Kista ovarium dapat terjadi akibat proses dari siklus menstruasi itu sendiri (kista fungsional) atau akibat pertumbuhan sel yang abnormal (kista patologis). Berikut adalah beberapa jenis kista ovarium berdasarkan pembagian tersebut:
Kista Fungsional
Kista ini dapat terbentuk saat ovarium atau indung telur wanita melepaskan sel telur untuk dibuahi (ovulasi). Bila setiap bulan ukuran sel telur makin bertambah, kondisi ini dapat menimbulkan kista fungsional.
Kista fungsional adalah jenis yang paling banyak dialami wanita. Kista ini tidak berbahaya dan dapat menghilang dalam waktu 2−3 siklus menstruasi.
Kista fungsional terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
-
Kista folikel
Sel telur dikelilingi oleh folikel dan akan pecah saat ovulasi. Kista folikel terbentuk ketika folikel tidak pecah sehingga tidak bisa melepaskan sel telur. Folikel akan terus membengkak karena penuh cairan dan menjadi sebuah kista. -
Kista korpus luteum
Folikel yang sudah pecah dan melepaskan sel telur akan menjadi korpus luteum dan menghasilkan cairan. Kista ini terjadi ketika lubang pada korpus luteum tersumbat dan menyebabkan penumpukan cairan. Akibatnya, korpus luteum berkembang menjadi kista.
Kista Patologis
Kista ini tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan muncul akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Kista patologis tergolong tumor ovarium yang bisa bersifat jinak atau ganas, tetapi umumnya bersifat jinak.
Kista patologis terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
-
Kista dermoid
Kista dermoid terbentuk dari sel embrio yang sudah ada sejak lahir dan berkembang selama masa subur wanita. Kista ini umumnya bersifat jinak. Namun, pada beberapa kasus, kista ini bisa berkembang menjadi kanker. -
Kista adenoma
Kista ini terbentuk di permukaan ovarium dan dapat berisi cairan atau lendir. Kista ini dapat membesar dan membuat ovarium terpelintir sehingga aliran darah ke ovarium berkurang atau terhenti. -
Endometrioma
Kista ini terjadi ketika sel dinding rahim atau endometrium tumbuh di indung telur, termasuk kista coklat.
Selain penyebab kista ovarium yang telah dibahas di atas, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kista ovarium, antara lain:
- Mengonsumsi obat penyubur kandungan
- Sedang hamil
- Pernah menderita kista ovarium sebelumnya
- Mengalami infeksi panggul parah, endometriosis atau PCOS