Kalxetin adalah obat antidepresan dengan kandungan fluoxetine. Kalxetin bermanfaat untuk meredakan gejala depresi dan meningkatkan kualitas hidup penderita depresi. Obat dalam sediaan kapsul ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

Kandungan fluoxetine dalam Kalxetin berfungsi meningkatkan jumlah serotonin di dalam otak. Serotonin merupakan senyawa alami yang mengatur suasana hati, kualitas tidur, hingga nafsu makan. Kadar serotonin yang rendah bisa menyebabkan depresi, kecemasan, gangguan tidur, hingga gangguan makan.

Kalxetin

Fluoxetine di dalam Kalxetin bekerja mencegah serotonin terserap kembali ke dalam sel saraf sehingga kadar serotonin meningkat. Alhasil, gejala depresi mereda. Fluoxetine juga dapat menambah energi sehingga penderita depresi bisa melakukan aktivitas kesehariannya.

Selain menangani depresi, obat antidepresan yang mengandung fluoxetine, seperti Kalxetin, juga bisa untuk mengatasi kondisi-kondisi berikut ini:

Kalxetin hadir dalam dua sediaan, yaitu kapsul 10 mg dan kapsul 20 mg.

Apa Itu Kalxetin

Bahan aktif Fluoxetine
Kategori Obat resep
Kategori Antidepresan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
Manfaat Mengatasi depresi, gangguan obsesif kompulsif, serangan panik, bulimia nervosa, atau gangguan disforik pramenstruasi
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥7 tahun
Fluoxetine di dalam Kalxetin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Penggunaan fluoxetine pada ibu hamil diduga berisiko menyebabkan cacat fisik atau efek samping pada janin. Namun, belum ada bukti yang cukup untuk memastikan ini.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penggunaan fluoxetine pada ibu menyusui diduga bisa menyebabkan bayi yang menyusu mengalami kolik, rewel, atau penurunan berat badan. Oleh sebab itu, Kalxetin tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui kecuali jika disarankan oleh dokter.
Bentuk obat Kapsul

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Kalxetin

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan Kalxetin:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Kalxetin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap fluoxetine.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah didiagnosis dengan gangguan bipolar, memiliki pikiran untuk bunuh diri, atau menyalahgunakan NAPZA sebelum minum Kalxetin.
  • Beri tahu dokter jika memiliki penyakit jantung, seperti aritmia, gagal jantung, riwayat serangan jantung, kelainan pada hasil EKG, atau riwayat henti jantung mendadak pada usia muda, baik pada diri sendiri maupun keluarga.
  • Beri tahu dokter jika pernah atau sedang menderita penyakit ginjal, gangguan berkemih, penyakit liver, diabetes, glaukoma, gangguan perdarahan, tukak lambung, perdarahan saluran cerna, tekanan darah tinggi, stroke, atau epilepsi.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang
  • Tanyakan kepada dokter mengenai prosedur medis, seperti pemeriksaan mata, yang mungkin perlu dijalani sebelum atau selama menggunakan Kalxetin.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah minum Kalxetin karena obat ini bisa menyebabkan sulit konsentrasi, kantuk, atau pusing.
  • Informasikan kepada dokter bahwa Anda sedang menggunakan Kalxetin jika direncanakan untuk menjalani operasi atau tindakan medis apa pun.
  • Beri tahu dokter jika sedang atau pernah menjalani electroconvulsive therapy.
  • Informasikan kepada dokter mengenai semua obat, suplemen, atau produk herbal yang sedang digunakan, termasuk produk yang mengandung John's wort atau triptofan.
  • Jangan mengonsumsi Kalxetin jika sedang atau baru saja menggunakan obat antidepresan golongan monoamine oksidase inhibitor (MAOI), seperti isocarboxazid atau phenelzine, dalam 14 hari terakhir.
  • Hindari konsumsi minuman beralkohol selama menjalani terapi dengan obat yang mengandung fluoxetine, seperti Kalxetin, karena bisa menyebabkan efek samping.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum

Dosis dan Aturan Pakai Kalxetin

Berikut ini adalah dosis umum fluoxetine di dalam Kalxetin berdasarkan kondisi yang ditangani:

Kondisi: Depresi

  • Dewasa: Dosis awal 20 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 80 mg per hari. Lama pengobatan minimal selama 6 bulan.

Kondisi: Bulimia

  • Dewasa: 60 mg per hari, 1 kali sehari atau dibagi dalam beberapa jadwal konsumsi.

Kondisi: Gangguan panik

  • Dewasa: Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari, lalu dinaikkan menjadi 20 mg, 1 kali sehari setelah 1 minggu. Dosis dapat ditingkatkan lagi jika gejala belum juga membaik. Dosis maksimal 60 mg per hari.

