Fenofibrate adalah obat untuk menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah. Obat ini juga dapat digunakan untuk menurunkan risiko terjadinya pankreatitis pada orang yang memiliki kadar trigliserida tinggi.
Fenofibrate termasuk dalam golongan obat fibrat. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan pemecahan dan pembuangan trigliserida dan kolesterol jahat dari dalam tubuh. Dengan mengonsumsi obat ini, risiko terjadinya serangan jantung atau stroke karena penumpukan kolesterol (aterosklerosis) dapat berkurang.
Merek dagang fenofibrate: Evothyl, Fenofibrate, Fenoflex, Fenolip, Fenopi, Fenosup Lidose, Fibesco, Fibramed 300, Hicholfen, Hyperchol, Lipanthyl, Profibrat 200 M, Trolip, dan Yosenob 300.
Apa Itu Fenofibrate
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat penurun kolesterol golongan fibrat |
Manfaat | Mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL) di dalam tubuh. |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Fenofibrate untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Belum diketahui apakah fenofibrate terserap ke dalam ASI atau tidak. Namun karena obat ini berisiko menyebabkan efek samping terhadap bayi, fenofibrate tidak boleh digunakan selama menyusui. |
Bentuk obat | Tablet dan kapsul |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Fenofibrate
Fenofibrate merupakan obat resep yang tidak boleh digunakan sembarangan. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini, antara lain:
- Jangan mengonsumsi fenofibrate jika Anda alergi terhadap obat ini, ketoprofen, atau obat golongan fibrat lain, seperti gemfibrozil. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, batu empedu, pankreatitis yang bukan disebabkan oleh trigliserida tinggi, gagal ginjal, atau sedang menjalani cuci darah. Fenofibrate tidak boleh digunakan pada orang dengan kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita rhabdomyolysis, kelainan otot sejak lahir, diabetes, emboli paru, trombosis vena dalam, hipotiroidisme, hipoalbuminemia, atau kecanduan alkohol.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan fenofibrate karena akan melawan kerja fenofibrat dan meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal untuk mengantisipasi interaksi obat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis, setelah mengonsumsi fenofibrate.
Dosis dan Aturan Pakai Fenofibrate
Fenofibrate akan diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. Berikut adalah dosis umum fenofibrate untuk mengatasi kolesterol tinggi dan trigliserida tinggi berdasarkan sediaan obatnya:
- Fenofibrate kapsul 100 mg, 160 mg, 200 mg, 300 mg
Dosisnya adalah 160–200 mg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 300 mg, 1 kali sehari. Dosis maksimal 400 mg per hari tergantung respons pasien terhadap pengobatan.
- Fenofibrate tablet 145 mg atau 160 mg
Dosisnya adalah 145–160 mg, 1 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Fenofibrate dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan fenofibrate sebelum mulai mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis, dan jangan menghentikan penggunaan fenofibrate tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Konsumsi fenofibrate tablet atau kapsul bersama makanan atau saat makan. Telan tablet atau kapsul fenofibrate dalam keadaan utuh dengan air putih, tanpa membelah, mengunyah, atau menghancurkannya terlebih dahulu.
Jika Anda juga sedang mengonsumsi obat penurun kolesterol lain, seperti cholestyramine, konsumsilah fenofibrate 1 jam sebelum atau 4–6 jam setelah mengonsumsi obat ini.
Guna meningkatkan efektivitasnya dalam menurunkan kadar kolesterol, penggunaan fenofibrate perlu diiringi dengan pola makan rendah lemak dan olahraga teratur. Lakukan kontrol secara berkala sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter, agar hasil pengobatan dan kondisi kesehatan Anda dapat terpantau.
Bila lupa mengonsumsi fenofibrate, segera konsumsi jika belum mendekati jadwal konsumsi obat berikutnya. Jika sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada jadwal konsumsi selanjutnya.
Simpan fenofibrate tablet atau kapsul dalam wadah tertutup di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak
Interaksi Fenofibrate dengan Obat Lain
Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila menggunakan fenofibrate bersamaan dengan obat lain adalah:
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan ciclosporin atau tacrolimus
- Peningkatan risiko terjadinya rhabdomyolysis atau miopati jika digunakan bersama simvastatin, colchicine, atau obat golongan fibrat lain
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika dikonsumsi dengan antikoagulan, seperti warfarin
- Peningkatan risiko terjadinya penurunan kadar kolesterol baik (HDL) jika digunakan dengan obat golongan glitazone, seperti pioglitazone
- Peningkatan risiko terjadinya gula darah rendah jika digunakan bersama obat antidiabetes jenis sulfonilurea, seperti glimepiride
- Penurunan penyerapan fenofibrate jika digunakan bersamaan dengan cholestyramine
Efek Samping dan Bahaya Fenofibrate
Efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi fenofibrate antara lain:
- Mual atau muntah
- Diare
- Sembelit
- Heartburn
- Sakit kepala
- Nyeri pada punggung, lengan, atau kaki
- Hidung tersumbat atau meler
Periksakan ke dokter jika efek samping yang disebutkan di atas tidak mereda atau justru bertambah berat. Hentikan konsumsi obat dan segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Demam, menggigil, lemas, nyeri dan kelemahan pada otot
- Muncul memar atau perdarahan
- Nyeri perut yang menyebar ke punggung dan tulang belikat
- Penyakit kuning
- Urine berwarna gelap
- Nyeri dada, napas cepat, batuk berdarah
Bengkak, rasa panas, dan kemerahan di tungkai atau lengan