Fenamin adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai macam nyeri, mulai dari nyeri haid, sakit gigi, nyeri akibat radang sendi, hingga nyeri setelah operasi. Fenamin mengandung bahan aktif asam mefenamat.

Kandungan asam mefenamat di dalam Fenamin termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Asam mefenamat dalam Fenamin bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yakni zat yang memicu peradangan. Hasilnya, nyeri yang muncul akibat peradangan dapat mereda.

Fenamin

Apa Itu Fenamin

Bahan aktif Asam mefenamat
Golongan Obat resep
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Manfaat Meredakan gejala nyeri ringan hingga sedang
Dikonsumsi oleh Dewasa usia ≥14 tahun
Fenamin untuk ibu hamil Usia kehamilan <20 minggu
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. 
Usia kehamilan ≥20 minggu
Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa.
Fenamin untuk ibu menyusui Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan obat lain yang bisa digunakan saat menyusui, terutama jika bayi lahir prematur atau usianya belum genap 1 bulan.
Bentuk obat Kaplet salut selaput

Peringatan sebelum Mengonsumsi Fenamin

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum mengonsumsi Fenamin adalah:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Fenamin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap asam mefenamat.  
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki asma atau pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menggunakan aspirin atau obat lain dalam golongan OAINS, seperti ibuprofen atau aspirin.
  • Beri tahu dokter jika baru saja atau direncanakan menjalani prosedur operasi bypass jantung. Fenamin tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita asma, anemia, penyakit liver, penyakit jantung, tukak lambung, perdarahan saluran cerna, radang usus, dan gangguan pembekuan darah.
  • Beri tahu dokter bila Anda menderita penyakit jantung, hipertensi, atau pernah mengalami serangan jantung maupun stroke.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai obat lain yang sedang Anda gunakan, termasuk suplemen dan produk herbal. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Jangan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan Fenamin. Tujuannya adalah untuk menghindari timbulnya efek samping berupa perdarahan saluran cerna.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Fenamin. Kandungan obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, dan pandangan buram.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Fenamin.

Dosis dan Aturan Pakai Fenamin

Dosis Fenamin yang diresepkan oleh dokter dapat berbeda-beda untuk tiap pasien sesuai kondisi kesehatan pasien. Berikut ini adalah dosis umum pemberian Fenamin:

  • Kondisi: Nyeri akut
    Dosis awal 1 kaplet, kemudian dilanjutkan dengan ½ kaplet setiap 6 jam. Durasi penggunaan Fenamin maksimal 7 hari.
  • Tujuan: Nyeri haid (dismenore)
    Dosis awal 1 kaplet, kemudian dilanjutkan dengan ½ kaplet setiap 6 jam. Obat ini dapat dikonsumsi sejak hari pertama haid. Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 3 hari.

Cara Mengonsumsi Fenamin dengan Benar

Ikutilah anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum menggunakan Fenamin. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter. 

Supaya hasil pengobatan maksimal, ikuti cara menggunakan Fenamin berikut ini:

  • Konsumsilah Fenamin saat makan atau segera setelah makan.
  • Telan kaplet Fenamin secara utuh dengan bantuan air putih.
  • Fenamin akan lebih efektif jika digunakan begitu gejala muncul. Maka dari itu, jangan menunda pengobatan agar keluhan bisa cepat teratasi.  
  • Konsumsilah Fenamin pada waktu yang sama setiap harinya selama masih ada keluhan. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Hentikan konsumsi Fenamin begitu nyeri sudah membaik. Obat yang mengandung asam mefenamat tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari tanpa anjuran dari dokter.
  • Jika nyeri tidak membaik dalam 7 hari atau nyeri haid tidak membaik dalam 3 hari, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
  • Simpan Fenamin di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Fenamin dengan Obat Lain

Mengingat Fenamin mengandung asam mefenamat, interaksi yang bisa terjadi jika produk ini digunakan secara bersamaan dengan obat lain adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama tacrolimus
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan jika digunakan dengan kelompok obat kortikosteroid, obat antidepresan SSRI, obat lain dari golongan OAINS, dan kelompok obat pengencer darah, seperti warfarin.
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari phenytoin, methotrexate, lithium, atau digoxin
  • Penurunan efektivitas obat diuretik, seperti furosemide atau hydrochlorothiazide
  • Peningkatan risiko terjadinya kelainan darah jika dikonsumsi bersama zidovudine
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi, seperti captopril, candesartan, atau bisoprolol
  • Peningkatan risiko terjadinya masalah liver jika digunakan dengan rifampicin
  • Peningkatan risiko timbulnya efek samping asam mefenamat jika digunakan dengan probenecid

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Fenamin bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun. 

Efek Samping dan Bahaya Fenamin

Sejumlah efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi Fenamin adalah:

  • Mual atau muntah
  • Perut kembung
  • Pusing
  • Sakit perut atau sakit maag
  • Kantuk
  • Penglihatan kabur
  • Gejala anemia, misalnya wajah pucat, telinga berdenging, sakit kepala, atau pusing berputar

Untuk penanganan yang cepat, konsultasikan dengan dokter melalui Chat Bersama Dokter jika efek samping tidak membaik atau bila muncul reaksi alergi obat maupun efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Nyeri dada yang menjalar ke lengan, dagu, atau punggung dan disertai sesak napas
  • Sesak napas meski hanya melakukan aktivitas ringan
  • Gangguan fungsi hati, yang ditandai dengan sakit di perut bagian atas, hilang nafsu makan, urine berwarna gelap, serta mata dan kulit menguning (penyakit kuning)
  • Gejala perdarahan saluran pencernaan, seperti BAB berdarah, batuk darah, atau muntah dengan ampas yang terlihat seperti bubuk kopi
  • Gejala gangguan ginjal, antara lain buang air kecil sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali, pembengkakan di pergelangan kaki, sulit untuk bernapas, atau mudah lelah 

Bila hal tersebut terjadi dan diperlukan pertolongan medis secepatnya, dokter dapat segera menyarankan Anda untuk ke IGD terdekat.