Erphaflu adalah obat untuk meringankan keluhan yang muncul akibat flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Erphaflu mengandung kombinasi phenylpropanolamine, chlorpheniramine, dan paracetamol.

Phenylpropanolamine dan chlorpheniramine dalam Erphaflu merupakan dekongestan dan antihistamin, yang bisa membantu meringankan gejala bersin-bersin, hidung meler, dan hidung tersumbat. 

Erphaflu

Sementara itu, kandungan paracetamol dalam Erphaflu dapat meredakan demam dan nyeri dengan bekerja pada pusat pengaturan suhu dan rasa sakit yang ada di otak. Obat yang tersedia dalam bentuk sirop dan kaplet ini dijual bebas, tetapi pemakaiannya harus dibatasi.

Produk Erphaflu

Erphaflu tersedia dalam dua varian, yaitu:

  • Erphaflu sirop 60 ml, dengan kandungan 120 mg paracetamol, 3,5 mg phenylpropanolamine, dan 0,5 mg chlorpheniramine
  • Erphaflu kaplet, yang mengandung 500 mg paracetamol, 12,5 mg phenylpropanolamine, dan 2 mg chlorpheniramine

Apa Itu Erphaflu

Bahan aktif Paracetamol, phenylpropanolamine, dan chlorpheniramine
Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Analgesik dan antipiretik, dekongestan, dan antihistamin
Manfaat Meredakan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Erphaflu untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping kandungan phenylpropanolamine dalam Erphaflu terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan obat yang lebih aman untuk digunakan selama kehamilan.
Erphaflu untuk ibu menyusui Kandungan obat di dalam Erphaflu diduga dapat menyebabkan efek samping pada bayi yang menyusu. Hindari penggunaan obat ini atau konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan obat ini saat menyusui.
Bentuk obat Kaplet dan sirop

Peringatan sebelum Menggunakan Erphaflu

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Erphaflu:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Erphaflu tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda mengalami batuk berdahak, batuk akibat merokok, emfisema, PPOK, atau bronkitis kronis, hipertensi, atau asma.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki glaukoma, penyumbatan di lambung atau usus, pembesaran prostat, tidak bisa buang air kecil, diabetes, atau glaukoma.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit jantung atau riwayat serangan jantung, penyakit liver, penyakit ginjal, epilepsi, tumor pada kelenjar adrenal (pheochromocytoma), atau gangguan tiroid. 
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum memberikan Erphaflu kepada anak, terutama yang masih berusia <6 tahun.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Erphaflu. Obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, pusing, atau kantuk.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Erphaflu.

Dosis dan Aturan Pakai Erphaflu

Berikut adalah dosis umum penggunaan Erphaflu berdasarkan varian produknya:

Erphaflu Kaplet

  • Dewasa: 1 kaplet, 3–4 kali sehari 
  • Anak usia 6–12 tahun: ½ kaplet, 3–4 kali sehari

Erphaflu Sirop

  • Dewasa: 3 kali sehari, 4 sendok takar (20 ml)
  • Anak usia 6–12 tahun: 3 kali sehari, 2 sendok takar (10 ml)
  • Anak usia 1–5 tahun: sesuai petunjuk dokter

Cara Menggunakan Erphaflu dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Erphaflu. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Erphaflu berikut ini:

  • Telan kaplet Erphaflu dengan bantuan air putih.
  • Bila mendapatkan Erphaflu sirop, kocok botol kemasan sebelum obat dikonsumsi. Gunakanlah sendok takar yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya tepat.
  • Konsumsi Erphaflu bisa dihentikan begitu keluhan membaik.
  • Jangan menggunakan Erphaflu lebih dari 3 hari kecuali bila dokter menyarankannya.
  • Simpan Erphaflu di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Erphaflu dengan Obat Lain

Kandungan paracetamol, phenylpropanolamine, dan chlorpheniramine dalam Erphaflu, dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersama obat lain. Efek interaksi tersebut meliputi:

  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping paracetamol jika dikonsumsi bersama probenecid atau isoniazid
  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika digunakan dengan obat golongan barbiturat, seperti phenobarbital
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenylpropanolamine jika digunakan bersama obat antidepresan, misalnya fluoxetine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat phenytoin, obat antinyeri golongan opioid, obat penenang, atau obat antipsikotik

Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan ke dokter jika hendak menggunakan Erphaflu bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Erphaflu

Efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi Erphaflu antara lain:

  • Sakit kepala
  • Kantuk
  • Pusing
  • Mulut, hidung, atau tenggorokan kering
  • Sembelit
  • Mual muntah
  • Penglihatan kabur
  • Gemetar 

Lakukan konsultasi dengan dokter, secara langsung atau online, jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. Hentikan penggunaan obat jika muncul efek samping sulit tidur atau rewel dan gelisah pada anak.

Meski jarang, reaksi alergi atau efek samping yang serius seperti di bawah ini juga bisa terjadi:

  • Ruam sesak napas, serta bengkak pada wajah, mata, atau mulut
  • Halusinasi 
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Perubahan suasana hati yang drastis
  • Tremor atau kejang
  • Mudah memar atau berdarah
  • Lelah yang tidak biasa
  • Sesak napas
  • Buang air kecil sedikit atau malah tidak bisa buang air kecil sama sekali

Bila muncul keluhan tersebut dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.