Interzol adalah obat antijamur yang berbahan aktif ketoconazole. Obat ini digunakan untuk mengatasi penyakit akibat infeksi jamur yang menyerang organ dalam tubuh, seperti histoplasmosis.
Kandungan ketoconazole dalam Interzol bekerja dengan cara menghambat pembentukan ergosterol, yaitu senyawa yang dibutuhkan jamur untuk membentuk dinding sel. Cara kerja ini membuat jamur penyebab infeksi tidak bisa bertahan hidup dan akhirnya mati. Alhasil, infeksi jamur beserta gejalanya akan membaik.
Apa Itu Interzol
Bahan aktif | Ketoconazole |
Golongan | Obat bebas terbatas |
Kategori | Obat antijamur |
Manfaat | Mengobati infeksi jamur sistemik |
Mengatasi infeksi jamur kulit, termasuk di mulut dan vagina, yang tidak bisa diobati dengan obat oles atau obat minum lain yang tergolong antijamur. | |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak usia ≥12 tahun |
Interzol untuk ibu hamil | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin berdasarkan pertimbangan dokter. | |
Interzol untuk ibu menyusui | Obat ini umumnya dapat digunakan oleh ibu menyusui. Namun, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai obat antijamur lain yang lebih aman dikonsumsi selama masa menyusui. |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan sebelum Menggunakan Interzol
Interzol harus digunakan sesuai aturan pakai dan saran dari dokter. Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Interzol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap ketoconazole atau obat lain yang termasuk dalam antijamur jenis azole, seperti itraconazole atau fluconazole.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit jantung, penyakit liver, gangguan kelenjar adrenal, atau achlorhydria (kondisi ketika lambung tidak memproduksi asam lambung)
- Informasikan kepada dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat gangguan irama jantung (aritmia), kelainan pada hasil EKG, atau henti jantung mendadak pada usia muda.
- Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Diskusikan dengan dokter perihal penggunaan Interzol jika Anda direncanakan menjalani prosedur medis, termasuk operasi gigi.
- Konsultasikan ke dokter perihal konsumsi Interzol jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari efek interaksi obat.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Interzol. Hal ini untuk mencegah timbulnya gangguan serius pada liver.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Interzol. Kandungan ketoconazole pada Interzol dapat menyebabkan pusing atau kantuk.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat setelah memakai Interzol.
Dosis dan Aturan Pakai Interzol
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Interzol berdasarkan kondisi dan usia pasien:
Kondisi: infeksi jamur sistemik, seperti blastomikosis, coccidioidomycosis, histoplasmosis, chromomycosis, atau paracoccidioidomycosis
- Dewasa: 200 mg (1 tablet), 1 kali per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg (2 tablet) sehari, tergantung pada respons pasien terhadap pengobatan.
- Anak usia >2 tahun: 3,3–6,6 mg/kgBB, 1 kali sehari.
Kondisi: sindrom Cushing
- Dosis awal: 400–600 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan sebanyak 200 mg setelah pemakaian selama 7–28 hari.
- Dosis lanjutan: 600–800 mg per hari, dosis maksimal 1.200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2–3 kali jadwal konsumsi. Penggunaan obat ini disesuaikan dengan kondisi organ hati dan kelenjar adrenal pasien.
Cara Menggunakan Interzol dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah aturan pakai yang tertera pada kemasan obat sebelum minum Interzol. Jangan mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang ditentukan.
Supaya hasil pengobatan maksimal, ikutilah cara menggunakan Interzol berikut ini:
- Minumlah Interzol bersama makanan atau segera setelah makan. Telan tablet dengan air putih.
- Jika Anda juga sedang minum obat antasida, beri jeda waktu setidaknya 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi Interzol.
- Konsumsilah Interzol pada waktu yang sama setiap harinya selama masih ada keluhan. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
- Gunakanlah Interzol sesuai lama pengobatan yang dianjurkan dokter meski gejala infeksi jamur sudah hilang. Menghentikan pengobatan lebih awal bisa menyebabkan infeksi jamur tidak sembuh sepenuhnya sehingga berisiko kambuh dan lebih sulit diobati.
- Patuhilah jadwal kontrol yang telah diberikan oleh dokter. Anda mungkin perlu menjalani tes darah secara berkala agar kondisi dan hasil terapi terpantau, serta kemungkinan adanya gangguan pada organ hati bisa terdeteksi.
- Simpan Interzol di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Interzol dengan Obat Lain
Ketoconazole yang terkandung dalam Interzol dapat menimbulkan efek interaksi bila digunakan bersama obat lain. Interaksi antarobat yang dapat terjadi meliputi:
- Peningkatan kadar obat colchicine, solifenacin, dexamethasone, aripiprazole, docetaxel, digoxin, atau sildenafil dalam darah sehingga menyebabkan timbulnya efek samping akibat obat-obatan tersebut
- Peningkatan risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah pada jaringan dan organ tubuh yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gangrene, jika digunakan bersama methylergometrine dan ergotamine
- Penurunan efektivitas Interzol jika digunakan bersama rifampicin, isoniazid, carbamazepine, nevirapine, atau phenytoin
- Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan cisapride, quinidine, ranolazine, ritonavir, haloperidol, atau methadone
- Peningkatan risiko terjadinya kerusakan otot, termasuk rhabdomyolysis, jika digunakan bersama lovastatin dan simvastatin
- Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila digunakan dengan antikoagulan, seperti dabigatran dan warfarin
- Peningkatan risiko kerusakan hati jika digunakan bersama clarithromycin
Untuk menghindari risiko terjadinya efek interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter melalui chat jika akan menggunakan Interzol bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.
Efek Samping dan Bahaya Interzol
Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan Interzol antara lain:
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Diare
- Pembengkakan payudara
- Peningkatan nilai SGOT dan SGPT pada tes fungsi hati
Berkonsultasilah melalui Chat Bersama Dokter jika mengalami efek samping di atas, terutama bila tidak kunjung membaik. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius berikut ini:
- Berat badan turun drastis
- Depresi atau muncul pikiran untuk bunuh diri
- Perubahan siklus menstruasi
- Gangguan irama jantung, dengan keluhan nyeri dada, sesak napas, denyut jantung tidak teratur, atau pusing seperti akan pingsan
- Gejala gangguan hati, seperti nyeri perut bagian kanan atas, warna kulit atau mata menjadi kuning, demam, lelah berat, hilang nafsu makan atau berat badan turun, urine berwarna keruh, atau tinja berwarna pucat