Erlamol adalah obat pereda nyeri dan penurun demam yang mengandung paracetamol. Erlamol bermanfaat untuk meredakan nyeri ringan, seperti pada sakit kepala atau sakit gigi. Erlamol juga dapat menurunkan demam saat flu atau pilek, maupun setelah vaksinasi.
Kandungan paracetamol pada Erlamol bekerja langsung pada pusat pengendali suhu tubuh dan rasa nyeri yang berada di otak, sehingga demam dan nyeri pun mereda. Produk paracetamol, termasuk Erlamol, dapat meredakan nyeri dalam waktu kurang dari 1 jam dan menurunkan demam dalam waktu 30 menit.
Produk Erlamol
Erlamol hadir dalam 3 varian yang sediaannya terdiri dari suspensi dan drops (tetes). Berikut adalah rincian produknya:
- Erlamol 500 mg Kaplet, yang mengandung 500 mg per kaplet
- Erlamol Forte 650 mg Kaplet, dengan kandungan 650 mg paracetamol per kaplet
- Erlamol Sirup Rasa Stroberi 60 ml, yang memiliki kandungan 120 mg paracetamol per 5 ml
- Erlamol Drops 15 ml, yang mengandung 100 mg paracetamol per 1 ml
Apa Itu Erlamol
Bahan aktif | Paracetamol |
Golongan | Obat bebas |
Kategori | Analgesik antipiretik |
Manfaat | Meredakan nyeri dan menurunkan demam |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Erlamol untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko paracetamol terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini umumnya aman untuk digunakan selama hamil. Namun, sebaiknya tetap konsultasikan kepada dokter mengenai dosis yang tepat untuk ibu hamil. | |
Erlamol untuk ibu menyusui | Produk obat paracetamol, seperti Erlamol, aman digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan aturan pakai produk maupun anjuran dokter. |
Bentuk obat | Kaplet, suspensi dan drops (obat tetes yang diminum) |
Peringatan sebelum Menggunakan Erlamol
Erlamol tidak boleh digunakan secara sembarangan. Penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakannya untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak:
- Jangan menggunakan Erlamol jika alergi terhadap paracetamol. Apabila ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki sebelum menggunakan obat ini.
- Pastikan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan Erlamol jika memiliki penyakit liver, termasuk hepatitis dan sirosis. Penderita gangguan fungsi hati yang berat, seperti gagal hati, tidak boleh menggunakan produk obat paracetamol.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Erlamol jika sedang menderita defisiensi G6PD, penyakit ginjal, anemia hemolitik, malnutrisi kronis, atau penyakit infeksi yang berat.
- Mintalah saran dokter mengenai penggunaan produk obat paracetamol jika memiliki asma, atau pernah mengalami reaksi alergi setelah menggunakan aspirin.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Erlamol jika menderita diabetes. Produk paracetamol cair umumnya mengandung gula sehingga penggunaannya perlu dibatasi atau dihindari oleh penderita diabetes.
- Konsultasikan ke dokter perihal penggunaan Erlamol jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak sedang menggunakan Erlamol jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera hubungi dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Erlamol.
Dosis dan Aturan Pakai Erlamol
Erlamol Forte
- Dewasa: 1 kaplet, 3–4 kali sehari.
Erlamol 500 mg Kaplet
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1–2 kaplet, 3–4 kali sehari.
- Anak 6–12 tahun: ½–1 kaplet, 3–4 kali sehari.
Erlamol Sirup
- Anak usia 9–12 tahun: 3–4 sendok takar (15–20 ml), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 6–9 tahun: 2–3 sendok takar (10–15 ml), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 2–6 tahun: 1–2 sendok takar (5–10 ml), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 1–2 tahun: 1 sendok takar (5 ml), 3–4 kali sehari.
- Anak usia 0–1 tahun: ½ sendok takar (2,5 ml), 3–4 kali sehari.
Erlamol Drops
- Anak usia 1–2 tahun: 0,6–1,2 ml, 3–4 kali sehari.
- Anak usia <1 tahun: 0,6 ml, 3–4 kali sehari.
Dosis paracetamol untuk anak sebaiknya disesuaikan dengan berat badannya. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan dosis paracetamol yang sesuai dengan berat badan anak Anda.
Cara Menggunakan Erlamol dengan Benar
Gunakanlah Erlamol sesuai petunjuk pada kemasan obat, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan Erlamol melebihi dosis yang dianjurkan atau menggunakannya bersama obat lain yang juga mengandung paracetamol.
Berikut adalah cara menggunakan Erlamol yang benar:
- Semua varian Erlamol dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
- Telan kaplet Erlamol dengan air putih.
- Untuk Erlamol Sirup atau Erlamol Drops, kocok botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakanlah alat takar yang disertakan dalam kemasan agar dosisnya tepat.
- Apabila anak muntah dalam waktu kurang dari 20 menit setelah minum Erlamol sediaan sirup atau drops, berikan kembali obat tersebut dalam dosis yang sama. Namun, bila muntah terjadi 30 menit setelah anak minum obat, Anda tidak perlu memberinya obat ini lagi.
- Obat penurun panas dan pereda nyeri, seperti Erlamol, tidak untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Penggunaan obat ini bisa segera dihentikan begitu demam mereda.
- Bila demam belum membaik setelah 3 hari atau nyeri belum mereda setelah 7 hari, hentikan konsumsi Erlamol dan berkonsultasilah ke dokter.
- Segera bawa anak ke dokter jika demamnya belum turun setelah 3 hari, atau nyeri belum membaik meski telah 5 hari diberikan Erlamol.
- Simpan Erlamol di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
- Jangan gunakan Erlamol yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat sirup atau drops tidak boleh digunakan lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.
Interaksi Erlamol dengan Obat Lain
Berdasarkan bahan aktifnya, efek interaksi yang mungkin terjadi jika Erlamol digunakan bersama obat lain bisa berupa:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika digunakan bersama metoclopramide, domperidone, probenecid, atau isoniazid
- Peningkatan kadar chloramphenicol atau busulfan di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping
- Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan dengan cholestyramine
- Penurunan efektivitas obat lamotrigine dalam mencegah kejang
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter jika hendak menggunakan obat lain bersama Erlamol.
Efek Samping dan Bahaya Erlamol
Produk obat paracetamol, seperti Erlamol, jarang menimbulkan efek samping jika diminum sesuai aturan pakai atau petunjuk dokter. Namun, jika digunakan secara berlebihan, paracetamol dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
Hentikan penggunaan Erlamol dan segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi, atau timbul gejala gangguan fungsi hati berikut:
- Muntah-muntah
- Sakit di perut bagian kanan atas
- Lemas, tidak berselera makan
- Urine berwarna gelap
- Tinja berwarna pucat atau keabu-abuan seperti dempul
- Penyakit kuning
Guna mendapatkan penanganan awal yang cepat, berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter. Melalui chat, dokter dapat memberikan pengobatan untuk mengatasi efek samping.
Apabila efek samping yang muncul tidak membaik atau bertambah parah, segeralah ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.