Estin adalah obat untuk mengatasi reaksi alergi, seperti pada rhinitis atau biduran. Gejala alergi yang bisa diredakan dengan Estin antara lain mata merah dan berair, bersin-bersin, pilek, hidung tersumbat, kulit gatal-gatal, atau bentol-bentol.
Estin mengandung cetirizine yang bekerja menekan efek histamin. Kadar histamin akan meningkat dan memicu timbulnya gejala alergi ketika tubuh terpapar pencetus alergi (alergen). Jika efek histamin terhambat, reaksi alergi dan gejalanya bisa mereda.
Selain rhinitis alergi dan biduran, Estin bisa dikonsumsi sebagai obat alergi saat mengalami kondisi berikut:
- Rhinitis perennial, yaitu reaksi alergi kronis yang bisa berlangsung sepanjang tahun, seperti pilek yang tidak kunjung sembuh
- Konjungtivitis alergi
- Asma alergi
- Dermatitis atopik
- Alergi makanan
- Alergi karena gigitan serangga
Perlu diketahui bahwa obat ini tidak efektif untuk mengatasi reaksi alergi berat, seperti anafilaksis. Kondisi gawat darurat ini perlu penanganan dokter sesegera mungkin.
Produk Estin
Sedian Estin terdiri dari tablet, sirop, dan tetes atau drops. Berikut adalah rincian produknya:
- Estin 10 mg 10 Tablet, yang mengandung 10 mg cetirizine per tablet
- Estin 5 mg Sirup 60 ml, yang berisi 5 mg cetirizine per 5 ml
- Estin 10 mg Drops 10 ml, yang berisi 10 mg cetirizine per 1 ml
Estin hanya bisa dibeli dengan resep, bisa resep biasa atau resep digital, yang didapatkan setelah konsultasi online bersama dokter lewat chat.
Apa Itu Estin
Bahan aktif | Cetirizine |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antihistamin generasi baru |
Manfaat | Meredakan gejala alergi, termasuk pada rhinitis alergi dan biduran |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥6 bulan |
Estin untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko cetirizine terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Estin dapat digunakan pada masa kehamilan hanya jika disarankan oleh dokter. | |
Estin untuk ibu menyusui | Cetirizine dapat digunakan saat menyusui, tetapi hanya jika disarankan oleh dokter. Penggunaan cetirizine dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping pada bayi yang menyusu atau mengurangi produksi ASI. |
Bentuk obat | Tablet salut selaput, sirop, drops |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Estin
Sebelum menggunakan Estin untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Estin tidak boleh diminum oleh orang yang alergi terhadap cetirizine, atau obat lain yang tergolong antihistamin, seperti chlorpheniramine.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami epilepsi, penyakit liver, penyakit ginjal, atau sulit buang air kecil karena kondisi tertentu, misalnya pembesaran prostat jinak.
- Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Estin jika timbul biduran tanpa gatal, warna biduran tidak seperti biasanya, atau tampak memar maupun melepuh.
- Konsultasikan mengenai penggunaan Estin Sirup atau Estin Drops ke dokter jika sedang menderita diabetes. Produk cetirizine sediaan cair biasanya mengandung gula.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Estin. Hal ini karena alkohol bisa memperparah efek samping dari cetirizine.
- Beri tahu dokter jika berencana atau baru saja menjalani tes alergi. Hentikan konsumsi Estin beberapa hari sebelum tes alergi. Cetirizine dalam obat ini bisa membuat hasil tes tersebut tidak akurat.
- Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
- Mintalah saran dokter sebelum menggunakan Estin bersama obat lain, suplemen, atau produk herbal apa pun. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak sedang menggunakan Estin jika direncanakan untuk menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Segera hubungi dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah mengonsumsi Estin.
Dosis dan Aturan Pakai Estin
Berikut adalah dosis Estin sebagai obat alergi berdasarkan variannya:
Estin Tablet
- Dewasa dan anak usia >6 tahun: 1 tablet sekali sehari.
