Dimetic adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi pusing, mual, atau muntah karena mabuk perjalanan. Obat ini bisa dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak, dan bisa dibeli tanpa resep dokter.
Tiap tablet Dimetic mengandung 50 mg dimenhydrinate. Kandungan ini bekerja dengan cara menghambat rangsangan mual muntah di otak dan di bagian sistem saraf yang mengendalikan keseimbangan tubuh. Oleh sebab itu, Dimetic dapat mencegah serta meredakan pusing dan mual muntah. Efek obat ini dapat dirasakan selama 3–6 jam.
Dimenhydrinate dalam Dimetic akan memicu rasa kantuk sehingga perjalanan yang memabukkan dapat dilewati dengan tidur. Selain itu, kandungan dimenhydrinate di dalamnya juga dapat menjadi salah satu obat pusing berputar kondisi vertigo.
Apa Itu Dimetic
Bahan aktif | Dimenhydrinate |
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Antimual |
Manfaat | Meredakan pusing, mual, dan muntah akibat mabuk perjalanan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia >8 tahun |
Dimetic untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Konsultasikan ke dokter mengenai penggunaan Dimetic. |
Kandungan dimenhydrinate dalam Dimetic dapat meredakan mual pada awal kehamilan, tetapi dosis yang dikonsumsi harus sesuai anjuran dokter. | |
Dimetic untuk ibu menyusui | Dimetic aman dikonsumsi tanpa efek samping serius pada bayi yang menyusu, selama digunakan sesuai aturan pakai. Namun, penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat mengurangi produksi ASI. |
Dokter mungkin akan menganjurkan Dimetic dikonsumsi setelah jadwal menyusui terakhir untuk meminimalkan kadar obat dalam ASI. | |
Disarankan untuk tidak tidur di ranjang yang sama dengan bayi setelah minum obat yang mengandung dimenhydrinate. Obat ini dapat membuat ibu tidur lebih nyenyak sehingga dikhawatirkan ibu tidak tersadar jika anak terdesak atau tertindih. | |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Dimetic
Meski dijual bebas, Dimetic tidak boleh dikonsumsi sembarangan. Perhatikan hal-hal berikut sebelum Anda mengonsumsi obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Dimetic tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kandungan dimenhydrinate.
- Informasikan kepada dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit kardiovaskuler, misalnya gangguan irama jantung (aritmia), tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung iskemik.
- Beri tahu dokter jika pernah atau sedang memiliki gangguan pernapasan, tukak lambung, gangguan fungsi tiroid, penyakit liver, glaukoma, sulit buang air kecil akibat pembesaran prostat, porfiria, fenilketonuria, atau riwayat kejang.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Jangan memberikan Dimetic kepada anak usia di bawah 2 tahun dan lansia tanpa seizin dokter, karena dapat menimbulkan efek samping serius.
- Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi Dimetic. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan Dimetic karena dapat meningkatkan efek samping kantuk.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi Dimetic.
Dosis dan Aturan Pakai Dimetic
Secara umum, berikut ini dosis dan aturan pakai Dimetic:
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 tablet, maksimal 8 tablet per hari.
- Anak usia 8–12 tahun: ½ tablet, maksimal 3 tablet per hari.
Dimetic dapat diminum 30 menit sebelum bepergian dan bisa diulang setiap 4–6 jam bila masih merasa pusing atau mual.
Cara Mengonsumsi Dimetic dengan Benar
Bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat dan ikuti anjuran dokter sebelum mengonsumsi Dimetic. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Dimetic berikut ini:
- Dimetic dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Telan tablet Dimetic dengan air putih.
- Bila digunakan untuk mencegah mabuk perjalanan, Dimetic sebaiknya diminum 30 menit sampai 1 jam sebelum bepergian.
- Bila mulut terasa kering setelah mengonsumsi obat ini, atasi dengan mengisap permen, mengunyah permen karet, atau minum air lebih banyak.
- Hentikan konsumsi Dimetic bila keluhan pusing dan mual telah membaik.
- Simpan Dimetic di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Dimetic dengan Obat Lain
Dimenhydrinate yang terkandung dalam Dimetic dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat-obatan tertentu. Interaksi yang mungkin terjadi antara lain:
- Peningkatan rasa kantuk bila dikonsumsi bersama obat tidur, obat relaksan otot, obat kejang, antidepresan, atau obat antiansietas
- Peningkatan efek samping obat antidepresan trisiklik dan obat parkinson
- Peningkatan efek samping Dimetic pada otak, yang bisa menyebabkan gangguan konsentrasi, gangguan bicara, dan linglung, bila digunakan bersama pereda nyeri opioid atau phenobarbital
- Penurunan tekanan darah hingga menyebabkan sakit kepala atau pusing hebat bila dikonsumsi bersama metoprolol
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika akan menggunakan Dimetic bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Dimetic
Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Dimetic antara lain:
- Kantuk
- Tubuh lemah atau lesu
- Pusing
- Sakit kepala
- Pandangan kabur
- Mulut kering
- Rasa tidak nyaman di perut
- Gelisah atau hiperaktif, bila obat diminum oleh anak-anak
Berkonsultasilah dengan dokter melalui chat jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Dokter dapat memberikan saran dan obat untuk menangani efek samping yang terjadi.
Dimetic jarang menimbulkan efek samping serius. Namun, segera ke IGD jika mengalami efek samping yang serius di bawah ini:
- Reaksi alergi berat, seperti ruam, gatal, biduran, serta bengkak pada wajah, mulut, tenggorokan
- Detak jantung lebih cepat atau tidak beraturan
- Pupil mata melebar
- Mata nyeri
- Gangguan penglihatan
- Sulit menelan atau bicara
- Sulit buang air kecil
- Gangguan mental, seperti linglung, halusinasi, atau agitasi
- Kejang