Imipramine adalah obat untuk meredakan gejala depresi. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan mengompol yang terjadi terus-menerus (enuresis) pada anak-anak yang berusia di atas 6 tahun.
Imipramine bekerja dengan cara mengembalikan keseimbangan neurotransmiter atau zat alami di dalam otak yang memengaruhi suasana hati (mood), yaitu norepinephrine dan serotonin. Dengan begitu, gejala seperti kecemasan yang berlebihan atau berubah-ubahnya suasana hati (mood swing) dapat mereda.
Obat ini juga memiliki efek antikolinergik sehingga bisa digunakan dalam pengobatan mengompol pada anak-anak. Imipramine tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter.
Merek dagang imipramine: Tofranil
Apa Itu Imipramine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antidepresan trisiklik |
Manfaat | Mengatasi depresi atau kebiasaan mengompol pada anak-anak |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak usia >6 tahun |
Imipramine untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Imipramine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Imipramine
Imipramine hanya boleh digunakan sesuai resep dokter. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi imipramine:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Imipramine tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, stroke, kejang, penyakit ginjal, glaukoma, penyakit hati, pembesaran prostat, atau gangguan mental lain, seperti bipolar atau skizofrenia.
- Beri tahu dokter jika dalam 14 hari terakhir Anda baru saja menggunakan obat golongan MAOI, seperti selegiline. Imipramine tidak boleh digunakan jika Anda sedang atau baru saja menggunakan obat tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda baru saja mengalami serangan jantung. Imipramine tidak boleh digunakan pada pasien yang baru saja mengalami kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika akhir-akhir ini Anda pernah menyakiti diri sendiri atau memiliki keinginan untuk bunuh diri.
- Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan kewaspadaan selama menjalani pengobatan dengan imipramine, karena obat ini bisa menyebabkan pusing dan kantuk.
- Hindari paparan sinar matahari secara langsung dan selalu gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan selama menjalani pengobatan dengan imipramine, karena obat ini dapat menyebabkan kulit Anda lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.
- Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama Anda menjalani pengobatan dengan imipramine, karena akan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal.
- Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau overdosis setelah mengonsumsi imipramine.
Dosis dan Aturan Pakai Imipramine
Dosis imipramine berbeda-beda pada tiap pasien. Dokter akan menentukan dosis sesuai usia dan kondisi pasien. Berikut adalah penjelasannya:
Kondisi: Depresi
- Dewasa: Dosis awal adalah 75 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga 150–200 mg per hari. Dosis perawatan adalah 50–150 mg per hari. Untuk depresi berat, dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg, 3 kali sehari.
Kondisi: Kebiasaan mengompol (enuresis)
- Anak usia 6–7 tahun: 25 mg per hari.
- Anak usia 8–11 tahun: 25–50 mg per hari.
- Anak usia >11 tahun: 50–75 mg per hari.
Dosis dapat ditingkatkan hingga 75 mg per hari dan maksimal lamanya pengobatan adalah 3 bulan.
Cara Mengonsumsi Imipramine dengan Benar
Konsumsi imipramine sesuai anjuran dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Imipramine dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Untuk mengatasi kebiasaan mengompol pada anak-anak, konsumsi imipramine 1 jam sebelum waktu tidur.
Jika lupa mengonsumsi imipramine, segera minum ketika Anda ingat. Jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis imipramine untuk menggantikan dosis yang terlewat.
Jangan menghentikan pengobatan dengan imipramine meskipun sudah merasa lebih baik, kecuali atas anjuran dokter.
Simpan imipramine di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Imipramine dengan Obat Lain
Ada beberapa efek interaksi yang dapat terjadi jika imipramine dikonsumsi dengan obat tertentu, antara lain:
- Penurunan efek antihipertensi dari metildopa, clonidine, atau reserpine
- Peningkatan kadar imipramine dalam darah jika dikonsumsi dengan phenotiazine, terbinafine, cimetidine, obat golongan penghambat beta, antagonis kalsium, atau antidepresan golongan SSRIs, seperti fluxetine
- Peningkatan kadar carbamazepine atau phenytoin dalam darah
- Peningkatan risiko terjadinya takikardia jika dikonsumsi dengan kotrimoksazol, thioridazine, atau cisapride
- Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika dikonsumsi dengan obat diuretik
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang fatal, seperti hipertensi, kejang, bahkan koma, jika dikonsumsi dengan obat MAOI, seperti isocarboxazid
Efek Samping dan Bahaya Imipramine
Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi imipramine adalah:
- Sakit kepala, pusing, atau kantuk
- Mulut kering
- Mual, muntah, hilang nafsu makan, atau jutsru peningkatan nafsu makan
- Peningkatan berat badan
- Diare, konstipasi, atau sakit perut
- Penglihatan kabur
- Keringat berlebihan
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika keluhan yang disebutkan di atas tidak kunjung reda atau semakin parah. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Sindrom serotonin, yang bisa ditandai dengan gejala berupa denyut jantung cepat, halusinasi, hilang keseimbangan, mual atau muntah yang yang berat, kedutan yang tidak kunjung berhenti, atau gelisah
- Payudara terasa nyeri, membesar, atau keluar cairan susu dari payudara saat tidak sedang menyusui
- Gangguan tidur, lelah yang berat dan tidak biasa, ketakutan yang berlebihan, atau muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri
- Siklus menstruasi tidak teratur atau menurunnya gairah seksual
- Tremor, mati rasa, atau kesemutan di tangan dan kaki
- Penyakit infeksi, yang bisa ditandai dengan gejala berupa demam atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
- Sakit perut yang parah, urine berwarna gelap, atau penyakit kuning