Estin Sirup
- Dewasa dan anak usia >12 tahun: 10 ml sekali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 10 ml sekali sehari atau 5 ml 2 kali sehari.
- Anak usia 2–6 tahun: 5 ml sekali sehari.
- Bayi usia 6–24 bulan: 2,5 ml per hari.
Estin Drops
- Anak usia >12 tahun: 1 ml sekali sehari.
- Anak usia 6–12 tahun: 1 ml sekali sehari, atau 0,5 ml 2 kali sehari.
- Anak usia 2–6 tahun: 0,5 ml sekali sehari, atau 0,25 ml 2 kali sehari.
- Bayi usia 12–23 bulan: 0,25 ml sekali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 0,25 ml 2 kali sehari jika perlu.
- Bayi usia 6–11 bulan: 0,25 ml sekali sehari.
Cara Mengonsumsi Estin dengan Benar
Gunakanlah Estin sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Cara menggunakan Estin yang benar adalah sebagai berikut:
- Estin bisa dikonsumsi kapan saja saat gejala alergi muncul, baik sebelum maupun sesudah makan.
- Jika mengonsumsi Estin sediaan tablet salut selaput, telan obat dengan air putih. Jangan membelah, mengunyah, atau menggerus tablet.
- Jika diresepkan Estin sediaan sirop atau drops, kocoklah botol sebelum obat dikonsumsi. Gunakan alat takar yang disertakan dalam kemasan supaya dosisnya akurat.
- Jika lupa menggunakan Estin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Hentikan konsumsi Estin jika gejala alergi sudah hilang.
- Beri tahu dokter jika gejala alergi tidak langsung membaik setelah mengonsumsi Estin atau jika malah timbul demam. Untuk memastikan kondisi dan mendapatkan penanganan awal yang cepat, Anda bisa berkonsultasi melalui Chat Bersama Dokter.
- Produk cetirizine jarang menyebabkan kantuk. Namun, beberapa orang bisa mengantuk setelah mengonsumsi obat ini. Oleh sebab itu, jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan jika timbul kantuk setelah minum Estin.
- Simpan Estin di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpannya di tempat yang lembap atau panas. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Estin dengan Obat Lain
Penggunaan Estin bersama obat tertentu dapat meningkatkan efek samping berupa kantuk, pusing, hingga sulit berkonsentrasi. Obat-obatan tersebut antara lain:
- Obat batuk atau obat nyeri golongan opioid, seperti codeine
- Antihistamin jenis lain, seperti chlorpheniramine, diphenhydramine
- Obat antiansietas, seperti alprazolam atau lorazepam
- Obat relaksan otot, seperti baclofen atau diazepam
- Antikonvulsan, seperti pregabalin, clobazam, atau gabapentin
- Antidepresan, seperti fluoxetine, duloxetine, sertraline, atau escitalopram
- Obat asma (bronkodilator), seperti teofilin
Agar aman, berkonsultasilah ke dokter jika akan menggunakan Estin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Estin
Konsumsi obat alergi berbahan cetirizine bisa menimbulkan efek samping berupa:
- Kantuk
- Mulut kering
- Mual atau muntah
- Sakit tenggorokan atau batuk
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Sembelit atau malah diare
- Lelah
Meski jarang terjadi, obat yang mengandung cetirizine, seperti Estin, bisa menimbulkan efek samping serius berikut ini:
- Tremor
- Linglung
- Denyut jantung cepat atau tidak teratur
- Gangguan penglihatan
- Mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya
- Insomnia
- Gelisah yang parah
- Sulit buang air kecil
- Urine yang keluar lebih sedikit dari biasanya atau tidak keluar sama sekali
Lakukan konsultasi online dengan dokter jika timbul reaksi alergi obat atau efek samping yang mengganggu setelah mengonsumsi Estin. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk meredakan efek samping. Jika diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter akan menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.