Kondisi: Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

  • Dewasa: Dosis awal 20 mg 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 60 mg per hari.
  • Anak usia ≥7 tahun: Dosis awal 10 mg, 1 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 20 mg per hari setelah 2 minggu. Dosis dapat dinaikkan lagi hingga 60 mg per hari jika dibutuhkan.

Kondisi: Premenstrual dysphoric disorder

  • Dewasa: 20 mg per hari. Obat diminum setiap hari atau 14 hari sebelum haid hingga hari pertama menstruasi.

Cara Mengonsumsi Kalxetin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi pada kemasan Kalxetin sebelum minum obat antidepresan ini. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa arahan dari dokter.

Kalxetin bisa diminum sebelum atau sesudah makan pada pagi atau malam hari. Usahakan untuk mengonsumsi Kalxetin pada jam yang sama setiap harinya. Jika lupa mengonsumsi Kalxetin, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal dosis berikutnya seudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi selama mengonsumsi Kalxetin. Hal ini karena dehidrasi dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari fluoxetine di dalam obat ini.

Jangan menghentikan terapi dengan Kalxetin tanpa persetujuan dokter. Berhenti mengonsumsi obat yang mengandung fluoxetine secara tiba-tiba bisa menimbulkan gejala putus obat, seperti sakit kepala, sulit tidur, atau mudah marah. Dokter akan menurunkan dosis secara bertahap jika pengobatan perlu dihentikan.

Patuhi jadwal kontrol yang ditentukan dokter agar kondisi dan hasil terapi Anda bisa terpantau. Mungkin perlu waktu 4–5 minggu sebelum Anda merasakan manfaat penuh dari obat ini. Beri tahu dokter jika keluhan yang dirasakan tidak membaik meski sudah mengonsumsi Kalxetin beberapa minggu.

Simpan Kalxetin di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Kalxetin dengan Obat Lain

Fluoxetine yang terkandung dalam Kalxetin dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat-obat tertentu. Efek yang bisa terjadi antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin jika digunakan bersama lithium, tramadol, fentanyl, buspirone, obat antidepresan trisiklik, atau obat golongan MAOI
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila diminum bersama obat OAINS, seperti ibuprofen atau asam mefenamat, dan obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung jika digunakan bersama erythromycin, moxifloxacin, amiodarone, atau quinidine
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari obat phenytoin, haloperidol, carbamazepine
  • Penurunan efek antidepresan dari fluoxetine jika diminum bersama cyproheptadine
  • Penurunan efektivitas obat tamoxifen

Selain itu, risiko terjadinya sindrom serotonin juga akan meningkat jika obat yang mengandung fluoxetine dikonsumsi bersama produk herbal St. John’s wort. Oleh karena itu, pastikan untuk memberi tahu dokter jika akan menggunakan suplemen, produk herbal, atau obat lain bersama Kalxetin.

Efek Samping dan Bahaya Kalxetin

Mengingat Kalxetin mengandung fluoxetine, efek samping yang bisa timbul setelah minum obat ini adalah:

  • Kantuk, menguap berlebihan
  • Pusing atau sakit kepala
  • Tidak nafsu makan atau berat badan turun
  • Lelah maupun lemas
  • Gangguan tidur, seperti insomnia atau mimpi yang aneh
  • Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare
  • Mulut kering
  • Banyak berkeringat, atau sensasi hangat di sekitar wajah dan leher (hot flashes)
  • Ruam
  • Hidung tersumbat atau sakit tenggorokan
  • Gairah seksual menurun

Periksakan diri ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung mereda atau makin berat. Segera cari pertolongan medis apabila gejala memburuk atau muncul efek samping pada suasana hati dan perilaku setelah mengonsumsi fluoxetine, misalnya:

Efek samping tersebut mungkin terjadi pada awal penggunaan fluoxetine atau setelah ada perubahan dosis. Pemeriksaan ke dokter juga diperlukan jika muncul reaksi alergi atau efek samping serius, seperti:

  • Gangguan penglihatan, seperti pandangan buram, penyempitan lapang pandang, atau muncul lingkaran pelangi di sekitar cahaya
  • Nyeri atau bengkak pada mata
  • Jantung berdebar maupun berdetak tidak beraturan, sesak napas, atau pusing mendadak seperti akan pingsan
  • Gejala hiponatremia, seperti linglung, bicara tidak jelas, sangat lemas, limbung, serta hilang keseimbangan dan koordinasi tubuh
  • Sindrom serotonin, yang gejalanya berupa otot kaku atau kedutan, demam, gelisah, banyak berkeringat, jantung berdetak cepat, dan halusinasi
  • Impotensi maupun sulit mencapai orgasme
  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak wajar
  • BAB hitam atau muntah seperti ampas kopi
  • Lemah otot, kejang otot, dan tremor
  • Gejala gangguan ginjal, seperti urine yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali