Dulcolax supositoria adalah obat sembelit berbentuk seperti peluru yang digunakan dengan cara dimasukkan ke anus. Dulcolax supositoria mengandung bisacodyl yang berfungsi sebagai pelancar buang air besar pada orang yang mengalami sembelit atau konstipasi.
Bisacodyl di dalam Dulcolax supositoria bekerja langsung pada otot di usus dan rektum. Obat ini mampu meningkatkan gerakan peristaltik dan akumulasi air di kedua titik tersebut. Alhasil, tinja yang keras akan melunak dan cepat terdorong keluar dari anus. Buang air besar (BAB) pun bisa lancar tanpa harus mengejan.
Dulcolax supositoria dapat meredakan sembelit dalam 10–30 menit setelah dimasukkan ke dubur. Dulcolax varian ini juga cocok untuk penderita sembelit yang tidak dapat mengonsumsi Dulcolax tablet, seperti anak atau lansia yang kesulitan menelan tablet.
Dulcolax supositoria tersedia dalam dua varian, yaitu:
-
Dulcolax supositoria dewasa
Dalam tiap Dulcolax supositoria dewasa, terkandung 10 mg bisacodyl. Varian ini dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak usia >10 tahun.
-
Dulcolax supositoria pediatrik
Tiap satu Dulcolax supositoria pediatrik berisi 5 mg bisacodyl. Sesuai dengan namanya, varian ini khusus untuk anak usia 6–10 tahun.
Selain untuk mengatasi konstipasi, Dulcolax supositoria juga digunakan untuk mempercepat pengosongan usus sebelum tindakan medis tertentu, seperti operasi usus atau kolonoskopi.
Apa Itu Dulcolax Supositoria
Bahan aktif | Bisacodyl |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Obat pencahar jenis stimulan (stimulant laxatives) |
Manfaat | Mengatasi sembelit atau konstipasi |
Mengosongkan usus sebelum tindakan medis tertentu, seperti operasi usus atau kolonoskopi | |
Digunakan oleh | Dewasa dan anak usia 6 tahun ke atas |
Dulcolax supositoria untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko bisacodyl terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Penggunaan Dulcolax supositoria pada masa kehamilan harus dengan persetujuan dokter. | |
Dulcolax supositoria untuk ibu menyusui | Dulcolax supositoria boleh digunakan selama masa menyusui dengan dosis dan aturan pakai seperti yang tertera pada label kemasan obat. Bila ragu, konsultasikan mengenai penggunaan obat ini ke dokter. |
Bentuk obat | Supositoria |
Peringatan sebelum Menggunakan Dulcolax Supositoria
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengobati sembelit dengan Dulcolax supositoria, yaitu:
- Jangan menggunakan Dulcolax supositoria terus-menerus selama lebih dari 7 hari kecuali jika disarankan oleh dokter. Penggunaan obat ini secara berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan dehidrasi hingga gangguan elektrolit, seperti hipokalemia.
- Jangan menggunakan Dulcolax supositoria jika Anda alergi terhadap kandungan obat ini atau bahan lain yang terkandung di dalamnya. Jika ragu, beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki sebelum menggunakan obat pencahar ini.
- Hindari pemakaian obat supositoria berisi bisacodyl, seperti Dulcolax supositoria, jika Anda memiliki wasir berdarah, fisura ani, atau proktitis.
- Jangan gunakan Dulcolax supositoria jika Anda sedang menderita penyakit usus buntu; obstruksi usus; radang usus, seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn; ileus; nyeri perut hebat yang disertai muntah; atau dehidrasi
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan obat sembelit ini jika Anda sedang mengalami sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS), BAB berdarah, atau perubahan pola buang air besar yang sudah berlangsung lebih dari 2 minggu.
- Jangan memberikan Dulcolax supositoria kepada anak usia ≤10 tahun yang mengalami sembelit berkepanjangan kecuali atas instruksi dari dokter.
- Tanyakan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan obat pencahar, seperti Dulcolax supositoria, jika Anda baru saja menjalani operasi pada usus atau perut.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Dulcolax supositoria jika Anda sedang menggunakan obat diuretik atau obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Dulcolax supositoria jika Anda sedang hamil.
