Hepatitis C tidak selalu harus diobati, hal ini karena sistem kekebalan tubuh akan menyembuhkan infeksi. Namun, bila hepatitis C telah berkembang menjadi kronis, dokter akan menyarankan sejumlah tindakan pengobatan, yaitu:
Obat Antivirus
Dokter umumnya akan meresepkan obat antivirus untuk dikonsumsi selama 12 minggu, sampai virus hepatitis C di dalam tubuh tidak terdeteksi. Jika diperlukan, dokter akan memberikan beberapa jenis obat antivirus.
Obat antivirus yang umum digunakan untuk mengobati hepatitis C antara lain elbasvir-grazoprevir, sofosbuvir, ritonavir, dan ribavirin.
Vaksinasi Hepatitis A dan Hepatitis B
Meskipun vaksin hepatitis C belum tersedia, dokter akan memberikan vaksin hepatitis B dan hepatitis A untuk mencegah pasien hepatitis C terkena hepatitis A atau hepatitis B. Tujuannya adalah untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut dan perburukan komplikasi hepatitis C kronis.
Selain menjalani pengobatan, pasien hepatitis C dianjurkan untuk melakukan upaya berikut:
- Berolahraga secara teratur
- Berhubungan seks secara aman
- Berhenti merokok
- Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Tidak berbagi pakai barang pribadi, seperti sikat gigi dan alat cukur
- Tidak mengonsumsi obat tanpa anjuran dokter
Jika hepatitis C sudah menimbulkan komplikasi, seperti sirosis atau kanker hati, dokter akan menyarankan prosedur transplantasi hati atau cangkok hati. Prosedur ini dilakukan dengan mengganti hati pasien yang rusak dengan organ hati dari pendonor.
Setelah cangkok hati, beberapa pasien perlu meminum obat antivirus agar infeksi tidak menyebar pada organ hati yang baru.