Disulfiram adalah obat untuk membantu mengatasi kecanduan alkohol dengan menimbulkan sensasi dan rasa tidak nyaman saat penderita mengonsumsi alkohol. Obat ini tidak bisa menyembuhkan kecanduan alkohol. Disulfiram tersedia dalam bentuk tablet.
Disulfiram bekerja dengan cara menimbulkan efek tidak menyenangkan, seperti nyeri dada, muntah, sakit kepala, atau jantung berdebar, ketika penderita mengonsumsi minuman beralkohol. Rasa dan sensasi tidak nyaman ini diharapkan akan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi minuman beralkohol.
Obat ini hanya digunakan untuk membantu pecandu alkohol yang sedang menjalani terapi perilaku, psikoterapi, atau konseling.
Merek dagang disulfiram: -
Apa Itu Disulfiram
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antagonis alkohol |
Manfaat | Membantu mengatasi kecanduan alkohol |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Disulfiram untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Disulfiram belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Disulfiram
Disulfiram hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi disulfiram:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Disulfiram tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, diabetes, kejang, epilepsi, cedera kepala, penyakit tiroid, gangguan mental, seperti psikosis.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi suplemen, produk herbal tertentu, atau obat, termasuk metronidazole atau paraldehyde.
- Jangan mengonsumsi alkohol atau produk yang mengandung alkohol selama menjalani pengobatan dengan disulfiram sampai 14 hari setelah berhenti menggunakan obat ini.
- Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaansetelah mengonsumsi disulfiram, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani pengobatan dengan disulfiram jika Anda berencana untuk melakukan operasi atau tindakan medis tertentu.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi disulfiram.
Dosis dan Aturan Pakai Disulfiram
Dosis disulfiram akan ditentukan oleh dokter sesuai kondisi pasien. Secara umum, untuk mengatasi kecanduan alkohol dosis hari pertama adalah 800 mg sekali sehari. Dosis akan diturunkan sebanyak 200 mg per hari hingga mencapai dosis pemeliharaan 100–200 mg per hari.
Cara Mengonsumsi Disulfiram dengan Benar
Konsumsi disulfiram sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Obat ini tidak bisa menyembuhkan kecanduan alkohol, tetapi akan menyebabkan munculnya sensasi dan rasa tidak menyenangkan setelah mengonsumsi alkohol.
Selama menjalani pengobatan dengan disulfiram Anda tidak boleh mengonsumsi alkohol, atau produk lain yang mengandung alkohol, termasuk mouthwash, obat batuk pilek sirup, atau pemanis tambahan.
Disulfiram tablet disarankan untuk dikonsumsi pada pagi hari, sebelum atau sesudah makan. Jika merasa mengantuk setelah mengonsumsi disulfiram, cobalah untuk mengonsumsinya pada malam hari sebelum tidur.
Jika lupa mengonsumsi disulfiram, segera minum ketika Anda ingat. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis disulfiram untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Simpan disulfiram di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan disulfiram dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Disulfiram dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi yang dapat terjadi jika disulfiram dikonsumsi dengan obat tertentu, antara lain:
- Peningkatan efek toksik dari metronidazole
- Peningkatan efektivitas obat antikoagulan, phenytoin, atau teofilin
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan perilaku jika digunakan dengan obat golongan benzodiazepine
- Peningkatan kadar disulfiram di dalam darah jika digunakan dengan paraldehyde
- Peningkatan efek atau reaksi tidak nyaman jika dikonsumsi bersama amitriptyiline atau chlorpromazine
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan otak jika dikonsumsi dengan pimozide
Efek Samping dan Bahaya Disulfiram
Selain menimbulkan reaksi atau sensasi rasa tidak nyaman setelah mengonsumsi alkohol, ada beberapa efek samping yang lain yang dapat timbul setelah mengonsumsi disulfiram, yaitu:
- Kantuk
- Lelah yang tidak biasa
- Sakit kepala
- Muncul jerawat
- Muncul rasa logam atau bawang di mulut
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau semakin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Penurunan gairah seksual atau impotensi
- Perubahan suasana hati, seperti gelisah, bingung, atau semangat yang tidak biasa
- Gangguan penglihatan, kesemutan, atau kejang
- Sakit perut yang parah, mual dan muntah yang terus-menerus, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning