Dexteem Plus:
- Jangan mengonsumsi Dexteem Plus jika Anda alergi terhadap kandungan di dalam obat ini.
- Jangan mengonsumsi Dexteem Plus jika dalam 14 hari terakhir Anda sedang menggunakan obat MAOI, seperti isocarboxazid.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit hati, glaukoma, tukak lambung, pembesaran prostat, penyakit tiroid, hipertensi, diabetes, osteoporosis, atau asma.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit infeksi tertentu, seperti tuberkulosis, hepatitis B, atau herpes di mata.
- Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan Dexteem Plus, karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi Dexteem Plus.
Dosis dan Aturan Pakai Dexteem Plus
Dosis Dexteem Plus akan diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan usia pasien. Dosis umum Dexteem Plus untuk dewasa dan anak usia di atas 12 tahun adalah 1 tablet, tiap 4–6 jam per hari.
Cara Mengonsumsi Dexteem Plus dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Dexteem Plus. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.
Obat ini perlu dikonsumsi sesudah makan dan sebelum tidur. Telan tablet Dexteem Plus secara utuh dengan bantuan segelas air. Jangan menghancurkan, membelah, atau mengunyah tablet.
Jika lupa mengonsumsi Dexteem Plus, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Simpan Dexteem Plus dalam wadah tertutup di tempat bersuhu ruangan dan tidak terkena paparan sinar matahari. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Dexteem Plus dengan Obat Lain
Kandungan dexchlorpheniramine dan dexamethasone di dalam Dexteem Plus dapat menyebabkan beberapa interaksi antarobat jika digunakan dengan obat-obatan lain, di antaranya:
- Peningkatan efek kantuk jika digunakan dengan obat pereda nyeri opioid, obat penenang (sedatif), atau obat tidur
- Peningkatan risiko terjadinya efek antikolinergik yang berbahaya, seperti sulit buang air kecil, jantung berdebar, atau linglung, jika digunakan bersama antidepresan golongan trisiklik atau MAOI
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan kadar kalium (hipokalemia) jika digunakan bersama obat golongan diuretik
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama warfarin
- Peningkatan kadar dexamethasone di dalam darah jika digunakan bersama erythromycin, ketoconazole, atau ritonavir
Efek Samping dan Bahaya Dexteem Plus
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh kandungan dexchlorpheniramine maleate dan dexamethasone di dalam Dexteem Plus meliputi:
- Kantuk
- Pusing
- Sakit maag
- Mulut kering
- Penglihatan kabur
- Konstipasi
- Sakit kepala
- Sulit tidur
- Nafsu makan meningkat
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Gangguan irama jantung
- Sulit buang air kecil (retensi urine)
- Perubahan suasana hati
- Kram otot
- Gangguan penglihatan
- Kejang
- Memar atau perdarahan yang tidak biasa