- Jangan menggunakan obat lain yang tergolong sebagai pencahar selama memakai Dulcolax supositoria.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius setelah memasukkan Dulcolax supositoria ke dubur.
Dosis dan Aturan Pakai Dulcolax Supositoria
Dosis Dulcolax supositoria untuk mengatasi sembelit adalah sebagai berikut:
- Dewasa dan anak usia >10 tahun: 1 supositoria dewasa, 1 kali se
- Anak usia 6–10 tahun: 1 supositoria pediatrik, 1 kali sehari.
Dosis Dulcolax supositoria untuk mengosongkan usus sebelum operasi usus atau kolonoskopi umumnya sama dengan dosis untuk mengatasi sembelit. Namun, penggunaan Dulcolax supositoria pada kondisi tersebut akan dikombinasikan dengan Dulcolax tablet.
Cara Menggunakan Dulcolax Supositoria dengan Benar
Gunakan Dulcolax supositoria sesuai aturan pakai yang tertera pada label kemasan obat. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan khusus, berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan saran penggunaan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Sebagai obat pencahar yang cepat atasi sembelit, Dulcolax supositoria dapat digunakan kapan saja sesuai kebutuhan.
Berikut adalah cara menggunakan Dulcolax supositoria dengan benar:
- Cuci tangan sebelum menggunakan Dulcolax supositoria.
- Buka bungkus obat lalu celupkan ke dalam air untuk memudahkan obat masuk ke dalam
- Berbaringlah dalam posisi menyamping dengan kaki sisi atas ditekuk ke arah dada.
- Masukkan Dulcolax supositoria ke dalam anus dengan jari telunjuk dan dorong secara perlahan sedalam dan senyaman mungkin.
- Rapatkan bokong dan tetaplah berbaring selama sekitar 15–30 menit supaya supositoria tidak keluar dari anus. Segera ke toilet jika sudah terasa ingin buang air besar.
- Temui dokter jika timbul perdarahan dari dubur atau tidak muncul rasa ingin buang air besar >12 jam setelah memakai Dulcolax supositoria.
- Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah selesai menggunakan Dulcolax supositoria.
- Gunakan Dulcolax supositoria seperlunya saat ada keluhan sembelit atau susah BAB. Hentikan pemakaian obat ini ketika BAB sudah lancar.
- Simpan Dulcolax supositoria di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Selain menggunakan obat pencahar, Anda bisa melakukan cara alami mengobati sembelit di rumah. Tujuannya adalah agar sembelit cepat hilang dan tidak kambuh.
Dulcolax supositoria untuk mengosongkan usus sebelum operasi atau kolonoskopi biasanya digunakan pada pagi hari. Ikuti instruksi dokter selama menggunakan produk Dulcolax supositoria untuk tujuan tersebut.
Interaksi Dulcolax Supositoria dengan Obat Lain
Penggunaan obat susah BAB berisi bisacodyl supositoria bersama obat lain yang tergolong pencahar stimulan, seperti daun jati cina atau natrium picosulfat, dapat menyebabkan iritasi usus berlebih. Oleh karena itu, jangan menggunakan Dulcolax supositoria bersama obat-obat tersebut.
Untuk menghindari efek interaksi yang tidak diinginkan, berkonsultasilah ke dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Dulcolax supositoria.
Efek Samping dan Bahaya Dulcolax Supositoria
Mengingat Dulcolax supositoria mengandung bisacodyl, efek samping yang bisa timbul setelah memasukkan obat ini ke dubur antara lain:
- Iritasi, gatal, atau rasa panas di dubur
- Nyeri atau kram perut ringan
- Mual
- Kembung, buang gas berkali-kali
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang timbul tidak membaik atau makin parah meski penggunaan Dulcolax supositoria sudah dihentikan.
Perlu diketahui bahwa penggunaan obat pencahar berisi bisacodyl secara berlebihan atau dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan pada obat pencahar, malnutrisi, kerusakan usus, hingga gangguan elektrolit. Oleh karena itu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan sembelit atau susah BAB sering kambuh.
Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping yang lebih serius, seperti diare yang tidak kunjung berhenti atau perdarahan dari dubur, setelah memakai Dulcolax supositoria.